Red Strings Teory 20

Start from the beginning
                                        

"Pa, anak kita Pa!" Mama ingin mengejar Tian tapi suaminya menahan nya.

"Biarkan anak sialan itu merasakan pahitnya kehidupan!" istrinya menangis di pelukannya.

beberapa menit sebelum keributan besar itu terjadi, mereka sebelumnya membahas tentang pertemuan dengan calon tunangan Tian.

tapi Tian dengan lantang menolak itu, Ayahnya yang memang sudah emosi tanpa berpikir panjang segera membanting vas bunga yang ada di meja.

Tian yang tersentak kaget merasa tidak percaya melihat apa yang sudah dilakukan oleh ayahnya. menurutnya keluarganya hanya mencari keuntungan atas perjodohan ini.

ia merasa ayah dan ibunya tidak lagi menyayangi nya. buktinya, hanya karena ia menolak perjodohan ini, orang tuanya tanpa ragu mengusir nya.

Tian mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sangat tinggi dan ugal-ugalan, emosi yang menggerogoti dadanya terasa panas, kesal, dan benci jadi satu.

setelah yakin bahwa ia telah di usir dari rumahnya sendiri, ia sudah berjanji dengan dirinya sendiri untuk tidak akan pernah kembali lagi kerumah itu.

Tian kembali menuju kantor Xuan. ia ingin curhat dengan sahabatnya itu.

****

Didalam kamar Xuan, Ziyu terlihat menikmati Kue di tangannya, ia terlihat menonton film di ponselnya.

sedangkan Xuan sedang sibuk dengan pekerjaannya, ia terus mengotak-atik laptop dan ponselnya secara berulang.

"Ziyu, mau jalan-jalan gak?" Xuan bertanya.

ziyu segera menyahut dengan semangat.

"Mau banget kak," ziyu masih fokus menonton, ia meminum susu ditangannya.

"kemana emangnya kak?" Tanya Ziyu lagi.

"ke kampung halaman kamu dulu!"

Ziyu membulatkan matanya, ia segera memencet tombol pause. Ziyu mendekati Xuan.

"serius kak, kapan?" tanya nya lagi memastikan.

"serius lah, gue mah gak pernah boong! dua hari lagi kita berangkat, kita siapin keperluan buat kesana dulu."

Ziyu segera melompat, ia tersenyum sangat lebar. Ziyu kembali duduk disamping Xuan yang tersenyum.

"thanks kak!"

"sama-sam-"

Brakk!

belum selesai Xuan berbicara, pintu terbuka dengan kuat, Tian berdiri disana dengan wajahnya yang sangat masam.

"gua ikut!"

Ziyu dan Xuan saling tatap karena bingung, ada apa dengan Tian, pria itu sangat aneh, datang tanpa di undang dan tiba-tiba berkata ingin ikut.

"ikut kemana?" tanya Xuan memastikan.

"ke tempat Ziyu,"

"haaa?" wajah Ziyu terlihat cengo.

tanpa sopan santun Tian segera duduk di sofa samping Xuan, ia mengambil rokok di saku celana kemudian menyalakannya.

"kawasan dilarang merokok!" Xuan menatap nya dengan tajam.

gerakan Tian terhenti, ia menatap pada Ziyu, Tian baru ingat bahwa Ziyu tidak boleh terkena asap rokok, mengingat penyakit yang Ziyu alami.

"sorry,"

Tian membuang rokoknya pada tempat asbak didepan. pokoknya diajak ataupun tidak, Tian akan tetap ikut, ia tidak mau berada disini dalam beberapa hari.

Tian benar-benar kesal dengan kedua orangtuanya, awas saja, Tian akan balas dendam dengan cara menghilang dari kota.

Tian tersenyum sendiri, Xuan yang melihat bergidik ngeri, Tian benar-benar aneh, tiba-tiba datang, tiba-tiba ingin ikut, tiba-tiba tersenyum sendiri.

"gila Lo ya?" ketus Xuan.

Tian hanya menatap nya sekilas, ia tidak menghiraukan perkataan Xuan dan memilih untuk diam.

Xuan kembali mengalihkan perhatian nya pada Ziyu.

"udah sana habisin jajan Lo,"

Ziyu mengangguk dan kembali ke tempat tidur, Ziyu duduk dan kembali melanjutkan film yang ia tonton.

Tian memperhatikan sekilas, ia tidak begitu perduli dengan apa yang Ziyu lakukan.

tapi semua itu sia-sia karena Ziyu terus berteriak saat menonton film, ia memutar bola matanya.

"Xuan, anak Lo berisik!"

Xuan hanya mengangkat bahunya acuh. Tian berdecak, seharusnya Xuan menegur Ziyu agar tidak berteriak-teriak, rupanya yang ditonton nya adalah film horor.

"suruh Ziyu diem,"

Xuan menatap Tian, ia menunjuk Ziyu.

"dia lagi sakit, biarin aja dia lagi menghibur dirinya sendiri!"

Xuan kembali fokus dengan pekerjaannya, sedangkan Tian memilih untuk bermain ponsel, ia berusaha tidak memperdulikan teriakan dari Ziyu.

tapi sesekali Tian menggerutu dan terlonjak kaget saat Ziyu berteriak. ia sudah tidak tahan.

"AAAAA!" Ziyu berteriak.

"Xuan, anak Lo tuh!" ucap Tian frustasi.

Tian menatap Xuan yang juga menatap nya.

"berisik, telinga Lo aja yang di tutup!" balas Xuan.

Tian menatap tidak percaya pada temannya yang lebih memilih Ziyu daripada dirinya. andai saja ia tidak ingin ikut jalan-jalan dengan mereka, mungkin Tian sudah memukul Xuan ditempat.

***

votee plisss biar semangat nulisnya
btw yang masih setia baca makasih yaa

Red Strings Teory [BL]  TIAN ZIYU Where stories live. Discover now