Danger 0 : Beginning

1.8K 112 36
                                    

Aku pun akhirnya berhasil mengalahkan Black Lord yang membuat kehancuran di seluruh dunia dengan rencana jahatnya. Tapi, Keberhasilan itu membuat adikku berhasil dikalahkan oleh Black Lord dan dengan menggunakan kekuatan Dark Power Stone.

Aku pun berubah menjadi BIMA-X Dark Mode untuk mengalahkan Black Lord.

6 bulan kemudian, inilah perpisahanku dengan Akshara Corp yang di dalamnya ada Dimas, Rena, Paman dan semuanya. Aku kembali ke dunia pararel bersama dengan Ibu dan Ayah.

Portal pun terbuka di tempat itu, aku bergegas kembali ke dunia Pararel dengan mengucapkan Selamat Tinggal kepada mereka. Memang berat untuk perpisahan ini, tapi inilah yang harus terjadi dan aku harus kembali ke dunia Pararel. Aku kaget tiba-tiba melihat Rena yang ikut denganku di dunia pararel dan membutuhkan beberapa waktu telah berhasil kami tempuh untuk sampai ke Dunia Pararel.

1 tahun kemudian, Aku dan Rena memutuskan untuk kembali ke Jakarta karena kami juga rindu disana. Sesampainya di rumah Paman, Kami berdua disambut hangat oleh Paman berkepala plontos tersebut.

"Silahkan masuk Ray, Rena!" Sambutnya.

"Terima kasih Paman!"

Kami berdua pun mulai duduk di sofa hitamnya yang ada di ruang tamu.

"Tumben kalian kembali kesini?"

"Iya paman, aku sangat rindu dengan kota Jakarta. Bagaimana keadaan Jakarta?"

"Semuanya aman Ray, tidak ada monster lagi yang menyerang."

Blak! Suara pintu rumah paman yang dibuka oleh Dimas, Matanya sangat terfokus pada mereka berdua. Aku juga sangat kaget jika Dimas mampir ke rumah Paman.

"Ray!!"

"Dimas!!"

Dimas berteriak dengan kerasnya dan menghampiri serta memeluk tubuhku dengan erat. Kedua Mataku melirik ke Rena, dia hanya menutup wajahnya entah karena malu atau apa.

"Kapan kau kembali!!" Ucapnya yang melepas pelukannya.

"Barusan, Dimas."

"Wah Syukurlah, bagaimana keadaan Dunia Pararel? Apakah disana baik-baik saja?"

"Semuanya juga baik kok."

Paman pun mulai pergi ke dapur dan membuat segelas es teh manis. Beberapa menit kemudian, paman pun mulai datang ke ruang tamunya dengan membawa es teh manisnya.

"Ini silahkan diminum," Ucap paman yang mulai meletakkan es tehnya ke meja.

"Rena! Kenapa kau menutup wajahmu. Jangan-jangan kau malu karena melihat wajahku yang tampan ini ya."

"Iuhh.. tampan apanya. Wekk..." Ledek Rena ke Dimas.

"Apaan sih!"

"Kau..."

Aku hanya bisa menggelengkan kepala saat mereka ribut sendiri di rumah Paman. Mungkin mereka berdua juga rindu dengan debat mereka dulu. Tiga puluh menit kemudian, sinyal Power Stone milikku dan Dimas memunculkan sinarnya yang menandakan bahwa ada Monster yang menyerang kota Jakarta.

Tidak mungkin Black Lord sudah ku kalahkan, Bagaimana ada monster lain.

"Dimas!"

"Aku mengerti!"

Aku dan Dimas pun berangkat ke tempat monster itu dengan mengendarai sepeda motor. Dengan kecepatan tinggi, kami berdua bergegas cepat kesana.

"Tolongg!!! Tolong!! Ada monster!!" Suara orang-orang yang lari ketakutan saat melihat monster itu.

Satria Garuda BIMA-X Secret Story : Danger Sekai TaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang