"Hmm.. Jadi begitu.."

"Jadi, apa yang harus kami lakukan Nona Tsunade?"

"Neji... Kau lihatkan aku memiliki banyak dokumen untuk ditandatangani, dan asalkan kau tahu ini sangat melelahkan.. Jadi, urusan gadis itu team mu ya yang mengurusnya.. Sekarang kau bisa keluar dari ruanganku." kata Nona Tsunade dengan nada yang lembut tetapi justru terdengar menyeramkan.

Neji tidak merasa puas dengan jawaban sang Hokage, "Tapi Nona-" belum selesai ia berkata langsung dipotong oleh Nona Tsunade.

"Aku bilang keluar..!"Nona Tsunade berkata dengan lembut dan menyeringai yang justru membuat wajahnya lebih menyeramkan.

"Haaa!! Baiklah!!" Neji terkejut dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Hokage. Mungkin kedatangannya kesini adalah kesalahan besar. Bukannya meringankan masalahnya, tetapi malah mempersulitnya.

"Huhh.. Jadi teamku ya yang harus mengurusnya. Dasar meyusahkan." dan entah sejak kapan Neji menggunakan kata-kata Shikamaru.

*****

-Rumah Sakit Konoha-

Neji berjalan menyusuri sepanjang koridor, lalu memasuki ruangan yang ia tuju.

"Neji! Lihatlah! Dia sudah sadar.!" teriak Lee dengan antusias sedangkan Tenten hanya tersenyum bahagia.

"Jadi dia sudah sadar ya?" kata Neji sambil menatap gadis yang beberapa jam lalu ia temukan. Mata putih nya bertemu dengan mata abu-abu sang gadis, Neji dapat melihat keterkejutan di wajah gadis itu.

Rinne's POV

Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi denganku, karena saat aku terbangun aku berada di ruangan serba putih dan aku dapat mencium bau obat-obatan disini, sepertinya aku berada di rumah sakit. Tapi ada apa denganku sampai-sampai aku berada di rumah sakit?

Ketika aku baru saja membuka mataku aku langsung berusaha untuk bangun. Saat aku baru saja berhasil duduk tiba-tiba ada yang memelukku, dia seorang lelaki berambut mangkuk yang sepertinya sedikit lebih tua  dariku. Sedangkan aku hanya menatapnya bingung, karena aku tidak mengenalnya sama sekali. Dan dalam seketika dia mendapat toyoran keras di kepalanya oleh seorang gadis yang sepertinya juga seumuran dengan lelaki yang memelukku tadi.

"Lee! Dia itu baru sadar! Kau tidak bisa langsung memeluknya seperti itu! Lagi pula kau ini apa-apaan sih? Dia kan tidak mengenalmu sama sekali!"

"Maafkan aku Tenten." kata laki-laki itu sambil berusaha untuk berdiri.

"Hai!! Jadi kau sudah sadar ya? Kenalkan namaku Tenten!" gadis itu memperkenalkan namanya padaku sambil tersenyum manis. Sikapnya langsung berubah 180° yang tadinya marah menjadi ramah seperti ini.

Entah mengapa aku merasa familiar dengan mereka berdua dan juga tempat ini. Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi aku tak  mengingat apa-apa.

Tak berapa lama kemudian, tiba-tiba pintu terbuka dan ada seseorang yang masuk. Saat mendengar suara pintu itu Tenten dan lelaki berambut mangkuk yang kalau tak salah namanya Lee menghampiri orang yang baru saja memasuki ruangan ini. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas.

"Neji! Lihatlah! Dia sudah sadar.!" teriak Lee dengan antusias.

"Jadi dia sudah sadar ya?" jawab orang itu, sepertinya dia seorang lelaki.

Orang itu berjalan melewati Lee dan Tenten. Sampai akhirnya aku bisa melihatnya dengan jelas.

Mata kami saling bertemu. Mata indahnya yang berwarna putih itu..

DEG

Tangan kananku meraba dadaku, aku dapat merasakan detakan jantungku yang sangat keras. Mengapa jantungku berdetak dengan kencang seperti ini? Tapi disisi lain secara tiba-tiba aku merasa bahagia. Kenapa perasaan bahagia ini muncul pada saat aku melihat lelaki itu? Wajahnya juga sangat familiar, tetapi aku tidak bisa mengingat siapa dia. Sebenarnya apa yang terjadi padaku?!

"Hei! Rambutmu!" ucap Lee dan Tenten secara bersamaan sambil menunjuk ke arahku. Dan lelaki itu pun menatapku dengan ekspresi terkejut di wajahnya. Ada apa dengan rambutku?

------

Minna-san! Ogenki desuka?
*sok jepang dikit.. Hehe..*

Akhirnya chapter 2 sudah di update!! Yeay! Maaf kan untuk para readers yang sudah menunggu cerita ini.. *emang ada? :p*. Karena ceritanya baru bisa di update sekarang.. Saya baru tahu SMA sekejam ini.. Pr nya banyak banget!! *jadi curhat.. ^^v*
Maaf banget kalo udah nunggu cerita ini se-abad lamanya*alay* tapi ceritanya malah makin absurd. --"
Maaf ya.. Maaf banget.. Tapi makasih kalau emang ada yang bener- bener menunggu kelanjutan cerita ini. Terima kasih atas dukungannya! Tolong berikan sarannya ya.. Dan kalau bersedia tinggalkan vote juga ya! Hehe.. :D

Warning : Bersiaplah untuk menunggu chapter selanjutnya se-abad lagi.. ^_^

Amnesia (Stuck in Naruto World)Where stories live. Discover now