ENAM

3.2K 151 10
                                    


"Baiklah anak-anak, kita hari ini akan langsung membuat animasi stop motion seperti yang saya janjikan minggu kemarin..." Ms. Any memulai pembelajaran. Tapi sayangnya, Al tidak bisa memperhatikan sepenuhnya. Dia terlalu sibuk menatap gadis di sampingnya.

Lily sedang memejamkan matanya. Tapi Al tahu Lily tidak tertidur. But, it's a good thing though. Al jadi leluasa memeperhatikan Lily, tanpa ada yang mengusiknya.

Mulai dari bulu matanya. Bulu matanya walaupun agak tipis, tetapi cukup panjang dan lentik. Lily tidak memakai eye shadow, atau eye liner, bahkan mascara. Tidak ada. Itu bagus, karena Al bisa dengan jelas melihat bercak merah kecil di kelopak mata kanan gadis itu.

Lily juga memiliki semacam lingkaran hitam kecil di bagian kiri hidungnya. Pipinya tidak terlalu 'berisi' sehingga tulang pipinya terlihat jelas. Sekali lagi Al bersyukur karena Lily tidak memakai make up.

Dan terakhir bibirnya. Bibir bawahnya agak terlalu penuh dibanding bibir atasnya. Benar-benar sempurna! Jadi, kalau nanti Al menciumnya, Al bisa menggigit bibir ba—STOP! JEEZ... WHAT THE HECK MAN?! APA SIH, YANG ADA DI KEPALAMU ITU?!

"There's something on my face?" Pertanyaan Lily yang tiba-tiba itu membuat Al yang sedang merutuki dirinya sendiri terkesiap kaget.

"N—No.. I'm just.. I mean, aku cuma ingin membangunkanmu. Tidak sopan tidur saat guru sedang menerangkan," ucap Al asal bunyi. Seperti biasa. Sedangkan Lily sendiri terlihat malu disangka tertidur di kelas seperti itu.

"Aku sebenarnya tidak tidur. Sungguh. Aku benar-benar tidak tidur tadi. Aku hanya memikirkan ibuku. Aku merindukanya," ucap Lily seraya merundukkan kepalanya. Dia lalu menggelengkan kepalanya. Pertanda jika dia tidak ingin melanjutkan percakapan ini lagi.

Mereka berdua pun kembali mencoba memperhatikan Ms. Any yang masih menjelaskan tentang tugas animasi yang harus mereka kerjakan.

"Jadi, setelah di-burning ke CD, kalian langsung buat cover-nya. Saya tidak mau menerima kalau CD kalian belum ada cover—" suara Ms. Any mulai menghilang lagi dari pendengaran Al. Pikirannya terlalu penuh dengan Lily.

Sekarang dengan adanya Lily di hidupnya, Al merasa.. takut. Bagaimana kalau nanti tanpa Al sadari, dia sudah menyeret Lily masuk ke dalam dunianya? Al tidak mau kalau hal itu sampai terjadi. Dia harus menjauhi gadis itu.

Tapi, di sisi lain sulit baginya untuk menjauhi Lily. Al tahu kalau dia harus melindungi gadis itu. Bagaimana dia akan melindungi Lily kalau dia menjauh nantinya? Dan, bagaimana jika dia gagal? Bagaimana jika dia tidak bisa melindungi Lily? Itu yang Al takutkan.

Apalagi kalau clan yang lain tahu tentag Lily. Dia pasti akan dibantai. Atau setidaknya dia akan menjadi 'makanan pencuci mulut'. Keluarganya juga pasti tidak akan aman.

Tidak. Al tidak boleh membiarkan mimpi buruk itu terjadi. Hukum harus tetap ditegakkan. Tidak boleh ada di antara mereka yang berhubungan terlalu dekat dengan manusia. Itu tidak akan termaafkan.

Sama seperti jika ada salah satu di antara mereka yang berburu secara terang-terangan. Bagi mereka yang melakukannya, akan diburu lalu dimusnahkan.

Intinya, manusia tidak boleh tahu kalau makhluk yang bagi mereka tidak nyata ini, benar-benar ada. Kalau mereka tahu, akan menimbulkan chaos di seluruh planet ini.

Keadaan sudah cukup buruk dengan mereka mengetahui mitos-mitos tentang alien, tentang vampire, dracula dan semacamnya. Kebanyakan dari mitos-mitos itu memang tidak benar. Tapi tetap saja, hal itu sangat-sangat mengganggu.

Para manausia dari dulu sudah menganggap kaum seperti Al adalah monster, hanya karena mereka bertahan hidup dengan darah.

Jadi, mulai sekarang Al akan melakukan apa yang benar. Dia harus melakukan apa yang benar. Demi keluarganya.


∂ɤ


"Kita mungkin clan terkuat di wilayah ini. Tapi kita tidak sendiri. Ada clan Martha dan clan Veraldy. Mereka tidak akan segan-segan menghabisi kita jika mereka tahu jika ada salah satu dari kita sudah terlibat hubungan yang lebih dalam dengan manusia. Jadi, Désireé, tolong jangan dilanjutkan hubunganmu dengan Luis. Ini demi keselamatannya Luis juga, Désireé. Kau tahu itu 'kan?"

Entah sudah yang keberapa kalinya, Andreas Daguise Kavanough—ayah mereka, mendoktrin Désireé untuk meninggalkan Luis begitu dia tahu tentang hubungan mereka berdua. Sayangnya, Désireé belum cukup kuat untuk melakukan hal itu. Dan sayangnya lagi, sepertinya Al juga akan merasakan penderitaan sama jika nanti Andreas mengetahui tentang Lily.


Ini tidak benar. Tapi meninggalkan Lily juga bukan pilihan yang bagus, meskipun itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.

THE GUARDIAN ANGEL ¦¦ PUBLISHED IN A BOOK ✅Where stories live. Discover now