🧵 Number

Mulai dari awal
                                        

Michael sudah berusaha meminta nomor Noel pada Haidar melalui pesan langsung di aplikasi twitter, tapi Haidar berkali-kali tetap menjawab dengan kalimat yang sama.

"Gue gak mau hidung gue patah anjir, Mike. Lo minta sendiri aja."

Kalau saja akun Michael tidak diblock oleh Noel, ia tidak akan meminta pada Haidar. Sayangnya, akun Michael trlah diblock oleh Noel sejak dulu kala. Michael bahakan mencoba membuat akun baru untuk mengirim pesan, tapi tetap saja ujungnya Michael kembali diblock oleh Noel.

Jam makan siang tadi, Michael iseng bertanya alamat tempat kerja dan tinggal Noel pada Haidar. Beruntungnya Haidar menjawab walaupun hanya diberitahu alamat tempat kerja Noel yang ternyata tidak jauh dari kantornya.

Maka dari itu, setelah jam kerjanya selesai. Michael menyempatkan diri untuk mampir sejenak melihat kantor Noel. Niatnya hanya mampir melihat, tidak untuk menemui Noel. Karena Michael keluar dari kantornya juga sudah cukup larut, jadi ia tidak berharap melihat Noel masih di kantornya di jam segini.

Mobil Michael berhenti di depan pintu masuk kantor Noel. Terlihat sudah cukup sepi, hanya ada beberapa orang berlalu lalang. Michael baru akan menjalankan kembali mobilnya, tapi tiba-tiba ia melihat seorang yang familiar.

Michael melihat Noel yang sedang berjalan ke arah pintu keluar dan di sampingnya ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan yang sama seperti langkah Noel. Michael pikir orang yang berada di dalam mobil dengan kepala yang menyembul keluar jendela adalah teman satu kantor Noel yang sedang mengajak Noel mengobrol. Tapi melihat ekspresi Noel yang sangat masam membuat Michael berpikiran lain.

Kemudian, Michael menjalankan sedikit mobilnya dan berhenti tepat di depan mobil yang sedang mengikuti Noel. Ia bunyikan klakson dan menurunkan jendela mobil untuk memanggil Noel.

"Noelle!" Seru Michael. Membuat seorang yang dipanggil menoleh dengan cepat. Terlihat Noel menajamkan penglihatannya, karena jarak dan hari sudah petang membuat Noel tidak melihat jelas wajah Michael.

Michael pun menyembulkan kepalanya lebih keluar, lalu melambaikan tangan sambil tersenyum lebar. Michael cekikikan melihat Noel yang terkejut, namun kemudan tetap bergegas berjalan cepat menuju ke mobilnya.

Pandangan Michael tidak terlepas hingga Noel masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku sampingnya.

"Lo ngapain?" Tanya Noel pada Michael tidak menyangka dengan kehadiran Michael yang sangat mendadak di depan kantornya.

Tapi Noel merasa sedikit bersyukur, karena ia jadi berhasil kabur dari atasannya yang masih saja menggodanya lalu mengajaknya pulang bersama.

"Lagi lewat, tapi malah lihat pacar gue yang lagi digoda om-om hidung belang." Jawab Michael dengan ekspresi yang terlihat menyebalkan bagi Noel dan Noel tidak percaya dengan ucapan Michael yang mengatakan bahwa ia kebetulan sedang lewat.

"Serius gue, gak percaya banget sih Elle." Sudah sangat lama Noel tidak pernah mendengar panggilan itu. Karena memang hanya orang yang berada di sampingnya saja yang dengan sangat menyebalkan memanggilnya Elle.

"Gak. Lo tuh gak bisa dipercaya." Balas Noel dan Michael hanya terkekeh.

"Ya udah kalau gak percaya." Ucap Michael, lalu ia melajukan mobilnya. "Karena udah memasuki jam makan malam, mending kita dinner dulu. Lo prefer fine dinning atau—" belum sempat Michael menyelesaikan kalimatnya, Noel sudah terlebih dahulu memotong ucapan Michael.

"Dih apaan, gak ya. Turunin gue di halte depan." Ucap Noel. Mustahil jika Noel menyetujui ucapan Michael. Noel tentu saja langsung menolak.

"Nanti gue anter, makan dulu." Ucap Michael masih mencoba mengajak Noel untuk makan malam bersama. Tapi Noel, tetap Noel. Sekali ia tidak mau, tetap tidak mau, dan meminta Michael untuk menurunkannya di depan halte.

Karena tidak ingin memaksa Noel, akhirnya Michael menuruti untuk menurunkan Noel di halte terdekat.

"Makasih." Meskipun Michael menyebalkan, Noel tetap berterima kasih padanya karena sudah menyelamatkannya dari atasannya yang mesum.

"Elle bentar," Noel membalikan badannya kembali menatap Noel dan menaikan alisnya.

Lalu tiba-tiba saja ponsel Noel yang berada digenggamannya direbut oleh Michael. Noel merasa terkejut dengan tindakan tiba-tiba Michael. Ia refleks berusaha mengambil kembali ponsel miliknya, tapi Michael tentu saja menghindar.

"Michael! Balikin gak." Perintah Noel pada Michael untuk mengembalikan ponselnya. Tapi Michael mengabaikannya dan tetap mengetik sesuatu pada ponsel Noel hingga bunyi dering telepon dari ponsel lain.

"I got your number." Ucap Michael dengan senyum lebarnya, lalu ia kembalikan ponsel yang tadi ia rebut kepada pemiliknya.

Malas untuk berdebat, Noel memilih untuk segera keluar dari mobil Michael. Namun sebelum itu, ia sempatkan untuk mengacungkan kedua jari tengahnya pada Michael. Lagi-lagi Michael hanya terkekeh geli.

This moment brings him to the old days.

Sebelum kembali melajukan mobilnya, Michael menyempatkan untuk menurunkan jendela mobilnya dan mengucapkan, "sekarang lo udah punya nomor gue. Call me, whenever you need me, Elle." Michael mengedipkan sebelah matanya, setelah itu ia lamgsung melajukan mobilnya.

Bersambung...

INVISIBLE STRING ; MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang