Power Down(II)*13

59.3K 4.8K 57
                                    

[Telah di revisi]

"Piya! akhirnya aku menemukanmu," ujar Ryoka nampak ngos-ngosan. Aku hanya terdiam menatapnya "Tadi kamu kemana?" tanya Ryoka.

"Sedikit tersesat," Jawabku asal.

"Oh, Kalau tidak salah, aku dengar masuknya perorangan yah?" tanya Ryoka. Jujur saja, daritadi aku sama sekali tidak mendengar ocehan guru pembimbing didepan sana.

"kurang tahu juga sih..."

Aku tidak tahu. Aku tidak tahu apa yang salah denganku. Aku tidak kesal dengan Ryoka ataupun Tazu, mungkin aku lebih kesal dengan perkataan Sonic. Argh, ini menyebalkan.

Tepat setelah Ryoka menjauh, aku pun ikut berjalan menjauh--maksudku aku berjalan membelakangi jalan yang seharusnya. Lebih baik mencari angin dulu.

"Piya?"

"Tazu?" gumamku, "Kenapa kau disini?" tanyaku

Tazu memberi kode agar aku duduk disampingnya. Aku sempat bertanya-tanya dalam hati mengapa dia melakukan itu, hingga sedetik kemudian, bola mataku membesar dan aku berdiri dari dudukku lagi dengan perasaan marah.

"Yaa-Chi?! Pritalize?! Mengapa kalian disini!?" bentakku membuat mereka berdua tampak mundur kebelakang. "Bukannya tadi pagi sensei sudah bilang? Kalian berdua tidak dibenarkan kemari!"

"Yaa-Chi khawatir denganmu,"

"Tapi tetap saja, Ini melanggar aturan!" ujarku tidak terima dengan pembelaan yang dilakukan oleh Tazu terhadap mereka.

"Maaf Piya,"

"Kalian tahu jalan pulang?" tanyaku sudah mulai tenang, walaupun kepalaku serasa mau pecah memikirkan konsekuensi yang akan kuterima jika ada orang lain yang mengetahui keberadaan mereka.

"Mereka berdua bisa masuk ke Give-Pocketku." kata Tazu sambil memegang sapunya. Rahasia dari Give Pocket adalah, dia terbuka karena mantra dan juga bisa muncul karena hubungan yang erat dengan pemilik magacal.

"Terserah," Desisku sambil mengibaskan tanganku seperti gerakan mengusir. Lagipula kami memang sudah tidak punya pilihan lain.

Tambah satu lagi masalah yang bisa membuat kepalaku meledak.

"Tazu sudah pernah kesini?" tanya Yaa-Chi

"Belum, ini pertama kalinya."

"Kau tidak masuk?" tanyaku setelah agak tenang. Lelaki itu menggelengkan kepalanya. "Kenapa?" tanyaku heran. Bukannya ini kesempatan bagus agar kita dapat melanjutkan hidup?

"...Terlalu disayangkan." Balas Tazu singkat.

Pohon warna-warni dan mungkin satu-satunya tempat dimana spesies hewan-hewan bersayap dibumi ada dan dapat tinggal. Aku pun langsung mengerti alasan mengapa lelaki itu memilih untuk tidak meminum air suci itu.

"Kau tidak masuk?"

"Kau mengusirku?" Tanyaku balik dengan nada tidak senang. "Baiklah, aku masuk sekarang!"

"Semoga berhasil,"

Aku melihat sekitarku, banyak magacal yang tidak berhasil masuk. Mereka memang berhasil masuk, tapi dipaksa mundur kembali oleh gravitasi itu. Aku menutup mataku mencoba santai dan tenang. Semoga saja aku bisa masuk ke sana.

Aku pun melangkah selangkah, "Eh?" Aku langsung berbalik ke belakang.

Aku berhasil masuk!?

"Wah, Piya masuk!" Seru Ryoka yang sedaritadi sudah masuk ke dalam gravitasi. Selanjutnya, ekspresinya terlihat ragu. "Tadi-" aku memperhatikan wajah Ryoka tanpa berkedip.

The Sorcery : Little Magacal Piya [Telah Diterbitkan]Where stories live. Discover now