"Kalian ambil barang-barang Miss Carmen yang berserakan di lantai. Masukkan dalam tasnya" perintah Tobias pada penjaga. Para penjaga pun mengambil barang Carmen yang berjatuhan dan memasukkanya pada tas tangan milik Carmen.

"Terima kasih" ucap Carmen sopan.

"Sa-sama-sama Miss" jawab mereka masih terpesona oleh kecantikan Carmen. Mereka pun akhirnya masuk. Carmen sekilas melirik Mike yang terlihat sangat marah. Mungkinkah dia cemburu. Carmen hanya tersenyum simpul mengikuti Tobias.

Saat pintu di buka terdapat banyak pintu-pintu dan lorong. Warna hitam dan merah darah mendominasi dinding serta perabot rumah tersebut. Carmen sudah biasa masuk rumah yang terlihat menyeramkan.Malah mungkin lebih seram dan menakutkan dari pada rumah ini. Tobias membuka pintu hitam dan mempersilahkan Mike serta Carmen masuk kedalam.

Terlihat meja panjang besar serta banyak kursi seperti di ruang makan milik Mike. Hanya saja warnanya disini merah darah dan hitam yang terlihat menyeramkan. Di paling ujung tempat duduk terdapat pria gendut dan botak memakai jas serta kemeja yang di buka beberapa kancingnya sehingga memperlihatkan bulu dada yang lebat. Disamping pria itu ada wanita cantik dengan badan yang aduhai memakai pakaian yang amat sangat seksi. Serta terdapat tiga pengawal memakai Jas di belakang dan kanan kirinya. Tobias menghampiri lelaki tersebut dan berbisik. Carmen dapat kelihat mata pria gendut itu memperhatikan Mike kemudian dirinya. Pandangannya seakan menelanjangi Carmen.

"Welcome to my house" salam pria tua itu pada Mike.

"Ini Mr. Vollando sir" ucap Tobias.

"Panggil saya Mike saja. Senang bertemu dengan anda Mr. Gustav" ucap Mike memberi salam.

"Panggil aku Raul" ucap lelaki itu tersenyum sinis.

"Siapa wanita cantik di samping di samping anda?"tanya Raul.

"Dia Carmen assistant saya" ucap Mike tersenyum. Senyum Raul terlihat menakutkan di mata Carmen seperti ada yang tidak beres. Raul kemudian berbisik pada Tobias.

"Mr. Vollando dan Miss Carmen anda bisa menunggu di ruang tamu. Berikan proposalnya pada saya. Biar tuan Raul akan memeriksanya" ucap Tobias

"Baiklah. Ini proposalnya" ucap Mike memberikan sebuah map merah berlogo Vollando Inc.

"Baiklah. Mari saya antar anda berdua ke ruang tamu Sir" ucap Tobias. Mereka pun berlalu dan menutup pintu. Sekilas Carmen bisa melihat senyum sadis Raul sebelum Tobias menutup pintu.

Tobias membuka pintu ruangan lain yang terdapat sofa besar dengan ornamen pantung klasik serta banyak lukisan klasik di dinding berwarna hitam dan karpet berwarna merah darah. Tobias meninggalkan Mike dan Carmen disana. Mike nampak frustasi dan marah.

"Aku benci tatapan lelaki itu padamu Carmen" bentak Mike. Mike frustasi mengacak rambutnya.

"Aku benci tatapan para lelaki yang memujamu itu Carmen" ucap Mike mencengkram lengan Carmen. Menatapnya tajam. Carmen berusaha mengendalikan dirinya dan menepis cengkraman Mike.

"Jangan sentuh aku Mike. Kendalikan dirimu. Disini banyak kamera tersembunyi. Aku yakin mereka ingin menguji emosimu" bisik Carmen. Mike melihat Carmen tak percaya. Kemudian melihat sekeliling kamar. Terdapat dua cctv di pojok atas ruangan.

Sial,sebenarnya dengan siapa aku ini bekerja sama batin Mike kesal.

Sudah hampir dua jam mereka disana. Carmen duduk diam sambil memainkan handphonenya. Sedangkan Mike seakan tak tenang mondar mandir dari tadi.

"Diamlah Mike. Kau membuatku pusing" bentak Carmen.

"Ini sudah dua jam. Apa saja yang dia lakukan pada proposalku. Bukankah dia hanya tinggal tanda tangan saja" keluh Mike. Carmen memutar bola matanya jengah.

My Sexy BodyguardWhere stories live. Discover now