Senja membias di permukaan sungai yang mengalir, membentuk kilauan seperti serpihan emas yang ditaburkan langit. Langkah kakiku terhenti di tepian. Pandanganku terpaut pada hutan di seberang-dan sebuah rumah yang berdiri di sana dalam kesunyian. Mengapa hatiku terasa perih hanya karena melihat pemandangan asing itu?
Bayangan samar melintas di pikiranku.
Sepasang mata yang menatap penuh arti...
suara lembut yang sampai di telingaku...
uluran tangan...
genggaman tangan...
serta,
rasa nyaman yang sulit dijelaskan.
Rasanya, aku... pernah melaluinya.
Perasaan manis sekaligus pahit mengisi rongga dadaku hingga sesak. Pemandangan di depan mataku mengabur bersamaan dengan air mataku yang mengalir.
YOU ARE READING
RIVERSIDE (END-REVISI)
Teen Fiction"Jatuh cinta adalah nikmat paling indah sekaligus siksaan yang paling menyakitkan." ~Keira ♡♡♡ Keira, gadis kota yang terpaksa liburan sekolah ke tempat tinggal Neneknya di Desa Semilir, tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah selamanya. Hut...
