Red Strings Teory 8

42 7 0
                                        

Ziyu meregangkan badannya yang terasa sedikit pegal. ia membuka ponselnya, terlihat jam menunjukkan pukul lima dini hari.

ternyata dia tertidur pulas saat sedang berbicara di telepon dengan Liu. dia segera duduk ketika teringat hari ini akan ke perusahaan Xuan.

"hufttt, Untung aja gue gak bangun kesiangan," Ziyu bangkit sambil mengucek matanya.

dia akan bersiap siap mulai sekarang saja, pertama tama ia membereskan tempat tidur kemudian berpindah untuk menyapu lantai, tidak terlalu berdebu hanya saja ia melanjutkan untuk mempel lantai.

setelah semua pekerjaan selesai ia lakukan, Ziyu bergegas mandi agar merasa segar. ia kembali melihat jam, kurang setengah jam lagi dari jam tujuh. ia segera memakai kemeja dan celana yang rapi, tidak lupa untuk memakan nasi yang dibelinya semalam.

walaupun dingin, Ziyu tetap memakan nya, ia tidak pernah pilih-pilih soal makanan. ia janji, ketika ia sukses nanti, ia akan selalu menjadi pola makannya dengan baik.

***

sedangkan disisi lain, Jao terlihat kebingungan dengan perintah yang diberikan Xuan.

"udah cepetan, nanti keburu dia datang duluan kesini!" Xuan mendorong Jao masuk ke dalam mobil.

Xuan memaksa nya untuk menjemput Ziyu di kediaman nya. aneh sekali, mana ada bos jemput karyawan.

"Iyaa iyaa!"

Jao menancap gas dengan kebut kebutan, ia sudah tau alamat rumah Ziyu karena telah mencari tahu informasi lebih dulu.

"awas aja kalau dia gagal jemput Ziyu," Xuan berkacak pinggang.

ia masih terus berdiri, berjalan mondar-mandir tidak jelas menunggu kedatangan Ziyu.

beberapa saat menunggu, bukannya Ziyu yang datang melainkan sebuah mobil sport hitam yang melaju ingin menabrak nya.

"sialan, woi! Lo mau bunuh gue yaa?" Xuan berteriak.

sosok yang mengemudikan mobil itu berhenti dan menurunkan setengah jendela nya. ia tersenyum picik, rambutnya terlihat Aur-auran dengan jas hitam yang hanya terkancing setengah dada.

"Jirr, tuh anak kobam deh kayak nya?" Xuan mendekati Tian. ya, pria yang hampir menabrak nya itu adalah Tian.

"Lo kenapa? habis mabok ya?" Xuan menarik kerah jas yang dikenakan Tian.

"Nyawa Lo kan ada sembilan!" Tian meracau tidak jelas dan menepis tangan Xuan sambil tersenyum.

Tian menunjuk-nunjuk wajah Xuan dengan jari telunjuknya.

entah kenapa melihat Tian seperti itu membuat Xuan ingin menghantamnya sekarang juga. apakah Ibu dan Ayahnya tidak mengetahui kondisi anak mereka ini pikirnya.

Xuan segera membuka pintu mobil Tian, menariknya keluar dan menyeretnya menuju ruangan bapak-bapak satpam.

"Ada apa pak? ini teman bapak kenapa?" Beliau terlihat kebingungan tapi segera menopang tubuh Tian.

"Pak tolong jagain dulu ya, bawa dia ke ruangan pribadi saya, terus tidurin aja disana,"

Xuan pergi sebentar mengambil kunci mobil Tian dan kembali lagi.

Red Strings Teory [BL]  TIAN ZIYU Where stories live. Discover now