Hari senin adalah hari paling malas bagi Noel. Karena setelah akhir pekan ia beristirahat tidak bekerja dan tidak bertemu dengan atasannya yang mesum dan menyebalkan.
Bayangkan saja, Noel baru tiba di kantor, si Ardhi sudah menggodanya. Walaupun Noel sudah memberitahu kalau ia telah mempunyai kekasih dan mengancam akan mengadu ke tim HR. Ucapan-ucapannya yang keluar dari mulut pria tua mesum itu bahkan lebih kurang ajar dari sebelumnya.
Seperti saat ini, ketika Noel yang sialnya berada di dalam lift berdua bersama atasannya itu.
"Noel udah berangkat, dianter pacarnya?" Noel hanya menjawab seadanya, karena malas menanggapi. Bodo amat kalau ia dicap tidak sopan pada atasannya. Karena atasannya saja tidak ada sopannya sama Noel.
"Kamu dikasih apa sama pacar kamu?" Pertanyaan yang baru saja keluar dari mulut seorang kepala divisi pemasaran itu, semakin membuat Noel malas menanggapi. "Kasih tahu coba, siapa tahu saya bisa kasih." Lanjutnya semakin kurang ajar.
Noel hanya diam, berdoa supaya pintu lift cepat terbuka. Ia sudah tidak tahan berada di dalam lift hanya dengan tua bangka berhidung belang.
"Eh atau kamu kasih apa sama pacar kamu? Kelihatannya pacar kamu bukan orang biasa. Kok bisa kamu jadi pacar dia?"
Sudah tidak tahan lagi. Noel menarik napas panjang, sebelum akhirnya ia mengeluarkan unek-uneknya yang terpendam.
"Mau saya dikasih apa atau saya ngasih apa ke pacar saya, itu bukan urusan anda." Noel bahkan menghilangkan sapaan sopan yang biasanya ia gunakan.
"So, mind your own business, asshole." Ucap Noel bertepatan dengan pintu lift terbuka. "Fuck you." Lanjutnya, lalu ia segera keluar dari lift. Walaupun lantai tempat tujuannya masih harus melewati dua lantai lagi. Tapi karena Noel sudah marah, ia memilih untuk keluar.
***
"Ih kurang ajar banget." Ucap Gita-teman satu divisi Noel. "Udah gak waras banget sumpah. Ke gue juga pernah anjir cabul banget. Tapi ke lo itu parah sih sering banget." Lanjutnya.
Saat ini, Noel dengan rekan kerjanya yang duduk bersebelahan, sedang berbisik-bisik menggosipi atasannya. Noel menceritakan kejadian tadi pagi pada Gita. Satu divisi pemasaran sudah tahu perilaku bejat atasannya yang suka menggoda dan suka pegang-pegang tanpa izin.
Tapi hingga saat ini belum ada yang berani melawan atau melaporkan Ardhi. Beberapa hari ini, baru Noel saja yang berani melawan, walaupun hanya dengan ucapan dan ancaman.
"Tapi Noel, lo keren sih, berani ngomong gitu. Kalau gue kayaknya udah ketar-ketir." Gita memuji keberanian dengan mengacungkan satu ibu jarinya dan menepuk-nepuk pundak Noel.
"Aslinya gue juga gemeter anjir. Gue langsung ngibrit keluar lift. Takut diapa-apain." Noel mengingat kejadian tadi pagi membuat ia harus menenangkan diri selama beberapa menit di dalam toilet.
"Tapi lo tetep keren bisa berani gitu. Noel, anak pemberani gue." Gita mengusap-usap pundak Noel dengan bangga. "Semoga itu orang gak gangguin lo lagi."
"Amin banget." Ucap Noel.
Setelah itu Noel dan Gita kembali fokus pada pekerjaannya masing-masing yang sempat mereka tinggalkan untuk bergosip.
"Eh tapi beneran lo punya pacar, Noel?" Tanya Gita, menghadap kembali ke arah Noel dengan ekspresi penasaran.
"Ya gak lah, gue asbun aja." Jawaban Noel membuat Gita mendesah kecewa.
Sedangkan Noel hanya menaikan kedua alisnya heran melihat Gita yang kecewa bahwa Noel tidak benar-benar mempunyai pacar.
***
VOUS LISEZ
INVISIBLE STRING ; MARKMIN
FanfictionNoelle Shankara dan Michael Diaskara yang selama duduk di bangku SMA dulu tidak pernah akur, dipertemukan kembali setelah sepuluh tahun tidak bertemu pada suatu keadaan yang membuat mereka harus bertemu lagi, lagi dan lagi. tags : bxb, enemies to lo...
