Sebenarnya hari ini Michael tidak menjemput Noel seperti biasanya. Noel bilang ia akan lembur sampai malam dan Michael tidak perlu repot-repot menjemputnya. Padahal Michael tidak masalah jika direpotkan, tapi kalau Noel maunya seperti itu ya sudah Michael tidak memaksa.
Pukul sembilan malam Michael sudah di rumahnya. Sudah mandi dan berganti pakaian yang santai. Michael tinggal merebahakan tubuhnya ke atas kasurnya yang empuk sambil menonton highlight pertandingan liga champion sepak bola semalam.
Itu niat awal Michael sebelum menjemput kantuknya. Tapi baru membuka ponselnya, Michael langsung mengurungkan niatnya begitu melihat notifikasi pada poselnya.
Tiga panggilan tak terjawab dari Noel.
Firasat Michael mengatakan kalau saat ini Noel membutuhkannya. Karena kalau dipikirkan, mana mau seorang Noel yang gengsinya setinggi langit akan menelpon Michael sampai tiga kali kalau tidak terjadi apa-apa. Maka Michael dengan segera mengambil kunci mobilnya dan bergegas menemui Noel.
Sambil menghubungi balik nomor Noel, Michael mengeluarkan mobilnya dari garasi rumah. Panggilan Michael beberapa kali tidak dijawab oleh Noel. Noel juga tidak mengirim pesan pada Michael, membuat Michael sedikit tidak tenang. Sebenarnya apa yang terjadi pada Noel.
Karena sebelumnya Noel bilang pada Michael bahwa hari ini ia akan lembur, maka tanpa banyak pertimbangan Michael langsung saja melajukan mobilnya menuju ke kantor dimana Noel bekerja.
Sesekali Michael kembali mencoba menghubungi nomor Noel, tapi tetap tidak ada jawaban. Michael mulai khawatir, ia jadi ingat atasan Noel yang sering mengganggu Noel.
"Angkat please, Elle." Entah sudah keberapa kali Michael menghubungi nomor Noel, tapi lagi-lagi panggilannya tidak mendapat jawaban dari Noel.
Michael menambah kecepatan mobilnya, untuk saat ini biarkan Michael sedikit melanggar aturan dan mengabaikan bunyi klakson dari kendaraan lain. Nanti juga Michael pasti akan membayar denda jika diperlukan.
Beberapa kilometer lagi Michael akan sampai di kantor Noel. Tinggal satu lampu merah lagi untuk sampai kantor Noel, ponsel Michael berbunyi. Satu panggilan dari Noel masuk. Tidak ada sedetik panggilan itu masuk, Michael dengan cepat menggeser tombol hijau pada ponselnya.
"Mike." Suara yang terdeengar sedikit bergetar dari Noel langsung menyambut pendengaran Michael.
"Elle, lo gak apa-apa? Gue lagi otw--"
"Gue di minimarket." Setelah mengucapkan itu sambungan terputus. Michael tidak jadi membelokan mobilnya ke kantor Noel, melainkan ke minimarket tidak jauh dari kantor Noel.
Begitu mobilnya terparkir rapih di parkiran minimarket, Michael langsung dapat melihat Noel yang sedang duduk di depan minimarket terdiam dengan raut wajah yang sangat berantakan. Sangat terlihat kalau Noel baru saja mengalami hari yang buruk.
Tidak langsung menghampiri Noel yang sedang duduk, Michael masuk ke dalam minimarket untuk membeli es krim. At least es krim bisa membuat mood lebih baik, pikir Michael.
"Es krim lagi promo, beli dua gratis satu." Ucap Michael ketika sudah duduk di depan Noel yang pandangannya tidak terlepas dari Michael semenjak Michael turun dari mobil dan masuk ke dalam minimarket. "Karena gue lagi baik jadi buat lo dua." Michael memberikan dua es krim yang ia beli pada Noel.
"Gue gak mau diabetes diusia muda." Noel hanya mengambil satu es krim yang dikasih oleh Michael. "Yee menolak rejeki lo. Rejeki cuma sekali aja ini padahal, karena gue gak bakal mau kasih lo dua es krim lagi."
Noel hanya mendengus mendengar pernyataan Michael, lalu ia mulai memakan es krim yang telah dibuka.
Kemudian setelah itu mereka terdiam, mereka menghabiskan es krim masing-masing dalam diam. Michael tidak bertanya apa yang terjadi dengan Noel. Kenapa Noel menghubungi Michael sampai tiga kali. Pun sebaliknya Noel tidak bercerita apa yang baru saja dirinya alami.
YOU ARE READING
INVISIBLE STRING ; MARKMIN
FanfictionNoelle Shankara dan Michael Diaskara yang selama duduk di bangku SMA dulu tidak pernah akur, dipertemukan kembali setelah sepuluh tahun tidak bertemu pada suatu keadaan yang membuat mereka harus bertemu lagi, lagi dan lagi. tags : bxb, enemies to lo...
