00. Prolog

42 11 0
                                        

oOo

❝Kalau Tuhan ngambil lo lebih cepat, gue bakal pegangin lo lebih erat.❞

- Fabriana Veronica -

❀ PRAM ❀

oOo

Hello, welcome to Jou's world!^∆^
.
🌜🌿
.

Sebelum menjelajah, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.

A. Tentang 'PRAM : Because of You'
Genre : Young Adult
Sub-genre : Slice of Life, Psychological Drama, Coming of Age, Sicklit, Teen-Romance, Angst to the bone
1. 'PRAM : Because of You' merupakan seri pertama dari Because We Exist Theme (You, Fate, and Love)
2. Mengambil background dunia musik, dengan fokus Pram pada piano dan Fabria pada biola
3. Mengandung isu sensitif seperti broken home, penyakit kronis, dan mental illness
4. Target pembaca 17+
5. Silakan klik link di bio buat dengerin playlist 'PRAM : Because of You', ya!~

B. Rules
1. Pencet bintang di ujung kiri bawah tiap bab jika memang suka
2. Follow akun Jou supaya nggak ketinggalan berita terbaru
3. Komentar yang menjurus pada ujaran kebencian terhadap cerita ini akan dihapus
4. Dilarang membawa judul dan tokoh dari cerita lain di kolom komentar (percayalah, itu bisa merusak mood nulis)
5. Boleh nagih update jika Jou nggak memberi kabar dalam jangka waktu lama (setelah dua mingguan, misalnya)
6. DILARANG PLAGIAT! Jou ngetiknya panjang kali lebar kali tinggi, riset sambil cocoklogi ilmu Psikologi sampai gumoh-gumoh, enak aja lu main kopi-kopi, dikira Kopi Kapal Api, heh? Gue tubruk wassalam lu, ye /bombastic side eyes

.

Hai, aku Jou
dan aku akan memanggilmu, Joufie

.

Selamat datang dan selamat menikmati teh yang kusajikan
.
🌜🌿
.

oOo

"Langit, tolong sampaikan pesanku padanya. Bahwa aku mencintai seorang gadis berpakaian luka, membersihkan diri dengan derita, dan menjadikan kekecewaan sebagai santapannya."

Pram bangkit dari duduk di rerumputan, menengadah ke langit pekat. "Aku sangat mencintainya," dia berbisik lagi, seakan berharap angin malam mau menyampaikan suaranya.

Matanya beralih pada bulan yang bersinar penuh. "Bulan, tolong jaga dia. Aku tahu kamu nggak selalu purnama, tapi aku juga tahu, kamu tetap ada di sana. Meski sinarmu nggak selalu sempurna, tetaplah menerangi jalannya. Jaga dia untukku, ya?"

Lalu, tatapannya turun ke taburan bintang. "Dan Bintang, hiburlah hatinya setiap kali dia bersedih. Temani malam-malamnya yang kesepian. Aku percayakan dia padamu."

Senyuman samar tersungging di bibirnya, tetapi hanya bertahan sebentar sebelum berubah menjadi helaan napas panjang. Pram menunduk, menghitung sesuatu dengan jari. Bibirnya menipis. "Tinggal sebentar lagi," lirihnya, disertai air mata yang mengalir.

oOo

Di tempat lain, seorang lelaki berdiri menghadap jendela besar, memandangi gemerlap lampu kota yang berpendar di bawah sana. Tangannya mengepal, rahangnya mengeras.

"Lingkaran takdir terus berputar dan mempertemukan kita. Senyuman selalu menghiasi demi menutup luka. Lo emang penipu ulung." Dia menggeleng pelan. "Bukan. Tapi kita semua."

Segaris senyum yang tak simetris terukir di bibir. Dia membalikkan badan, melangkah mendekati nakas. Berjongkok, lalu mengelus sebuah bingkai foto—potret seorang lelaki dengan hiasan bunga oranye.

"Gue berhasil jatuh cinta." Napasnya bergetar. "Tapi kenapa rasanya malah makin menyakitkan?"

oOo

PRAM

©2025, jouska-fi

Happy reading, My Lovely Joufie♡

oOo

PRAM : Because of YouWhere stories live. Discover now