"Kau masih menunggunya? Selama ini?" Bingung Haechan dan renjun hanya berdehem sebagai jawabannya lalu diapun melanjutkan acara melukisnya.
"Kau bahkan tak tahu dia dimana sekarang? Bagaimana wajahnya, kenapa kau tetap menunggunya renjun?"
"Karena aku percaya pada janjinya."
"Lantas bagaimana kalau dia tak kunjung datang?" Ucap Haechan menatap renjun. Renjun hanya diam saja sembari melanjutkan lukisannya. Dia enggan menjawab pertanyaan Haechan itu karena dia yakin kalau orang yang dia tunggu pasti akan segera datang. Pasti.
"Terserah padamu, kau ingin makan siang apa? Bagaimana jika sup kimchi?"
"Aku ingin hotpot."
"Baiklah aku akan mengalah dan memesan hotpot." Ucap Haechan lalu diapun mengetik di ponselnya untuk memesan hotpot.
"Lagian kau memang harus mengalah apalagi kau akan jadi nyonya Jung sebentar lagi." Ucap renjun ketus membuat Haechan hanya menggelengkan kepalanya karena sifat sahabatnya yang seperti ini tak pernah hilang sejak dulu.
"Terserah kau saja." Ucap Haechan malas jika harus bertengkar dengan sahabatnya yang satu itu.
Drrtt....Drrtt....drrrtt...
"Siapa? Calon suamimu?" Ucap renjun tanpa melihat Haechan karena sibuk dengan lukisannya kembali.
"Bukan tapi Seungmin." Renjun menghentikan acara melukisnya dan diapun langsung melihat Haechan.
"Angkat dan jangan lupa loundspeaker." Haechan hanya mengangguk lalu menjawab telpon dari sahabat keduanya Kim Seungmin.
"Hallo seungmin-ah? Ada apa?"
"Hueeee Haechan-ah, Hyunjin selingkuh hiksss... Dia selingkuh dengan wanita itu hiksss... Aku tahu kami bertunangan karena hubungan bisnis tapi tetap saja aku punya hati hiksss..."
Renjun yang mendengarnya benar-benar tak habis pikir lalu diapun berdiri seketika dan mengambil alih ponsel Haechan.
"Hentikan tangisanmu itu, aku akan menghajar manusia kantung hormon itu." Kesal renjun, lalu diapun langsung pergi begitu saja setelah memberikan ponselnya pada haechan.
"Ya! Kenapa kau tidak bilang sedang bersama renjun, aku tidak mau Hyunjin mengatakan kalau aku memanfaatkan keadaan!" Kesal Seungmin.
"Kau sih tidak bertanya. Aku akan mengejarnya. Kau standbye saja siapa tahu aku butuh bantuanmu nantinya." Lalu panggilan berakhir dan Haechan langsung berlari keluar dari galery lukis itu dan melihat mobil renjun yang baru keluar dan dengan cepat mengejar mobil milik sahabatnya itu. Karena dia sangat tahu sahabatnya itu cukup hebat jika berada di sirkuit hanya saja orangtuanya melarangnya.
Ditempat yang berbeda, disebuah club yang mewah terlihat pria muda yang tengah duduk sembari memegang ponselnya dan diapun mengirimkan sesuatu di grup sahabatnya.
Hanya~
Me:
Datanglah ke BC club aku benar-benar butuh teman cerita sekarang.
?
Kau gila? Ini bahkan masih siang, kenapa kau ada disana. Kau ingin membuat bomin mengamuk sepertinya.
??
Aku tidak pergi
???
Apa aku bilang, lagian kau cari penyakit saja huang Hyunjin
????
Untuk apa kau kesana?
(?)
Aku akan datang.
Me:
Yeoksi jaemin, kau baru sampai dan hanya kau yang perduli padaku, aku tunggu.
All.
Kalau begitu kamu juga akan kesana.
