Part 17

27.3K 506 29
                                    

Syukur akhirnya dapat lanjutin cerita ini lagi ^^ dari kemarin tangan author udah keriwil ingin ngetik. Akhirnya kesampaian juga. Untuk chapter ini udah ada adegan romance nya loh! Walaupun awalnya binggung mau bikin adegan kayak gimana, author harap kalian suka

Aku banggun saat merasa sebuah tangan sebuah tangan menyangga kepalaku. Kukerjapkan mataku berkali kali dan berusaha mengingat kejadian tadi malam. Mataku melayang ke langit langit kamar dan baru aku menyadarinya sekarang...

Aku menoleh kesamping melihat dia sedang tertidur disampingku. Berlahan kuangkat kepalaku dari tangannya takut membangunkan dirinya lalu diriku duduk menatap wajahnya lekat

Dia masih tidur..

Pikiranku melayang membayangkan kejadian tadi malam. Malam bersejarah bagiku dimana dia berkata dia tidak akan melepaskan gengaman tangannya dariku. Kyaaaa

Kupegang wajahku yang kurasa mulai memerah. Akhirnya setelah begitu lama aku menunggu akhirnya dia mau berbagi denganku. Kuharap setelah kejadian ini dirinya dapat menghilangkan rasa bencinya pada diriku

Mataku menyusuri seluruh wajahnya mulai dari hidung, alis, bibirnya yang masih terdapat luka memar kecil

Apakah masih sakit,pikirku. Kuarahkan jemariku mencoba memastikannya namun belum sempat aku melakukannya dia sudah menginterupsinya

''kau ingin mengodaku'' tanyanya seketika kulihat matanya yang semula tertutup langsung terbuka. Tatapan matanya masih sama seperti biasa setajam tatapan elang yang hendak menerkam mangsanya.

''tidak siapa yang ingin menggodamu. Aku hanya..aku hanya ingin mengambil Koran disampingmu'' jawabku mencoba menyembunyikan sifat gugupku dari dirinya

Dia kembali menjadi sosok leon yang biasa.. sosok yang menyebalkan

Kutarik tanganku menjauh dari arahnya dengan bibir bawah kutarik keatas. Dia beranjak bangun dari kasurnya. Melihat dirinya yang sudah berada pada posisi duduk dengan matanya yang terus memandang diriku, kupalingkan pandanganku darinya

''rambut..iya kurasa rambutku berantakan'' ucapku dengan tangan menyisir rambut dari pangkal hingga ujung mencoba menyebunyikan sikap gugupku lagi. Entah mengapa setiap dirinya memandang diriku jantungku terpompa dengan kencang seakan hendak meledak. Apalagi sekarang dari jarak yang sangat dekat..

''hentikan itu..,kau ingin menggoda diriku lagi. Jangan kau kira setelah kejadian tadi malam kau jadi besar kepala..''

Ciihh, cibirku. Benar dugaanku dia kembali jadi leon menyebalkan

''disini, karena kau menumpang dirumahku jadi aku tuanmu sedangkan kau...''ucapnya menunjuk ke arahku. ''aku...''tunjukku pada diriku sendiri masih berharap ada sedikit kebaikan didalam dirinya

Dirinya menyeringai menatapku ''kau hanya budak. Budak yang bebas untuk kupanggil untuk melakukan segalanya termasuk melayani diriku''. Matanya langsung menyusuri seluruh tubuhku. Kukaitkan tangan kiriku pada lengan kanan menutupi bagian bajuku yang sedikit terbuka

Melihat diriku yang menutup tubuhku sekilas kulihat leon memalingkan wajahnya kedepan''jadi kau harus menyadari statusmu. Mungkin karena sejak awal kau masuk ke rumah ini aku lupa memberitahumu dan...''

''dan..''ulangku menatap dirinya

''dan perbuatan menggoda tuanmu, Disini sangat dilarang! kau harus bersikap hormat padaku'' balasnya.

Mengapa bisa se formal itu, padahal biasanya tidak seperti ini..lalu aku lagi yang bodoh buat apa aku masih berharap pria ini memiliki hati. Dia kan physco..mana jadi budak lagi..tidak adakah status yang lebih baik dibanding itu?

Alpine roseWhere stories live. Discover now