"Tadi lo liat gak sih Darren selalu megang punggungnya," ucap Bara.
"Udah lah, pura-pura gak liat aja. Lo tau sendiri kan orangtuanya Darren strict banget masalah nilai. Udah tau kayaknya tentang masalah nilai waktu itu," ucap Neo.
"Gue kasihan juga sama di Darren, perkara nilai doang sampai dipukul kayak gitu. Gak bisa bayangin, nilai turun satu angka aja dipukul, apalagi ini? Gak dapet nilai."
Keira sempat terdiam mendengar ucapan Bara dan Neo barusan. Berarti karena Darren bela Keira, dia sampai dipukul orangtuanya.
•••
Darren terus memegangi punggungnya yang terasa sakit, dari semalam ia belum sempat untuk mengobati luka itu.
"Lo gak papa, Ren?" tanya Andrew tidak tega melihat Darren yang terus kesakitan.
"Gak papa."
"Materinya basket, lo yakin mau ikut? Izin aja ke UKS."
"Kalau gue dapet nilai kosong lagi gue bisa dapet lebih parah dari ini."
Andrew tidak bisa berkata-kata lagi kali ini.
Setelah selesai jam olahraga Keira langsung menghampiri Darren yang sedang duduk di kursi penonton. "Lo udah tes kan?" tanya Keira.
Darren mengangguk.
"Ikut gue."
"Kemana?" tanya Darren bingung.
"Udah gak usah banyak omong lo," dengan cepet Keira menarik Darren untuk keluar dari lapangan. Tak lupa tatapan Rora dan teman-temannya yang terlihat tidak suka.
"Mau dibawa kemana tuh Darren sama si cewek alay itu," ucap Rora.
"Sok akrab banget, kayak udah kenal lama aja," ucap Joy.
"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Darren karena Keira tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Ke UKS."
"Ngapain?"
"Gak usah belaga merasa kuat deh, gue tau lo lagi sakit. Otak boleh pinter, giliran rawat diri gak bisa."
Dengan cepat Darren menepis tangan Keira. "Peduli apa lo sama gue. Gak usah ikut campur."
"Luka lo harus diobati."
"Gak perlu."
"Oh oke." Dengan tiba-tiba Keira memukul punggung Darren dengan kencang.
"Lo apa-apaan sih?" ucap Darren sambil memegangi punggungnya.
"Sakit kan? Lo gak boleh egois ke tubuh lo, tubuh lo butuh pengobatan. Punya tubuh tuh dirawat, masih banyak orang yang pengen hidup kayak lo. Yang sakit pengen sehat, dan lo yang sehat gak mau rawat tubuhnya."
Dia lagi ngomongin pacarnya?
Sesampainya di UKS, Keira langsung mengambil kotak p3k. "Buka baju lo."
"Gak mau."
"Gimana bisa gue obati lukanya, Darren."
Dengan canggung Darren mulai membuka bajunya. Keira meringis ketika melihat banyak sekali luka yang ada di punggung Darren, ternyata Darren menyembunyikan luka sebanyak ini di tubuhnya.
Keira mulai mengobati luka Darren. Di situ Darren hanya diam. Keira sempat bingung kenapa Darren hanya memberikan reaksi diam, padahal kalau Keira menjadi Darren pasti Keira sudah merasa sangat kesakitan.
"Kenapa lo peduli sama gue?" tanya Darren tiba-tiba.
"Gue gak peduli sama lo."
"Terus?"
"Gue hanya gak bisa aja liat orang kesakitan, gue jadi teringat orang yang gue sayangi aja, pasti dia juga merasakan sakit, bahkan lebih sakit."
Pacarnya lagi.
"Oh iya, tadi gue udah ke Miss Fika, gue udah minta tugas pengganti, katanya udah disetujui, tapi harus selesai besok. Lo mau? Ini bisa mengisi nilai kita yang kosong, ya walaupun nilainya gak sempurna."
"Apa tugasnya?"
"Bikin presentasi dalam bentuk video, harus rinci dan lengkap."
"Oke."
"Lo gak papa kan? Nilainya gak sempurna?" tanya Keira ragu-ragu.
Darren tertawa pelan. "Lo khawatir kan sama gue?"
•••
YOU ARE READING
UNKNOWN RIVAL [ONGOING]
Teen FictionBagaimana rasanya mempunyai musuh yang ternyata musuh itu dekat dengan kita di kehidupan sekolah? Di sekolah Darren merasa nyaman ketika berada di dekatnya, tapi ternyata ... ada yang disembunyikan oleh seseorang itu. Angel adalah julukan untuk musu...
07. Unknown Rival
Start from the beginning
![UNKNOWN RIVAL [ONGOING]](https://img.wattpad.com/cover/393662716-64-k888360.jpg)