Hyunjin tersenyum karena memang sahabatnya itu akan langsung datang tanpa pikir panjang jika seorang Jung Jaemin yang sibuknya berkali-kali lipat itu datang.
Beberapa menit kemudian, satu persatu sahabat pria bernama Huang Hyunjin itupun berdatangan dan terakhir yang datang adalah jeno juga jaemin yang langsung duduk karena sudah disediakan minuman kesukaan keduanya.
"Ada apa denganmu? Kau bertengkar dengan tunanganmu?" Ucap salah satunya Choi soobin yang merupakan kembaran dari Choi Bomin yang cukup dingin.
"Yeoksi, memang hanya hubungan jeno yang manis sepertinya. Lagian Hyunjin apa yang harus kau jadikan masalah dengannya. Kim Seungmin adalah seorang dokter dan dari keluarga dokter juga. Dia perfect untukmu." Ucap yang satunya Han jisung atau biasa dipanggil hanjis.
"Kau tahu aku tak menyukainya." Ketus Hyunjin.
"Walaupun begitu, kau harus mengerti akan perasaannya. Karena dia adalah orang yang kelak akan kau nikahi." Ucap bomin datar.
"Jaemin? Katakan sekarang padaku? Apa aku salah kalau memilih bersama orang yang aku cintai?" Ucap Hyunjin menatap jaemin.
"Memangnya kau mencintai siapa? Bukankah kau suka one night stand aja." datar jaemin lalu meminum minuman miliknya.
"Benar sekali, sial aku jadi ingin tertawa." Ucap hanjis yang tertawa begitu pula dengan soobin.
Sementara itu renjun yang berada dijalan akhirnya menghubungi sekretaris Hyunjin yang bernama Lee know.
"Iya tuan muda, ada yang bisa saya bantu?"
"Aku tak akan berbasa-basi, dimana Huang Hyunjin?" Ketusnya.
"Saya tidak tahu tuan muda."
"Kau ingin berurusan dengan pimpinan dragon Huang secara langsung atau memberitahuku?"
"Jangan tuan muda, baiklah saya akan memberitahumu, Presdir Huang berada di BC club "
"Aaa, jelas saja dia ada di club walaupun hari masih siang. Diakan tak berotak. Baiklah, aku akan kesana."
"Tuan muda to—tut
Renjun langsung mematikan ponselnya dan diapun segera menuju club itu, Haechan yang mengikuti mobil itu akhirnya sadar akan kemana hingga dia menekan nama salah satu sahabat mereka bernama Lee Felix.
"Hmm? Kenapa kau menghubungiku, aku sedang tidur."
"Ya! Siaga satu!"
"Ne! Renjun akan melakukan apa?!" Kagetnya
"Dia sepertinya akan ke club milik kakak sepupumu."
"Untuk apa?'
"Huang Hyunjin ada disana. Dan renjun mendengar kalau Seungmin mengadu dan memutuskan akan menghajar Hyunjin disana."
"Baiklah, kebetulan aku ada disini."
"Kau tidur di club?"
"Hmm, club ini kalau siang tak terlalu berisik. Sudahlah aku akan menahan renjun di pintu masuk."
"Hmm, aku pasti akan sampai." Lalu haechanpun mematikan telpon dengan Felix dan menghubungi Seungmin.
"Segera ke BC club, renjun menuju kesana karena sepertinya Hyunjin ada disana "
"Oke." Lalu panggilan berakhir dan Haechan semakin melajukan mobilnya agar tak ketinggalan mengejar renjun.
⏱⏱⏱⏱⏱
आप पढ़ रहे हैं
Jung Jaemin (jaemren)
फैनफिक्शनJung Jaemin sih datar dan dingin yang tak percaya dengan cinta di jodohkan dengan Nakamoto Renjun dan mengetahui kalau renjun berbeda dari semua orang yang dia kenal. Mpreg! Bxb Boyslove Homopobic Pair: jaemren Slight: nohyuck, markwoo, sungtaro, yu...
