Part 15

18.1K 387 10
                                    

Hallo readers..maaf update ceritanya lama soalnya author udah mau masuk tahun ajaran baru nichh..mungkin untuk part selanjutnya akan dipublish lebih lama lagi. tapi tenang aja cerita ini akan tetap dibuat sampai selesai kok..bagi kalian yang belum cukup umur jangan baca part ini yah, dari covernya aja tergambar jelas ada adegan dewasanya...^^

 Pada cover yang sedang duduk adalah gambar leon sedangkan yang baring adalah gambar juliet. jadi ada adengan brutalnya lagi. author kurang ide nich..untuk buat adegan romantisnya jadi hanya bisa buat yang kejam kejam dulu. he..he..he..

Leon menarik tanganku paksa masuk kedalam mansion. Berkali kali aku mencoba berontak namun dia semakin mempererat gengamannya padaku. Dia bahkan dengan teganya menyeretku walaupun aku teriak kesakitan

Setelah masuk dia menyeretku menuju ke ruang utama. Pelayan di mansion menatap diriku dengan wajah cemas sekaligus takut

Aku sendiri pun merasakan hal yang sama..

Aku bahkan tidak mengetahui mengapa dia semarah itu? Sepanjang perjalanan pulang dari pesta dia sudah menatapku sengit seperti ingin memakan diriku hidup hidup

Merasa sakit pada pergelangan tanganku kuhempas cekalan tangannya kuat

''kau..mengapa kau seperti ini?'' tanyaku menatapnya dari belakang. Leon membalikan badannya menghadapku menatapku tajam

''kau ingin kuperkosa disini'' ucapnya. Tangannya mencengkram erat tanganku lagi menarik diriku paksa mengikuti langkahnya

Rasa takutku semakin menjadi..aku tahu pasti tidak ada yang beres, padahal sebelum ke pesta dia masih menatapku datar. Jujur aku lebih suka dirinya yang sering memasang wajah datar dibanding dirinya yang marah karena bila dia marah dia pasti akan menghukumku

Alhasil kubiarkan tanganku berada dalam cekeramannya. Tidak ingin membuat dirinya lebih marah lagi

Dan satu lagi yang kuketahui tentang leon dia tidak ingin dilawan. terakhir kali aku melawanya..aku berakhir dengan pemerkosaan brutal. Aku masih ingat kejadian itu

Ditarik paksa tanganku masuk kekamarnya lalu dia mendorong tubuhku hingga jatuh di atas kasurnya. Kucoba mengangkat kepalaku melihat ke arahnya namun sebelum aku dapat melakukannya, dia menjambak rambutku

AKKHH..., ringisku kesakitan. Dijambaknya rambutku lebih kuat hingga tanpa kusadari air mataku meleleh keluar

''sakit...'' tanyanya. Wajahnya mengarah tepat di depan wajahku

Aku menganggukan kepala pelan. Dihempas jambakan rambutku dengan kasar membuat kepalaku terdorong kedepan

kutatap wajahnya nanar, emosiku bahkan kurasakan memuncak..namun masih kutahan

''kau ada apa denganmu ?'' tanyaku lagi padanya

''kau bertanya padaku'' leon tersenyum kecut mendengar pertanyaanku. ''aku yang seharusnya bertanya padamu'' bentaknya. Tangannya berayun meninju cermin hingga pecah

Aku yakin sekarang pasti sudah terjadi sesuatu yang buruk

''kau bahkan tidak mengatakannya. Mana bisa kutahu kau marah tentang apa? Kau selalu mengunakan kekerasan..tidak bisakah kau membicarakannya secara halus'' teriakku balik. Mataku menatapnya nyalang. Emosi yang sebelumnya dapat kubendung bahkan serasa ingin kukeluarkan secepatnya

Dia pria paling egois yang kukenal, dia bahkan tidak ingin berbicara dengan mulutnya hanya tangannya yang berbicara..memukul..itulah keahliannya

''halus..kau ingin halus...''

Dia mendekat kearahku

Plakkk

Alpine roseOnde as histórias ganham vida. Descobre agora