Red Strings Teory 3

59 9 0
                                        

Terik nya matahari pagi itu seolah memberikan semangat pada Ziyu, dia sekarang sedang duduk di kursi penumpang dalam bus, setelah memutuskan untuk pindah tempat tinggal, yaitu pindah ke kota.

kebetulan dia duduk disamping kaca, membuat nya terus menatap ke arah luar, pemandangan nya sangat bagus, pegunung an yang hijau dan jalan aspal panjang yang berliuk-liuk.

tingg

larut dalam lamunannya, ternyata ponselnya berdering, ternyata itu pesan tentang lowongan pekerjaan dari teman nya, Ziyu tersenyum karena itu tandanya ia sudah mendapatkan pekerjaan, hatinya sedikit lega.

"Kerja apa aja, yang penting gak nyusahin orang lain."

Ziyu kembali menatap pemandangan yang indah itu setelah menutup ponselnya. entah kenapa setelah banyak menangis kemarin, ia jadi sering mengantuk, mungkin dia perlu tidur sekarang, Ziyu mengambil ponselnya lagi dan mengatur alarm agar ia terbangun tepat waktu.

****

sedangkan di suatu tempat, tempat dimana perjalanan Ziyu yang baru akan segera dimulai. terlihat seorang pria yang tentunya adalah teman Ziyu. Liu Xuan namanya.

"Gimana? serius temen lo minat kerja di sini?" Rui peng meneguk minumannya.

Liu mendesis, bingung harus menjawab apa. ia sebenarnya ingin Ziyu bekerja di tempat lain yang lebih baik daripada ditempat ini, pekerjaan ini terlalu beresiko menurut nya.

bukan apa-apa, ini adalah club malam. semua orang pasti tau bahwa lingkungan ini cukup buruk bagi anak muda, atau bahkan sangat buruk.

Rui peng menunggu jawaban dari Liu, wajah Liu terlihat sangat serius tentang ini.

"Dia serius, tapi gue minta satu permohonan ya?"

Rui peng menatap Liu dengan alis yang terangkat satu, permohonan apa pikir nya, seperti bocah saja.

"katakan, permen? uang? atau bahkan kekasih?" Tanya Rui sekaligus mengejek.

"Gue serius, dua rius malah,"

"Terus, kenapa muka lo bingung gitu?"

"Gimana ya jelasin nya,"Liu terlihat gelisah.

"Aneh banget bocah, tinggal jelasin aja apa susahnya,"

"masalah nya dia masih bocah, sekolah aja belum lulus," wajah Liu terlihat frustasi.

mata Rui seketika melotot, dia tidak salah dengar kan, apa katanya? sekolah pun belum lulus?

"Temen macam apa lo? ngasih kerjaan buat temen tuh yang bener, bukan malah di ajak ke club malam," Rui kaget.

Liu meghela nafasnya, dia bukan tipe orang yang bisa menjelaskan suatu permasalahan. bagaimana dia bisa meyakinkan Rui peng kalau begini.

jalan pintas pun muncul.

"Rui, Please ya terima dia kerja, gue bakal lakuin apa pun buat lo, sebagai tanda terimakasih ke Lo," Tanpa Sadar Liu memegang tangan Rui.

"Lagipula dia sama gue sama-sama masih sekolah," imbuhnya.

Rui yang melihat tangannya di pegang hanya bisa diam.

"Gue ga jago buat ngejelasin tentang keadaan dia, intinya hidup dia udah susah banget dari kecil, kasihan banget tuh bocah," Liu melepaskan genggamannya dan bersandar pada sofa.

melihat itu Rui sedikit bersimpati, dia jadi memikirkan teman Liu ada masalah apa sampai harus menerima pekerjaan sembarangan, tapi nama dia nya saja Rui tidak tau.

"Siapa nama nya?" tanya Rui.

ah, Liu lupa memberi tahu.

"Ziyu,"

Liu menjentikkan jari nya sambil mengangguk, nama nya kaya orang-orang lemah pikir nya.

"Gue bakal mikirin dulu, sebisa mungkin dia bakal gue kerjain disini, tapi mungkin bagian nganterin minuman buat tamu. jangan tanya kenapa dia gue kerjain di bagian yang aman, Lo sendiri tau gimana keadaan club kita, paham kan?"

Liu bernafas lega dan tersenyum, akhirnya setelah beberapa tahun ia bisa menolong Ziyu, walaupun pekerjaan ini tidak seberapa. setidaknya Ziyu punya penghasilan.

"Iya-iya gue paham," Liu tersenyum senang.

"Thanks, Lo emang temen yang baik," Liu menepuk pundak Rui.

Rui tersenyum dan mengangguk. kali ini ia bersikap baik. dia sangat penasaran dengan temannya Liu. Ziyu? seperti apa orang nya.

****

Ziyu turun dari Bus yang ia tumpangi karena sudah sampai di halte, ia menatap sekelilingnya, pemandangan ini, sangat asing. penuh dengan bangunan bertingkat. ia sudah sering menonton lewat ponsel, tapi tetap saja dia kaget.

jam sudah menunjukkan pukul empat sore, ternyata dia menghabiskan waktu sebelas jam di dalam Bus. pantas saja pinggang nya terasa nyeri.

Ziyu segera berjalan menuju kost an nya, kebetulan kost an dia dekat dengan halte, hanya sekitar empat ratus meter an. kost an Ziyu itu hanya satu rumah, tapi ada banyak kamar nya dan terletak di dalam perumahan.

Ziyu mendongak ke atas menatap nama itu.

'kost putra'

Setelah membaca nama kost itu, Ziyu menunduk, ia merasa kehidupannya yang baru sudah di mulai, dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya.

Ziyu terus berjalan menuju tempat tinggal nya yang baru sambil terus menggeret koper bawaan nya, dia hanya membawa barang seperlunya, sisanya ia tinggal di rumah lama nya.

"Ma, sekarang aku benar-benar sendirian, Ziyu harap setelah ini hal baik selalu datang ke Ziyu."

Setelah berjalan beberapa menit, terlihat kost an berwarna cream muda. kamar nomor 19, itulah kamar milik Ziyu. Ziyu segera masuk ke dalam kost an, sebelum nya ia sudah diberi tahu pemilik kost bahwa kunci kamar nya sudah diletakkan di bawah keset.

Ziyu segera membersihkan diri tanpa istirahat terlebih dahulu, dia teringat nanti malam ada janji bertemu dengan Liu Xuan dan Rui Peng, tentu untuk membahas tentang pekerjaan.

Ziyu teringat Liu Xuan, dulu mereka sama-sama tinggal di kampung halaman, tapi semenjak Liu menginjak kelas sebelas, Liu terpaksa pindah ke kota sehingga mereka berpisah. tapi ternyata takdir kembali mempertemukan mereka sebagai sahabat.

Setelah beberapa saat berlalu, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, Ziyu harus segera berangkat karena tempatnya lumayan jauh dengan tempat Liu.

****


Ayoo bantu vote setiap babb, vote dari kalian akan menentukan seberapa sering aku UP. i love u guys🫰🏻

ig : AlyaPenna01

Red Strings Teory [BL]  TIAN ZIYU Where stories live. Discover now