DUA

7.4K 325 12
                                    

Lima bulan kemudian....




 Malam ini Lily tidak bisa tidur. Perjalanan esok hari mengusik pikirannya. Ya. besok dia akan pergi ke Perancis.

Alexa dan Jack—pamannya yang kebetulan juga tinggal di Jakarta, tentu saja awalnya tidak setuju dengan keputusan Lily untuk pergi. Oh, jangan panggil dia Lily jika dia tidak bisa meyakinkan mereka.

Tapi tetap saja. Lily merasa bersalah. Anak macam apa dia ini yang bisa dan tega meninggalkan ibunya?

Lily selama ini tidak pernah meninggalkan Alexa. Terutama sejak malam itu. Malam di mana kedua orangtuanya memperdebatkan sesuatu yang Lily tidak mengerti. Lebih tepatnya, mereka memperdebatkan di mana tempat yang paling aman untuk menyembunyikan Lily.

Lily sendiri waktu itu terlalu muda untuk mengerti. Kenapa dia harus disembunyikan? Disembunyikan dari apa? Bahkan sampai sekarang, Lily masih tidak mengerti.

Dan di sinilah Lily sekarang. Di Jakarta. Bersembunyi, meskipun tidak benar-benar bersembunyi.

Lily sudah tinggal di Jakarta saat dia berusia delapan tahun. Dan dia sudah merayakan hari ulang tahunnya yang ke-18 empat bulan yang lalu. Sepuluh tahun rasanya sudah cukup baginya untuk tinggal di negeri orang.

Lily ingin kembali ke tempat dia dilahirkan. Tempat seharusnya dia berada. Perancis. Keputusannya ini sudah bulat. Dia sudah tidak betah lagi di Jakarta.


∂ɤ


"Sayang, kamu tidak perlu pindah," Alexa memohon untuk kesekian ribu kalinya.

"Ma, aku ingin kembali ke Perancis. Aku delapan belas tahun sekarang. Aku sudah bebas pergi ke mana pun aku mau," Lily tetap bersikeras dengan keinginannya untuk pergi. Jelas sudah, Alexa tidak mungkin bisa menahan Lily untuk tetap di sini.

"I'll miss you," Alexa berbisik.

"Ya, Mom. Me too," Lily balas berbisik. Mereka berdua kemudian berpelukan.

"Aku akan menyusulmu, Sayang. Aku janji," ucap Alexa disela-sela pelukan mereka.

"Ayo cepat! Kita hampir terlambat!" Teriakan Jack itu akhirnya membuat Alexa dan Lily berhenti berpelukan.

Mereka berdua kemudian berjalan beriringan menuju mobil. Dan langsung pergi ke bandara dengan Jack sebagai supirnya. Jendela mobil yang mereka tumpangi dibiarkan terbuka. Memperlihatkan langit yang berwarna biru cerah dengan sedikit awan.

Lily menolak diberikan hadiah apapun sebagai lambang perpisahan dari Alexa dan Jack. Karena menurutnya mereka tidak akan benar-benar berpisah. Lily hanya pindah dari Jakarta untuk tinggal bersama ayahnya lagi. Lagipula, Alexa sudah berjanji akan menyusul Lily.

"Sayang, jaga dirimu dan sampaikan salamku pada ayahmu."

Lily hanya bisa merespon perkataan Alexa itu dengan mengganggukkan kepala. Dia takut kalau dia bersuara lagi, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis di hadapan Alexa.

"Jangan lupa telepon aku!" Alexa berkata untuk terakhir kalinya sebelum dia harus melepas Lily untuk naik ke pesawat.

"Tidak. Aku tidak akan lupa." Suara Lily terdengar serak.

Lily menatap wanita yang sangat dia cintai ini untuk terAkhir kalinya. Alexa sungguh mirip dengan Lily. Bahkan tinggi badan mereka pun hampir sama. Dan tentu saja, Alexa akan tambah cantik jika saja garis keriput di sekeliling bibir dan matanya bisa dihilangkan.

Mereka lalu berpelukan lagi selama beberapa menit sebelum berpisah. Pelukan kali ini lebih erat daripada yang sebelumnya.    

THE GUARDIAN ANGEL ¦¦ PUBLISHED IN A BOOK ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang