Part 2

35K 503 6
                                    

Cukup lama dirinya memandangku begitu pula diriku dengan mulut yang terbuka agak lebar hingga kurasa air liurku akan jatuh membasahi bukuku. Kukendalikan diriku senormal mungkin memegang dadaku yang sesak dan melempar pandanganku ketempat lain.

Shiiit, apa yang kau pikirkan bodoh...makiku terus dalam hati aku yakin sekarang pasti lelaki itu sedang menertawakan tingkahku dalam hatinya. Beberapa saat kemudian kudengar guru biologi kami pak Jo menyuruh lelaki itu untuk duduk didepanku tepatnya disamping wanita ganjen.

Selama jam pelajaran mataku tak henti hentinya menatap lelaki yang duduk didepanku sekarang. Lelaki yang sekarang kuketahui namanya adalah Leonardo..haruskah kupanggil saja namanya leo atau leon atau ardo. Yang mana lebih baik sebutannya mungkin dengan memanggil nama kecilnya aku bisa sedikit akrab dengannya mengingat masa kecilku yang suram bersama dirinya.

Coba dipikirkan dia berkata ..AKU INGIN MEMBUNUHMU... membayangkannya saja sudah membuat bulu kundukku berdiri tapi benarkah dia lelaki itu ?

Pikiranku berkali kali kacau melihatnya yang terus duduk didepanku. Bagaimana bisa kalau dia terus duduk didepan mungkin aku tidak dapat focus lagi didepan melainkan focus menatapnya. Kulihat badannya yang nyaris sempurna dengan tonjolan otot bisep dari balik seragam yang dia kenakan mungkinkah dia rajin berolah raga ? tapi kalaupun iya mengapa ayahku tidak memiliki tubuh sesempurna itu... ayah kan juga rajin olahraga?

Aku mengelengkan kepalaku kekanan dan kiri membuang semua pikiran kotorku tentang pria itu. Fokus...Fokus..Fokus... akan mati aku kalau aku datang kesekolah hanya untuk melakukan hal ini.

Kulirik lagi kearahnya sebentar dan kurasa lelaki itu mungkin tersenyum tipis melihat tingkahku yang bodoh. Mati aku sekarang.... Bodoh...mengapa sampai lelaki itu tahu tingkahku yang sebenarnya, runtukku berkali kali hingga kucoba untuk mengarahkan pandanganku sekarang ke guru biologi kami.

Sekarang kulihat pak Jo mulai mengeluarkan pena miliknya dan menuliskan beberapa nama didepan kami sepertinya dia mulai membagi kelompok diskusi lagi seperti biasanya. Menulis nama demi nama hingga terakhir dia menulis namaku Juliet pada kelompok 3.

Anggota kelompokku hanya berjumlah tiga orang karena dikelas ini aku sudah dianggap murid tercerdas jadinya anggotaku sedikit sedangkan lelaki itu berada dikelompok empat. Inilah saatnya menunjukan kecerdasanku aku yakin pasti lelaki itu akan kagum dan mengaku kalah dariku.

Setengah jam berlalu setelah jam diskusi kelompok dan tibalah kelompok kami menyampaikan materi kami mengenai '' reproduksi wanita''. Aku menjelaskan panjang lebar tanpa melihat teks sedikit pun kurasa aku sudah hafal diluar kepala karena kemarin aku sudah belajar seharian ditambah lagi dengan sikap percaya diriku yang tinggi.

Kulihat anak anak dikelasku semua sudah terkagum mendengar penjelasan dariku bahkan sebagian dari mereka menyebutku dengan ''Otak dewa''. Aku hanya tersenyum dalam hati mendengarnya melanjutkan penjelasan kelompok kami hingga habis.

Setelah menjelaskan kelompok kami mulai ke sesi pertanyaan dan dapat kulihat sedikit kearah pria itu tersenyum melirikku tepatnya seperti tersenyum mengejek.

OOHH SHIT.. apa yang dipikirkan lelaki itu sekarang dan lagi senyum itu...aku benci melihatnya. Lelaki itu mulai mengangkat tangannya yang sepertinya ingin mengajukan pertanyaan pada kelompok kami.

''aku ingin bertanya sepertinya kelompok kalian menjelaskan terlalu panjang lebar namun sepertinya terkesan tidak berkualitas. Pertanyaan dariku adalah bagaimana teknik pembuahan diluar kandungan untuk wanita yang infertile agar dapat memperoleh keturunan ? kalaupun bisa sebutkan cara melakukannya'' tanyanya kemudian duduk dengan gayanya yang super duper memuakan dikursinya lagi.

Dia kembali tersenyum tipis lagi dengan jari jari tangannya yang sekarang mengelus dagunya. Akkkhh lelaki itu sebenarnya apa maunya tidak bisakah dia menghentikan gerakan jarinya yang mengelus dagunya. Dia seperti ingin mempermainkan diriku....

Alpine roseWhere stories live. Discover now