🧵Time, Mystical Time

698 102 20
                                        

Sepuluh tahun yang lalu.

Noelle menarik napasnya panjang, menenangkan dirinya sebelum berteriak dengan keras di lorong koridor kelas 12.

"MICHAEL DIASKARA!!!!!!!!!!!!"

Teriakan Noel menggema di lorong koridor. Semua siswa-siswi yang mendengar teriakan Noel sudah tidak heran lagi. Masalahnya selalu sama yaitu seorang bernama Michael Diaksara yang mengganggu Noelle Shankara.

Siswa - siswi SMA Negeri 2 beranggapan bahwa Michael Diaskara "si peringkat satu" satu angkatan menyukai Noelle Shankara "si peringkat dua" satu angkatan. Karena siswa-siswi yang lainnya tahu bahwa Michael termasuk siswa pendiam diantara siswa lainnnya. Namun tidak ketika bersama Noel, ia akan menjadi kepribadian yang berbeda saat bersama dengan Noel.

Sedangkan Noel, sangat berbanding terbalik dengan Michael. Noel termasuk siswa yang sangat supel. Ia berteman baik dan selalu tersenyum pada siapapun. Kecuali pada Michael Diaskara. Tidak pernah satu hari pun, Noel bersikap baik pada Michael.

Selain karena Michael yang selalu mengusilinya, Noel kesal dan tidak suka denagn Michael karena anak itu terlihat seperti tidak pernah belajar, tapi peringkatnya selalu di atas Noel. Padahal Noel sudah belajar dengan keras, namun tetap saja ia tidak bisa mengalahkan Michael.

Maka dari itu, siswa-siswi yang berada di koridor kelas dua belas dan melihat Noel sedang mencari Michael, langsung mengarahkan telunjuknya ke arah tangga. Memberi tahu Noel bahwa Michael baru saja naik tangga ke lantai tiga.

Dengan langkah yang lebar, Noel berjalan menaiki tangga. Mencari oknum yang bernama Michael Diaskara. Noel membuka dan melongok setiap kelas yang ada di lantai 3, mencari keberadaan dari seorang Michael. Tapi Noel tidak kunjung melihat ada tanda-tanda dari muka tengil dari Michael di area lantai 3. Noel berasumsi jika Michael pergi ke rooftop sekolah.

Dengan langkah yang lebar, Noel berjalan menuju ke rooftop sekolah yang berada di lantai empat. Dan tebakannya benar, seorang yang ia cari-cari akhirnya ketemu.

Kepulan asap rokok menyambut Noel setelah ia berhasil mendobrak pintu rooftop. Noel berdecak, kemudian ia merogoh saku celananya, mengambil ponselnya yang tersimpan di sana.

"Oh jadi gini kelakuan siswa peringkat satu, satu angkatan." Ucap Noel berjalan mendekat sambil mengarahkan kameranya pada Michael yang sedang bersandar pada tembok sembari menghisap sigaretnya.

"Nama Michael Diaksara kelas 12 MIPA 1 masih di bawah umur, pada tanggal 18 Juli 2018 sedang merokok di rooftop sekolahan." Noel membuat narasi pendek saat sudah berdiri di hadapan Michael yang hanya berjarak satu meter. Sambil mengarahkan kamera ponselnya pada Michael.

Sementara orang yang kelakuannya sedang direkam, tidak segera membuang batang sigaretnya yang masih tersisa setengah. Ia malah tersenyum miring, kemudian ia melangkahkan kakinya ke tempat dimana Noel berdiri.

Sebelum jaraknya benar-benar dekat dengan Noel, Michael menyempatkan untuk menghisap sigaretnya dalam-dalam. Ketika ia sudah sangat dekat dengan Noel, hanya berjarak sejengkal. Michael menghembuskannya tepat di muka Noel yang terhalang oleh ponsel.

Hal itu seketika membuat Noel terbatuk dan mengumpat mengeluarkan sumpah serapah pada Michael berkali-kali. Kesempatan itu, Michael ambil untuk merebut ponsel milik Noel.

Kemudian oleh Michael, kamera diarahkan pada Noel. "Nama Noelle Shankara kelas 12 MIPA 1 yang katanya anak baik ternyata suka ngomong kasar. Parah banget ih Elle." Michael membalikan ucapan Noel sebelumnya dan diakhiri oleh kekehan.

