part 1

60.9K 690 11
                                    

Seorang anak kecil melangkah dengan cepat memasuki kawasan taman memandang kekanan dan kekiri mencari sedikit pemandangan yang dapat menghiburnya. Tatapannya jatuh pada tempat berayun kosong belum dimainkan oleh seorang pun. Berhasil menemukannya dirinya mulai menaiki atas ayunan yang tampak lebih tinggi dibanding badannya.

''tingginya...'' berusaha masih menaiki atas ayunan hingga berhasil duduk diatas sana. Kaki kecil itu memulai mendorong kearah belakang membiarkan dirinya terhempas bebas kedepan. ''asyik..'' teriaknya saat dirinya terhempas untuk ke sekian kali kedepan.

Saat memulai putaran ayunan gerakannya terhenti melihat seorang anak seusianya yang masih terus menatapnya sedari tadi. Merasa tidak nyaman dipandang terus anak itu mendekati anak tadi.

''main yuk disana masih ada ayunan kosong disampingku'' ajaknya bertingkah semanis mungkin agar anak lelaki yang berada didepannya mau bermain bersamanya. Anak lelaki tadi hanya menatapnya datar tanpa tersenyum dengan sorot matanya yang tajam seperti tadi saat melihat dirinya.

''aku ingin membunuhmu'' jawabnya singkat.


Aku terbangun dari mimpi yang masih terus sama menyerangku sedari kecil kulihat keringat mulai turun membasahi wajahku begitu juga kasurku. Aku mulai merasa tak enak dengan mimpi yang selalu sama menghantui ku. Mata anak lelaki itu sorot matanya yang seperti hendak memakan dan mencabik diriku habis habisan.

Bagaimana bisa mimpi yang sama terus menyerangku setiap malam bahkan menyerang diriku yang sekarang sudah berusia 18 tahun. Yah dan seharusnya itu sudah tidak menyerangku karena itu masa kecilku yang kuanggap suram.

Kucoba melirik kearah samping meja tidurku melihat jam disana masih menunjukan pukul 2 pagi. Bodoh.. apa yang akan kau lakukan sekarang Juliet apakah kau selalu akan belajar dipagi buta seperti ini bahkan pelayan dirumahmu saja pasti belum bangun tentunya, runtukku dalam hati.

Aku putri tunggal dari luke phantomhive membuat siapapun yang melihat diriku akan langsung merasa ketakutan bagaimana tidak mengingat ayahku yang bekerja sebagai menteri kiri pemerintahan raja inggris. Ayahku yang terus menerus mengatur semua keperluanku kalian tahu bahkan dari usiaku yang berusia lima tahun dia selalu mengatur sekolahku.

Padahal bagiku itu cukup membosankan terikat dan tidak pernah merasa bebas terpenjara didalam jeruji besi. Pernah sekali aku memutuskan untuk bermain dengan anak dari pelayan rumahku yang masih seusia denganku aku dimarahi habis habisan oleh ayahku yang selalu menganggap bahwa mereka semua hanyalah sampah yang dapat merusak masa depanku.

Suksesnya perbuatan ayahku itu membuat diriku hingga sekarang tidak memiliki teman seorang pun. Dirumah hanya hana anak kepala pelayan yang masih berteman denganku sedangkan disekolah... hemm aku malas membicarakannya kalian tahu aku tak memiliki teman disana.

Teman teman di sekolahku hanya dapat melongo memandangku tanpa mengucapkan sepata katapun. Saat pertama masuk sekolah aku padahal sudah berusaha bersikap ramah pada mereka semua dan kalian tahu apa yang mereka lakukan mereka mengacuhkanku. Pernah saat mendengar pembicaraan mereka di toilet mereka mengatakan bahwa aku anak menteri kiri yang sekarang memegang kekuasaan disamping seorang raja tentunya.

Aku yang mendengar hanya dapat tersenyum pasrah menjalani rutinitasku seperti biasa disekolah. Belajar belajar dan belajar... malangnya nasibku saat masuk kekelas aku hanya duduk dibangku pojok paling belakang memandangi guru yang biasa sibuk menjelaskan.

Padahal ayahku hanya sebatas menteri bagaimana lagi kalau ayahku seorang rajanya mungkin mereka akan membungkuk hormat saat melewati aku, itu yang sering terpikir diriku. Dan mimpi sialan itu bagaimana dapat membuatku mati kutu setelah mendengar ancaman anak yang dikategorikan dibawah umur saat itu mengingat diriku yang sudah dewasa sekarang dan ayahku yang seorang menteri aku pastikan saat aku bertemu dengannya lagi akan langsung kupengal saja kepalanya dan kubuang kelaut terdalam.

Alpine roseWhere stories live. Discover now