"Gi-"
"Please, aku lupa beli serep lagi karena waktu itu udah ke pakai. Jangan ngomel aku lagi kepanasan." Oceh Giovanni memotong ucapan Gabriel.
Si tampan terkekeh, "Gio, daripada kamu berdiri disitu mendingan kamu masuk ke mobil aku. Muka kamu mulai merah-merah, nanti perih kalo terus-terusan kamu kena panas."
Giovanni malu.
Entahlah, rasa kesal jika bertemu Gabriel masih saja membekas walaupun sudah berlalu selama tiga tahun. Usai berurusan dengan seseorang di seberang teleponnya Gabriel melirik pria disebelahnya yang masih keras kepala, Giovanni masih tetap di posisinya.
Dengan sabar ia membujuk Giovanni untuk segera masuk ke mobilnya dan akan bertanggung jawab mengantarkan sang mantan kekasih ke kantornya urusan mobil Giovanni diserahkan pada orang yang sudah ditugaskan Gabriel.
"Tunggu sebentar disini, AC nya nyala kok. Aku mau ke family mart sebentar, kamu disini sekalian tungguin pak Budi dateng urus mobil kamu ya." Ucap Gabriel yang kemudian keluar dari mobilnya dan sedikit berlari menuju minimarket.
Tak selang lama Gabriel kembali ke mobil dan memberikan sebotol air mineral dingin serta satu kotak permen susu kesukaan Giovanni.
"Masih suka permen itu kan?" tanya Gabriel.
Anggukan kepala menjadi jawaban yang Giovanni berikan untuk Gabriel.
---
Grup chat The Omegas cukup ramai dengan Hanan yang menanyakan dimana lokasi Giovanni dan gimana kondisi presdir mereka itu. Bahkan Vitto menjadi sasaran semua orang agar dengan cepat menemukan pemimpin mereka.
Vitto sampai di lokasi mobil Giovanni menepi tapi ia tidak menemukan baik Giovanni maupun mobilnya. Tak selang lama, Theresa mengirimkan foto Giovanni yang bersama Gabriel di parkiran kantor. Vitto yang membaca dibuat bergidik ngeri karena sudah pasti ia akan menjadi bulan-bulanan presdir mereka.
"Mampus banget gue." Ucapnya.
Sepasang -mantan- kekasih itu akhirnya berpisah karena ada agenda masing-masing, Gabriel juga memberi tahu jika nanti mobil Giovanni akan di antar oleh pak Budi.
"Thank you ya, Gabriel. Nanti bilang aja ke pak Budi buat kirim mobilnya kesini."
"Oke. Udah sana masuk, jangan lupa minta lotion buat sunburn kamu tuh."
"I will. Thank you, hati-hati dijalan." Ucap Giovanni dan melenggang masuk ke gedung kantornya.
Gabriel hanya tersenyum dan kembali ke mobil untuk menuju kantor Noir & Co. Sepanjang perjalanan ia hanya bisa tersenyum, mengingat jika baru saja kembali satu mobil dengan Giovanni setelah tiga tahun mereka berpisah.
Hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk Gabriel sampai di gedung Noir & Co, ia bergegas ke ruang meeting karena sudah ditunggu oleh rekan-rekannya. Mike memulai meeting dan menjelaskan jika ia dan Luke tidak bisa handle seluruh tugas personal assistant The Alphas selama satu tahun karena ia mendapatkan tawaran untuk menjalankan pendidikan ke New York atas rekomendasi dari mami Gabriel.
"Nyokap lo kan terbangin gue sama Luke ke New York, buat ambil semacam diklat gitu lah. Jadi, gue sama Luke butuh bantuan buat handle The Alphas selama setahun kedepan." Jelas Mike.
"Lo sama Luke bisa handle kita berlima, nah gantinya kalian? Bisa gitu handle jadwal kita yang gak selalu barengan?" Tanya Miciela.
Luke menggelengkan kepala, "Nope. Makanya gue sama Mike udah sortir beberapa agency yang oke dan rating jempolan buat take the job temporarly."
Semua anggota The Alphas hanya diam menyimak presentasi Mike dan Luke soal agency yang akan bekerja sama dengan mereka selama satu tahun, sampai muncul nama The Entourage Co. yang membuat Miciela dan Ayesha tersenyum penuh arti.
"Gab, prefer DMent atau The Entourage Co.?" tanya Mike.
Empat orang yang ada menatap Mike dengan tatapan aneh, "Lo perlukah bandingin The Entourage Co. sama perusahaan lain di depan Gabriel?" bukan jawaban dari Gabriel yang di dapat justru Dirga yang bertanya.
Mike menggedikan bahu, "Just asking?"
Miciela dan Ayesha hanya terkekeh kemudian ikut ambil suara, "The Entourage Co." jawab keduanya bersamaan.
Gabriel masih diam, sebenarnya sejak tadi ia melamun sehingga acuh dengan percakapan yang ada.
"Gab? Woi." tegur Dirga yang membuat Gabriel ditarik kembali ke dunia nyata.
"Apa?" tanyanya.
"Cih, abis ketemu bentar doang aja langsung bego." sindir Miciela.
"DM apa The Entourage Co.?" Mike kembali bertanya.
Gabriel menjawab tanpa ragu.
"The Entourage Co."
Tapi bukan karena ia yakin soal reputasi agensi itu.
Melainkan karena satu nama—
satu wajah,
satu benang merah yang belum pernah benar-benar ia lepaskan.
YOU ARE READING
Red Strings
FanfictionMereka pernah saling memiliki-hingga keadaan memisahkan. Kini, Giovanni terpaksa kembali berhadapan dengan masa lalu yang belum sepenuhnya padam. Bukan karena rindu. Tapi karena situasi. Dan meski ia mencoba menolak, ada benang merah tak terlihat ya...
CHAPTER 1 - The Offer
Start from the beginning