Noel melotot, dengan cepat ia merebut kembali ponsel miliknya dan segera menekan tombol merah pada ponselnya. Setelah memastikan ponselnya berhenti merekam, tanpa aba-aba Noel menendang tulang kering Michael dengan keras. Membuat Michael langsung meringis kesakitan. Napas Noel naik turun, tahun ajaran baru, baru dimulai tapi Michael sudah membuatnya kesal.

"Kejam banget anjrit. Belum berumah tangga udah KDRT." Celetuk Michael yang membuat dirinya kembali mendapatkan tendangan pada pantatnya. "KDRT KDRT makan itu KDRT." Noel menendang pantat Michael untuk yang kedua kalinya, namun kali ini dapat dihindari oleh Michael.

"Buset udah, sakit." Ucap Michael saat Noel akan menendangnya lagi, sambil mengusap-usap pantatnya yang baru saja mendapatkan tindakan kekerasan.

"Bentar" Michael menahan Noel untuk tidak berbicara terlebih dahulu, ketika Noel akan membuka mulutnya. Karena Michael ingin membuang batang sigaretnya yang tersisa setengah dulu.

Noel diam sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Memperhatikna Michael yang membuang sigaretnya, lalu ia injak-injak supaya bara apinya mati. Setelah itu dipungut lagi oleh Michael dan dibuang ke tempat sampah yang ada di rooftop.

"Udah" ucap Michael dengan wajah yang menyebalkannya, membuat Noel berdecak.

"Maksud lo apaan sih ajuin gue jadi ketua kelas." Protes Noel.

Kemarin, Noel tidak berangkat sekolah karena mendadak di pagi hari terkena diare. Lalu, hari ini saat ia kembali masuk sekolah dan baru menaruh tas di kelas, Noel diberitahukan oleh teman sekelasnya kalau mulai hari ini ia adalah ketua kelas.

Detik itu juga Noel protes pada teman-temannya, Noel bahkan kemarin tidak masuk, kemudian tiba-tiba menjadi ketua kelas. Sebenernya Noel tidak terlalu masalah soal hal itu, karena sebelumya ia juga menjabat menjadi ketua kelas. Yang menjadi masalah adalah seorang yang mengajukan dirinya menjadi ketua kelas.

Orang itu sekarang ada di hadapan Noel, sedang menatapnya dengan senyum yang membuat Noel ingin melempar benda ke mukanya.

"Sekali-kali jadi ketua kelas, biar keren." Jawab Michael asal bunyi, mengakibatkan ia kembali mendapatkan tendangan dari Noel.

"Sekali-kali, sekali-kali. Lo pikir waktu kelas sepuluh sama sebelas gue gak jadi ketua kelas. Kenapa gak lo aja sih."

Saat tahun ajaran baru dimulai, Noel sudah berniat tidak akan lagi menjabat menjadi ketua kelas. Noel ingin fokus belajar untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri yang ia impikan. Tapi lagi-lagi ia harus menjadi ketua kelas, dan ia menjadi ketua kelas karena seorang Michael Diaskara.

Noel menghela napas panjang. Lagi-lagi berada di satu kelas dengan Michael saja Noel sudah merasa terbebani. Apalagi ditambah menjadi ketua kelas. Beban Noel semakin banyak.

"Kan gue udah jadi wakil." Jawab Michael dengan santai.

"Sumpah ya lo gak jelas banget. Ngapain lo ngajuin gue jadi ketua terus lo jadi wakilnya? Gak jelas banget. Mending lo aja yang jadi ketua kelas." Beban Noel satu lagi. Menjadi partner ketua dan wakil ketua kelas dengan Michael.

"Ya udah gue jadi ketua, lo jadi wakil."

Kalau saja diperbolehkan, mungkin Noel sudah mendorong Michael dari rooftop lantai 4 ke bawah langsung ke lapangan sekolah.

"Gak mau lah. Lo cari yang lain lah, males gue sama lo."

"Berarti lo aja yang jadi ketua, gue wakil aja. Hormat pada ketua." Michael berdiri tegap lalu ia hormat kepada Noel.

Noel mendengus sebal melihat tingkah Michael. Tidak percaya kalau orang yang banyak tingkah di depannya ini adalah peringkat satu. Merasa percuma bicara dengan Michael, Noel melengos pergi dari sana. Meninggalkan Michael yang terkekeh geli.

Bersambung...

INVISIBLE STRING ; MARKMINWhere stories live. Discover now