II. e n i g m a

23K 2.3K 50
                                    

e·nig·ma

a person or thing that is mysterious, puzzling, or difficult to understand.



Savannah used to think that the world is bigger than what she can imagine but then the truth is the world is smaller, much much smaller than her imagination. Namanya Katherine, usianya jauh lebih mudah beberapa tahun dari Isabella. Pada saat itu Savannah masih berusia dua belas tahun dan ia mulai mengerti kenapa Katherina tidak pernah datang lagi mengajarkannya piano.

Pada saat itu, Savannah selalu membayangkan kalau wanita yang membuat ibunya nyaris menuntut cerai dari ayahnya adalah seorang wanita ular berbisa. Wanita dengan make up tebal dengan gaya bicara mendesah atau wanita psycho yang akan bunuh diri bila Gordon tidak mempedulikannya. Seorang wanita yang jauh dari lingkup keluarganya. Seorang wanita asing yang tidak ia kenal.

Hal pertama yang Savannah sadari kalau Katherine lah penyebab keretakan hubungan keluarga mereka adalah kalau ternyata seorang pemeran antagonis tidak perlu berpakaian mencolok, seorang penjahat tidak perlu mengucapkan kata-kata kasar, seorang penipu tidak perlu pandai bersilat lidah. Katherine adalah suatu bentuk keterbalikan dari semua hal yang selama ini ia percayai. Katherine merupakan sebuah bom waktu yang perlahan-lahan meledak dan menyakiti semua orang ia sayangi. Dia merupakan sebuah enigma, saat kau berusaha memahaminya dia akan membalikkannya kembali dan membuatmu berpikir ulang tentang dirinya. 

***

Savannah terbangun dengan rasa nyeri yang menjalar dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. Samar-samar ia mendengar suara seorang wanita yang sedang bersenandung dengan suara sengaunya dan mesin penghisap debu yang seakan-akan melengkapi keributan yang telah wanita itu buat. Savannah lalu mengecek jam dinding yang berada diatas pintu kamar mandi dan menyadari kalau sekarang bukan lagi pagi.

Savannah menyalakan ponsel milik Danny yang ia charge semalaman di nakas dan mengecek banyak voicemail yang pria itu kirimkan. Ia lalu memutuskan untuk mendengar satu pesan suara terbaru yang Danny kirimkan kepadanya.

"Halo, Anna. Kau tau kalau aku sekarang seharusnya marah kepadamu karena mencuri mobil dan ponselku tapi.. Yasudahlah. Itu tidak penting. Hubungi aku sekarang, okay?"

Savannah terdiam beberapa saat sebelum memutuskan untuk menghubungi Danny, berpikir kembali apa yang menyebabkan Kade mengetahui keadaannya saat ini. Meskipun Savannah tau dia merupakan sahabat Kade, ia tidak menyangka Danny akan dengan mudah mengkhianatinya. Okay, mungkin ia yang salah karena mengkhianatinya lebih dulu dengan mencuri mobilnya. Savannah menarik nafas panjang sebelum menghubungi nomor ponsel Danny yang lainnya, ponsel yang biasanya lebih ia gunakan untuk keperluan bisnis.

"Anna! Demi Tuhan, akhirnya kau menghubungiku. Kau tidak tau apa yang terjadi di NY sekarang. Semua kacau! Kacau!" Danny mengangkat telfon dengan nafas terburu-buru seolah-olah dia belum tidur sama sekali dari kemarin.

"Bisa kau jelaskan.. Dengan nada yang lebih.. Emm.." Savannah berusaha merangkai kata-kata yang akan gadis itu ucapkan kepadanya saat Danny kembali berceloteh panjang lebar.

"Ibumu khawatir kepadamu, Anna. Semua orang khawatir kepadamu. Gordon tau apa yang terjadi antara Kade dan Kanya, dia marah besar sekarang. Katakan kepadaku, apa kau baik-baik saja?"

"Kurasa ya. Aku baik-baik saja sebelum Kade menghubungiku. Katakan kepadaku Dan, kenapa Kade tau kalau aku menggunakan ponselmu?"

"Kau harus melihat kondisiku sekarang dan mengerti keadaanya Anna. Dia menghajarku, kurasa itu bukan masalah karena aku menyembunyikan lokasi tunangannya darinya."

"Mantan. Mantan tunangannya, Danny." Savannah mengoreksi Danny dan membiarkannya kembali berbicara.

"Baiklah. Mantan tunangannya." Danny mendengus kesal sebelum kembali melanjutkan. "Kemarin perusahaan derek menghubungiku. Kau kehabisan bensin di tengah jalan?"

tranquility | ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant