Part 7

19.1K 441 10
                                    

Aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi dia maksudku leon dia ...

Dia menciumku... adakah yang salah dengan otaknya sekarang ?

Bukankah dia sangat membenci diriku dari awal pertemuan bahkan sorot matanya yang terkesan mematikan selalu ditunjukan padaku. Sorot matanya yang kejam serta sifat sifat buruknya. Pikiran-pikiran lain terlintas dari otakku lagi mulai dari pertemuan pertama kami sewaktu ditaman, dirinya yang kembali dengan identitas murid baru dikelas kami, serta sifatnya yang jahat terhadapku

Masih dalam posisi yang sama aku mencoba untuk melepaskan ciumannya dariku tapi entah mengapa semakin aku mencoba melepaskan diriku darinya dia semakin mempererat pelukannya padaku bahkan ciuman yang pertama terkesan pelan dan lembut sekarang semakin buas dan ganas

Dia melumat bibirku kasar mencoba menerobos masuk kedalamnya. Oksigen disekitarku berubah panas membuatku semakin sulit untuk bernafas. Kugerakan kedua telapak tanganku mendorong dadanya agar sedikit menjauh dari tubuhku saat ini

Aku butuh oksigen..aku sesak...

Kurasakan semakin aku mendorong tubuhnya menjauh dariku dia lebih mempererat kedua tangannya yang berada dipunggungku.

''ekkhmm'' lenguhku sedikit membuka mulutku untuk menghirup oksigen

Rupanya kesempatan itu digunakannya untuk memasukan lidahnya kedalam mulutku. Lidahnya berpaut didalam mulutku mengisi segala kekosongan yang ada didalam sana.

Gila...gila ... apakah dia hendak membunuhku.. aku sudah kehabisan nafas

Permainan lidahnya berlangsung cukup lama hingga kurasakan tubuhku melemas. Kurasakan dia sedikit mengendorkan pelukannya padaku karena aku yakin mungkin dia tahu kalau aku butuh suplai oksigen untuk bernafas

Aku menghirup oksigen sebanyak banyak dengan posisi kepalaku sedikit diatas kepalanya. Aku sudah tidak peduli dengan lelaki iblis itu yang terpenting sekarang aku butuh oksigen

Aku mulai merasakan lagi sebuah sentuhan mendarat tepat di payudaraku. Kuturunkan kepalaku kebawah mencoba mencari tahu sentuhan apa itu. Sentuhan yang sejujurnya membuatku hampir mengerang kenikmatan

Kulihat sebuah tangan kekar memegang kedua bukit payudaraku. Tangan si lelaki iblis masih sibuk meremasnya dengan sesekali memelintir ujung putingku. Alhasil sekarang kedua putingku sudah mengeras dan merasa sedikit panas akibat permainan tangannya

Suara erangan lolos dari mulutku. Aku sudah tidak tahan dengan kenikmatan yang dia berikan bahkan sekarang kurasakan celana dalamku mulai basah akibat rangsangannya. Kurasakan tanggan kirinya masih terus memelintir putingku sedangkan tangan kanannya mencoba masuk kebawah gaunku

''merasa nikmat..sekarang'' ucapnya parau tersenyum sinis memandangku dengan sebelah alisnya yang terangkat seolah merendahkan diriku

Sial...sial...sial... apa yang kau lakukan Juliet...cepat berontak...sebelum pria itu melecehkan dirimu lebih lanjut. Memang harus kuakui permainan yang dilakukan dirinya tadi memanglah nikmat tapi melihatnya yang memandang rendah aku , mana bisa aku menerimanya!

Cukup sudah julukan brengsek bahkan tidak cocok lagi untuk pria licik ini. Dia jauh lebih buruk dari itu menurutku sekarang. Otak nya yang selalu berpikiran mesum tidak dapat kumaafkan lagi. Kurasa sudah banyak wanita diluar sana yang ditidurinya mengingat permainan lidahnya tadi

PLAKKK!!!

Sebuah tamparan keras berhasil mendarat dipipinya. Aku melihat wajahnya memerah akibat tamparanku tadi dan sorot matanya yang lembut menatapku tadi sudah berubah, sorot matanya yang kembali tajam seperti elang

Alpine roseDonde viven las historias. Descúbrelo ahora