Epilog

10.1K 544 36
                                    

"Maaf saya telat!"

Satu bantingan pintu disusul bunyi barang-barang jatuh dan ringisan pelan terdengar. Pemilik perusahaan yang duduk ujung meja sana menggeleng-gelengkan kepalanya maklum.

Dannis melirik gadis ceroboh itu, tapi, gadis itu sedang menunduk sambil menyumpah serapahi kertas-kertas berkas yang berserakan dimana-mana. Belum lagi ia harus mengulang kembali menyusun halamannya.

Dannis berani bertaruh kalau pipi gadis itu sudah merah padam sekarang. Bagaimana tidak? Banyak pasang mata yang memperhatikannya dengan pemikiran yang berbeda-beda.

Ketika gadis itu selesai ia mengambil tempat duduk tepat di depan Dannis. Masih sambil menunduk, gadis itu tampak sibuk mengobrak-abrik tas tempat ia menyimpan berkas tadi.

"Dannis, kenalkan, ini Amanda Ariana. Orang yang akan membantu kamu di dalam proyek baru kita. Amanda, ini Dannis Devanda, orang yang akan kamu bantu." ucapan bosnya membuat Amanda berhenti melakukan pekerjaannya, begitu juga dengan Dannis.

Mata mereka bertemu, saat itu juga, Amanda bisa merasakan kalau ia sudah luluh ditempat. Dannis yang pertama kali mengulurkan tangan.

"Dannis."

"Amanda."

Tidak ada senyuman konyol atau pelukan hangat lagi.

Kalau jodoh, pasti ketemu.

Tapi, siapa sangka,

Dari hari itu, mereka mengulang semuanya dari awal.

-End

With YouUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum