24

29.8K 1.9K 197
                                    

Denisa pov

Aku kira ka Aldo sengaja datang ke Bali untung menemuiku. Ternyata ada maksud lain!

Huh!

Masa ka Al harus pergi bekerja dihari kedua kami resmi berpacaran?!

Hehe. Rasanya ada yang menggelitik perutku saat mengatakan itu. Ka Aldo pacarku! Kami pacaran! Hihi gelitikan itu makin terasa jika aku mengakuinya dalam hati.

Aku bahagia! Ya! Siapa yang tidak bahagia jika mendapatkan apa yang sangat diinginkan dari dulu?

Ahhh rasanya Tuhan sedang berpihak padaku!
"Hey, lovely." Ka Aldo mengelus pipiku lembut. Aku langsung tersadar dari lamunanku.

"Hmm?" Ka Aldo duduk disampingku.

"Kau pacarku sekarang. Kalau ada yang mengganjal di hatimu, bilang saja padaku. Aku akan mencoba memperbaikinya sebisaku." Ka Aldo menarik tanganku ke dalam genggamannya.

"Maksud kaka?" Tanyaku bingung.

"Maksudku kau boleh melarangku untuk tidak pergi meeting kok." Ka Aldo membawa tanganku ke wajahnya dan menyentuhkan punggung tanganku ke pipinya.

Ini kenapa ka Aldo jadi manja gini sih?

"Eh engga kok ka. Aku ga mungkin larang kaka kerja." Ya walaupun dalam hati aku gondok juga sih!

Aku kira ka Aldo datang pagi-pagi ke rumahku buat ngajak aku jalan-jalan gitu, atau sekedar keliling buat pamerin pacarku yang baru gitu? Hehe. Pacarku ganteng sih!

"Jangan bohong lovely. Wajahmu tidak pernah bisa berbohong. Lihat bibirmu. Manyun." Ka Aldo menjawil hidungku. Aku buru-buru memperbaiki letak bibirku.

"Apa sih kak." Aku mencoba memalingkan wajahku. Tapi tak lama, karna ka Aldo langsung  menarik daguku supaya melihatnya.

"Larang dong." Rajuk ka Aldo.

"Larang apa?" Tantaku bingung.

"Larang aku meeting. Supaya aku punya alasan bisa berduaan denganmu." Ka Aldo memelas.

Astaga! Apa sudah ku bilang sikap ka Aldo yang manjanya melebihi Karin?  Ka Aldo kadang bersikap manja padaku, kadang pada Karin. Rekan bisnisnya pasti tidak ada yang tau sikapnya ini. Yang orang tau hanya sikap dewasanya yang berwibawa.

Tapi aku senang ka Aldo menunjukan sifat manjanya padaku. Aku tak bisa membayangkan bagaimana kalau ka Aldo menunjukan ke perempuan lain!

"Oh gini aja! Kamu ikut aja temenin aku ya?" Wajah ka Aldo langsung berbinar bahagia. "Abis itu baru kita berduaan!" Ka Aldo menarik-narik tanganku seperti merengek.

"Loh? Emang boleh? Aku ga enakan ganggu kaka kerja. Kalo meeting kaka keganggu gimana?" Ucapku langsung. Ya walaupun aku ingin ikut juga sih. Kan lumayan abis itu berduaan. Hehe.

"Yakin ga mau ikut? Aku hanya akan meeting dengan Yosua." Mendengar nama itu mataku langsung membulat sempurna.

"Yos serius disini?" Tanyaku tak percaya.

Memang setelah semalam, aku lupa menelfon Yosua sangking bahagianya. Aku juga lupa kalau semalam harusnya aku bertemu Yosua!

"Kok kalau ngomongin Yosua kamu semangat gitu sih?" Ka Aldo langsung merengut. Aku seketika mengerti dengan maksud omongan ka Aldo.

"Aku cuma mau ngucapin makasih karna dia yang buat kita kaya gini. Kalau dia ga ada, aku udah nyerah nungguin kaka kali! Mendingan nyari yang lain yang pekanya langsung!" Ucapku sambil memeluk lengan ka Aldo. Hehe. Emangnya ka Aldo doang yang bisa manja?

DeepWo Geschichten leben. Entdecke jetzt