Chapter 2

3.6K 269 17
                                    

Third Person's POV

Terlihat 3 shinobi yang sedang melompat layaknya seorang ninja dari pohon ke pohon. Mereka terlihat sangat lelah, sepertinya mereka baru saja menyelesaikan misinya.

Hanya terdengar suara hentakan kaki-kaki mereka di dahan pohon yang mereka pijak. Sampai akhirnya salah satu dari mereka berbicara.

"Huhh.. Misi kali ini sangat melelahkan ya?" eluhnya.

"Kau ini bicara apa Tenten? Misi itu belum ada apa-apa nya. Aku bahkan masih memiliki banyak energi untuk menjalankan misi yang lebih berat. Dimana semangat masa mudamu?!" jawab temannya yang memiliki rambut mangkuk dengan penuh semangat.

"Lee, bisakah kau berhenti membicarakan tentang semangat masa muda? Itu sangat mengganggu." ujar temannya yang berasal dari klan hyuga.

"Ayolah Neji!! Kau juga harus bersemangat! Kita harus memegang teguh ajaran guru Guy!" jawab Lee dengan mata besarnya yang berkaca-kaca dan tangan kanannya yang mengepal yang menunjukkan semangat masa mudanya.

Setelah melihat tingkah Lee, Tenten hanya menggelengkan kepalanya pasrah, sedangkan Neji tetap fokus menatap ke depan.

"Hei, berhenti!" dalam seketika Neji dan Lee berhenti saat mendengar Tenten berseru.

"Ada apa Tenten? Cepatlah! Kita harus berlari menuju masa depan kita yang cerah!" ucap Lee dengan ketidak jelasannya seperti biasa.

Sedangkan Neji hanya mendesah pelan saat melihat tingkah teman satu team nya itu, lalu berkata " Ya, ada apa Tenten?"

"Lihat itu.!" ucap Tenten sambil menunjuk tanah tepat di bawah pohon yang ia pijak.

Dan langsung saja Neji maupun Lee melihat kearah tempat yang ditunjuk oleh Tenten.

Disana terlihat seorang gadis yang terlihat seumuran dengan mereka yang memiliki rambut berwarna putih seputih salju dan dia tergeletak tak berdaya di tanah.

Dalam seketika Tenten langsung menghampiri gadis tersebut dan diikuti oleh Neji dan Lee.

"Apa dia masih hidup?" kata Lee saat kakinya memijak tanah di samping Tenten yang sedang berjongkok memeriksa gadis tersebut.

"Masih ada denyut nadinya, tapi sepertinya dia sekarat." ucap Tenten setenang mungkin walaupun raut wajahnya terlihat cemas.

Tenten langsung berdiri dan menatap kedua temannya dan berkata," Sebaiknya kita bawa dia ke desa, agar dia bisa ditangani oleh ninja medis."

Dan langsung mendapatkan gelengan kepala dari Neji, "Tidak bisa, bagaimana kalau dia adalah musuh dan berpura-pura sekarat?"

"Mengapa tidak kau periksa saja dengan byakugan mu? Sepertinya misi itu sangat mempengaruhimu sampai-sampai kau tidak bisa berpikir dengan jernih."

"Ahh.. Iya benar juga. Byakugan!"

'Ternyata Neji bisa terlihat bodoh juga ya?' batin Tenten sambil memicingkan matanya ke arah lelaki hyuga tersebut.

"Jadi, bagaimana?"

"Sepertinya dia bukan musuh. Dia benar-benar sekarat." ucap Neji dengan nada seriusnya.

"Ya sudah kalau begitu sebaiknya kita membawanya ke desa."

Disamping Neji dan Tenten yang sedang sibuk berdiskusi, Lee terlihat sibuk memperhatikan gadis yang tergeletak tak sadarkan diri..

"Wahh.. Ternyata dia cantik juga ya!" Teriak Lee dengan keras setelah memperhatikan wajah gadis asing itu.

Dalam seperdetik Lee langsung mendapatkan toyoran keras di kepalanya, "Ittai! Untuk apa itu Tenten?!"

Amnesia (Stuck in Naruto World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang