15

46K 3.3K 28
                                    

"selamat pagi" sapa Cecillia saat melihat Willis masuk kedalam dapur dan menarik kursi sebelum mendudukinya memandangi wanita cantik yang sedang bersenandung pelan sebelum memasukkan beberapa bahan masakan kedalam kuali mendidih.

Hanya memandang Cecillia saja sudah membuat kantuk Willis hilang seketika, terlebih dirinya sangat menyadari keberadaan wanita itu di dapurnya seolah Cecillia adalah istrinya yang sedang membuatkan sarapan untuknya dan Willis sangat berharap semua itu bisa menjadi kenyataan secepatnya.

"aku masih sangat mengantuk" keluh Willis membuat Cecillia tertawa geli sebelum meletakkan semangkuk sup daging di depan Willis dan seketika membuat air liur Willis menggenang akibat aroma lezat dari masakan Cecillia.

"tidak biasanya kau terlambat bangun pagi, kau kan pengurus kandang terbaik. biasanya kau lebih dulu bangun daripada matahari" ledek Cecillia mambuat Willis tertawa kecil dan menyendok supnya untuk melahapnya dan mengerang karena kenikmatan masakan Cecillia.

"ini enak sekali"

"sungguh?" tanya Cecillia dengan mata berbinar bahagia, dan Willis rela—rela sekali—melihat binar bahagia itu di sepanjang hidupnya.

Willis mengangguk dan menyendok banyak-banyak supnya, "hanya laki-laki bodoh yang melarangmu pergi ke dapur"

Dan kalimat itu sempat menghentikan langkah Cecillia sebentar namun membuat Cecillia memaksakan kembali langkahnya yang mondar-mandir sibuk memeriksa panggangan kue sebelum tersentak saat merasakan lengan kokoh Willis memeluknya dari belakang untuk merapatkan punggung Cecillia pada dada bidang Willis yang tidak mengenakan kemejanya, Willis mengecup tengkuk Cecillia ringan namun memberikan efek yang besar pada tubuh wanita itu yang kini gemetar dalam dekapannya.

"aku menginginkanmu Cecillia" bisik Willis sebelum menggigit pelan cuping telinga Cecillia membuat tubuh Cecillia semakin gemetar hebat seolah dirinya bisa pingsan kapanpun.

Willis menangkup payudara lembut Cecillia dan meremasnya perlahan.

Cecillia terkesiap tajam dan merasakan sesuatu yang keras menekan pinggulnya, bagian dari tubuh Willis yang terbangun oleh kebutuhannya akan keinginannya berada di dalam tubuh Cecillia.

"Willis..." engah Cecillia saat Willis meninggalkan jejak panas di kulit leher Cecillia dengan ciumannya tanpa meninggalkan tangannya dari dada lembut Cecillia.

"bolehkah aku berada didalam tubuhmu?" tanya Willis lembut membuat mata abu-abu Cecillia terbelalak panik sebelum menggeleng.

"jangan... aku mohon..." tolak Cecillia yang langsung dibungkam oleh ciuman lembut Willis setelah memutar tubuh Cecillia menghadap pada dirinya.

Willis menghisap bibir bawah Cecillis, menggigit pelan bibir lembut Cecillia dengan ibu jarinya menggoda puncak payudarah Cecillia yang perlahan meruncing di dalam gaun satinnya.

Cecillia mendorong dada Willis dan segera menggeleng untuk mengembalikan kewarasannya, juga berusaha mengumpulkan kembali kesadarannya yang terancam akan hilang jika Willis menggodanya lebih dari ini.

Cecillia sadar—bahkan sangat sadar—bahwa Willis sangat tampan, memiliki tubuh sempurnah yang mampu membuat semua gadis bahkan merangkak dibawah kakinya untuk menyenangkannya, juga memiliki sifat terbaik seorang laki-laki yang tidak dimiliki oleh Dante sama sekali, tapi...

Tapi, entahlah.

Cecillia masih merasa ini semua belum benar.

Bukan Willis yang tidak benar, tapi perasaan Cecillia lah yang belum membenarkan jika dirinya bercinta dengan Willis. Selama Dante belum menceraikannya.

BASTARD prince (Paxton seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang