"Aku pegang Hyunjin juga." Ucap hanjis.
"Kalian mau ikut?" Ucap soobin melihat bomin, jaemin, jeno dan sahabat renjun.
"Baik aku ikut, aku akan pegang renjun." Ucap Felix.
"Aku juga akan memang renjun." Ucap Haechan sangat yakin. Lalu menyenggol Seungmin.
"Aku juga megang renjun." Ucap Seungmin karena bagaimanapun ini semua terjadi karena dia. Dia hanya mau renjun tak kenapa-napa.
"Bomin?" Ucap soobin.
"Aku pegang Nakamoto karena aku yakin dia akan menang." Ucap bomin datar.
"Jeno? Jaemin?"
"Aku memilih renjun." Ucap jeno lalu diapun mendekat pada calon istrinya dan merangkulnya agar istrinya merasa lebih baik.
"Jaemin?" Ucap hanjis.
"Aku tidak tertarik." Datar jaemin lalu duduk disalah satu tempat.
"Memang jaemin sekali. Apa yang akan di dapatkan sih pemenang dan sih kalah?" Ucap soobin.
"Yang menang bisa memakai gedung milik kalian semua secara cuma-cuma? Bagaimana?" Ucap hanjis.
"Oke."
"Dan yang kalah harus memberikan apapun permintaan yang menang, bagaimana?" Ucap Felix tersenyum jahat.
"Deal." Ucao hanjis yang bersalaman langsung dengan Felix.
Sementara itu semuanya kembali melihat pertandingan antara renjun dan Hyunjin itu. Hingga mereka melihat mobil renjun yang akhirnya muncul dan mencapai garis finish lebih dulu, bahkan membuat hanjis dan soobin benar-benar kaget sedangkan sahabat renjun sangat senang sekali.
Hyunjin keluar sembari membanting pintu mobilnya kesal sedangkan renjun keluar dengan senyum meremehkan Hyunjin.
"Kau kalah, ingat pertaruhan kita Huang Hyunjin yang terhormat." Ucap renjun lalu diapun mendekat pada sahabatnya yang langsung memeluknya.
"Kenapa kau bisa kalah?" Ucao hanjis.
"Aku tak menyangka dia masih memiliki skill balapan." Ucap Hyunjin kesal.
"Kita berpesta di apartemenmu kan Chan?" Ucap renjun melihat Haechan.
"Aku inginnya begitu, tapi dery memakai apartemenku untuk berduaan dengan kakakmu." Ucap Haechan.
"Dasar." Ketus renjun.
"Kalian bisa berpesta di villa milikku. Tapi kami akan ikut bagaimana?" Datar jaemin.
"Apa di villa mu itu ada hal yang akan kami buat?"
"Tentu saja." Ucap jaemin datar sembari memandang renjun lekat.
"Oke." Ucap renjun setuju dan itu membuat jeno juga sahabat yang lainnya bingung pasalnya jaemin tak akan mau membawa orang yang baginya asing itu. Kenapa mendadak jaemin berubah.
At. Unvillage.
Semuanya sampai di villa jaemin dan langsung masuk lalu jaemin menuju dapur diikuti oleh renjun, walaupun mereka baru kenal karena berhubungan dengan Hyunjin tapi mereka tak mempermasalahkan sama sekali, lagian alasan jaemin membawa ke villanya karena dia melihat seseorang yang memata-matai renjun. Ntah kenapa dia gusar jika renjun tak ada dalam jangkauannya. Padahal mereka baru saja kenal.
"Apa semua bahannya ada menurutmu?" Datar jaemin membuka kulkas yang sangat lengkap itu.
"Wah, ini lebih dari cukup." Ucap renjun senang lalu mengambil bahan-bahan untuk membuat hotpot dengan bahagia dan jaemin hanya menatapnya saja.
"Jaem kau punya wine atau bir?" Ucap soobin membuat jaemin melihatnya dengan tatapan datar.
"Lihat saja disitu." Ucap jaemin menunjuk kulkas yang satunya dan penuh dengan bir.
"Yeoksi, kita akan minum dan makan di ruang tengah saja. Hari kebetulan hujan." Ucap soobin lalu diapun membawa beberapa bir untuk semuanya berulang kali sampai sekiranya cukup. Sedangkan renjun memasak hotpot untuk banyak orang saat ini.
"Ada yang ingin dibantu?"
"Tidak perlu, kau tunggu saja disana." Datar renjun menunjuk ruangan tengah. Jaemin lantas pergi begitu saja lalu tak lama semua sahabat renjun datar ke dapur.
"Renjun-ah?"
"Hmm?"
"Apa kau merasakan sesuatu yang berbeda dari jaemin jaemin itu?" Ucap Felix.
"Tidak."
"Aku merasa jaemin menyukaimu renjun." Ucap Seungmin membuat Renjun menatapnya bahkan Haechan juga sama.
"Aku juga merasakannya." Ucap Felix.
"Itu pasti tidak benar, lagian kembaran jeno itu memang tak bisa di pikirkan akan melakukan apa." Ucap Haechan.
"Kalian ini terlalu banyak menonton drama." Ucap renjun lalu melanjutkan acara memasaknya dengan dibantu oleh Haechan juga Seungmin dan felix.
Beberapa menit kemudian sajian hotpot itu jadi, lalu semuanya membantu renjun membawakan keruang tengah dan merekapun mulai dengan minum lalu memakan hotpot itu.
"Wah ini sangat lezat, kalau kau membuat restoran hotpot pasti akan ramai." Ucap soobin.
"Untuk apa dia membuatnya jika dia sudah sangat kaya." Ucap Felix.
"Benar juga."
"Lagian dia tak akan menjual resep keluarga dragon Huang." Ucap Hyunjin ketus dan melanjutkan makannya.
"Hyunjin, ingatkan aku meletakkan racun di dalam minumanmu saat malam pertama mu dengan seungmin." Ucap renjun datar dan ity membuat semuanya terdiam bahkan Seungmin langsung menatap Renjun.
"Aku hanya bercanda. Lagian aku tak mungkin membunuhnya. Dia harus memberikan keturunan pada dragon Huang, jadi kau dan dia harus berusaha." Ucap renjun pada Seungmin membuat Seungmin merona sedangkan Hyunjin hanya biasa saja.
"Lalu bagaimana denganmu?" Ketus Hyunjin.
"Kenapa kau penasaran? Aku pasti akan memiliki anak, tapi bukan keturunan dragon Huang yang pastinya. Kau sangat tahu itu." Ucap renjun santai membuat yang lainnya tak terbiasa dengan pembahasan dua sepupu ini. Sedangkan jaemin hanya berwajah datar sembari meminum birnya.
⏱⏱⏱⏱⏱
YOU ARE READING
Jung Jaemin (jaemren)
FanfictionJung Jaemin sih datar dan dingin yang tak percaya dengan cinta di jodohkan dengan Nakamoto Renjun dan mengetahui kalau renjun berbeda dari semua orang yang dia kenal. Mpreg! Bxb Boyslove Homopobic Pair: jaemren Slight: nohyuck, markwoo, sungtaro, yu...
