17

43.3K 3.1K 46
                                    

Puteri, ini aku, Kenee

Maaf jika kedatangan surat ini mengganggu anda, aku sendiri tidak tau apa yang harus kukatakan saat Ritta menyuruhku untuk menulis surat ini.

Aku tidak ingin berbasa basi karena jelas aku tidak ingin membuang waktu anda lebih lama untuk membaca surat ini.

Aku mengirimkan surat ini dari rumah pangeran Dante karena pangeran Dante dalam keadaan kritis, beliau tertembak. Aku tidak tau bagaimana pastinya keadaannya tapi kata Ritta demamnya tinggi dan pangeran Dante terbangun sesekali untuk menanyakan keberadaan anda tapi kata dokter demamnya adalah keadaan yang wajar terjadi.

Aku tidak sedang meminta anda kembali, jelas resikonya sangat berbahaya untuk anda berkeliaran setelah kejadian penembakan itu tapi kami rasa anda perlu tau apa yang terjadi disini. dan kami harap anda membalas surat ini karena kami harus memastikan bahwa anda sudah bersama Willis.

Semoga anda baik-baik saja di sana.

Cecillia mengulang kembali, dua, tiga, hingga lima kali setiap kata yang tertulis didalam surat itu.

Cecillia menyadari bahwa malam itu Dante tertembak karena menyelamatkannya tapi Cecillia sama sekali tidak tau bahwa sebuah peluru kecil bisa membuat Dante Paxton yang tidak terkalahkan, dalam keadaan kritis?

Tapi jika di pikir lagi, sebuah peluru kecil juga bisa membunuh seseorang jika disarangkan kejantung atau organ vital lainnya. Bagaimana bisa Cecillia tidak menyadari akibat luka tembak itu?

Bagaimana jika malam itu justru Dante yang terbunuh? Bagaimana jika Dante mati? bagaimana jika Dante...

Oh tuhan...

Sebuah tangan meremas pundak Cecillia saat tanpa sadar Cecillia mencengkeram surat itu hingga buku-buku jarinya memutih dan hampir saja merobek kertas itu.

Cecillia mendongak dan mendapati mata Willis menatapnya dengan kesedihan yang berusaha ditepisnya, membuat hati Cecillia sakit.

Bagaimana bisa dirinya masih memikirkan Dante saat disisinya ada Willis?

Bagaimana bisa? Tentu saja bisa. Apa yang kau pikirkan Cecillia? Dante hampir mati karenamu. Sergah hatinya mencoba meringankan rasa bersalahnya.

Ini hanya karena Dante menolongnya, tidak lebih. Cecillia tidak lagi peduli pada Dante.

"kita bisa kembali ke rumah Dante jika kau menginginkannya" saran Willis dengan suara serak yang membuat Cecillia semakin merasa bersalah pada Willis.

Cecillia kembali mendongak pada Willis sebelum menggeleng, "tidak Willis. Aku sudah tidak punya hak lagi datang kesana, lagi pula Dante mencariku hanya karena rasa bersalah. Setelah dia tau aku baik-baik saja, dia akan segera menikah dengan wanita yang saat ini sedang mengandung benihnya" jelas Cecillia dengan yakin namun berita itu justru membuat Willis sangat terkejut dan memilih untuk duduk di samping Cecillia padahal Cecillia sedang berusaha untuk tidak mempertahankan kontak mata dengan Willis.

"benihnya? Tattianna mengandung?" ulang Willis membuat Cecillia memejamkan matanya saat setiap pertanyaan Willis membuat Cecillia harus mengingat kejadian di perpustakaan saat Dante dengan bahagia dan tanpa rasa bersalah memberitaukan kabar 'bahagia' itu padanya untuk meminta ucapan selamat dari Cecillia.

Cecillia mengangguk samar membuat rahang Willis mengetat karena amarah melihat mata abu-abu Cecillia yang sesaat lalu berbinar penuh kebahagiaan kini meredup karena kesedihan.

"aku akan membalas suratnya" kata Cecillia akhirnya meninggalkan Willis yang masih mengepalkan tangannya dan berharap ada Dante saat ini didepannya agar Willis bisa memukul wajah pangeran sialan itu.

BASTARD prince (Paxton seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang