"hwaaaa..."
ziyu menguap pelan, saat ini jam menunjukkan pukul setengah empat subuh. sekarang Ziyu sudah berada di dalam mobil, ia ditemani Jao dan 4 orang staf.
ziyu dan Jao duduk berdampingan, karena ini pertama kalinya Ziyu berpergian jauh, jadi Jao ikut untuk menemani nya.
"kalau masih ngantuk tidur lagi aja," ucap Jao.
jao merasa kasihan melihat Ziyu yang terus tertunduk menahan kantuk, sesekali Ziyu mencubit paha nya sendiri agar tidak mengantuk.
"iyaa, aku tidur sebentar ya,"
karena rasa kantuk terus melanda mata ziyu, ia memutuskan untuk melanjutkan tidur saja, supaya saat sampai nanti ia merasa sedikit fresh.
Jao tersenyum menatap Ziyu dari kaca atas, jika diperhatikan lebih dalam Ziyu memang seperti anak kecil.
dia kan memang anak kecil yang dipaksa dewasa oleh keadaan. kasihan sekali.
***
Jao segera membangunkan Ziyu, ia memegang tangan Ziyu dan menggoyangkan nya dengan pelan. tujuan pertama mereka adalah ke restoran dulu, mereka sudah hampir sampai jadi Jao membangunkan nya lebih dulu.
"Ziyu, bangun. bentar lagi kita sampe,"
ziyu menggeliat pelan, punggung nya terasa sakit dan kebas. entah dalam posisi seperti apa ia tidur sampai bisa sakit begitu. ziyu menatap ke arah jendela, ternyata hari sudah cerah.
"kamu siap-siap biar nanti seger pas sampe disana nya,"
ziyu mengangguk, ia mencari sesuatu di dalam tas nya, hal pertama yang ia lakukan adalah merapikan rambutnya.
ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi lewat, mereka pergi ke restoran lebih dulu untuk sarapan.
ziyu menyiapkan satu kamera untuk merekam aktivitas nya, lebih tepatnya ia membuat vlog. disamping nya beberapa staf membantu Ziyu untuk merapikan pakaiannya.
"Ziyu, nanti kamu disana bikin vlog kan?" tanya Jao, ia mendekati Ziyu.
"iyaa, Jao. nanti waktu makan kita duduk samping-samping an yaa!"
Jao mengangguk, mereka semua turun dari mobil, terlihat pelayan mengarahkan mereka untuk masuk.
"silahkan masuk..."
Jao mengangguk dan mengajak Ziyu beserta staf untuk makan bersama. setelah ini, pertemuan Ziyu dengan para dancer nanti sekitar jam sembilan.
mereka duduk di meja yang memang sudah di booking oleh Jao jauh jauh hari. Jao terlihat sibuk dengan ponselnya, ia memesan lewat ponsel.
tidak lama setelah itu terlihat beberapa pelayan membawakan pesanan. ziyu menatap bergantian pada beberapa pelayan yang datang bergantian membawakan makanan dan minuman.
awalnya Ziyu biasa saja, tapi lama kelamaan ia dibuat kaget, Jao memesan banyak makanan.
"Kok pesen nya banyak banget, Jao?" tanya Ziyu.
mungkin ada sekitar tujuh belas porsi makanan yang biasa di habiskan oleh orang dewasa. belum lagi dessert nya yang terus berdatangan. tidak lama setelah itu terlihat beberapa ice cream juga di letakkan di depannya.
"woahhh..." mata Ziyu berbinar, sudah lama ia tidak makan ice cream.
"Beberapa porsi yang kelebihan itu buat Lo aja, kata Bos Xuan gue harus mastiin Lo gak kelaparan!" ucap Jao dengan santainya.
ziyu tersenyum kaku.
"Yaa tapi ini kebanyakan, kalo gak habis gimana?" ziyu menunjuk meja.
Jao menggedikan bahu nya, ia hanya melaksanakan perintah dari Xuan.
YOU ARE READING
Red Strings Teory [BL] TIAN ZIYU
Romance[⚠️ Warning 21+] Cerita ini mengandung unsur kekerasan bahasa, seksual, dan tidak diperuntukkan bagi pembaca di bawah usia 21 tahun. Harap bijak dalam membaca, penulis tidak bertanggung jawab atas dampak dan konsekuensi dari cerita ini. Ziyu hidup s...
![Red Strings Teory [BL] TIAN ZIYU](https://img.wattpad.com/cover/404835077-64-k729280.jpg)