Chapter 1 - Kebetulan

31.5K 1.4K 14
                                    

Biasanya, kegiatan Darrel pada pagi hari adalah membuat secangkir kopi dengan rasa kesukaannya, seperti yang ia lakukan dipagi hari ini.

Dengan muka yang masih terlihat mengantuk ia mengaduk-aduk secangkir kopi yang berada di meja makan.

Darrel duduk di bangku meja makan, ia menyeruput kopi itu sesekali menguap. Didengarnya ada suara langkah kaki yang mendekatinya.

Matanya melirik arah sumber suara tersebut. Tampak Damar yang sudah rapi dengan baju seragam khas SMA Buana Indah. Beda hal-nya dengan Darrel yang sama sekali belum mandi.

"Sekarang emang jam berapa?" Tanya Darrel ke Damar yang sedang memakai sepatu sekolahnya.

"Jam 06.20," Damar berjalan kearah pintu utama. "Gue duluan. Assalamualaikum."

Darrel mengangguk, ia membalas ucapan salam Damar. Lalu berjalan kearah kamarnya yang berada tepat di sebelah kamar saudara kembarnya.

Ia masuk kedalam kamar mandi yang berada di kamarnya, sekitar 10 menit kemudian, ia sudah siap dengan seragam dan segala keperluannya.

Darrel berjalan ke garasi rumahnya sambil memutar kunci mobilnya. Sesampainya di garasi, Darrel menaiki mobil Jeep-nya dan menyalakan mesin mobil tersebut. Serasa sudah panas, Darrel melajukan mobilnya ke sekolahnya.

Tak sampai 15 menit ia sudah sampai di pelataran parkir sekolahnya, karena jalanan yang tak terlalu padat dan rumahnya yang tak terlalu jauh dari sekolahannya.

Setelah memakirkan mobilnya, Darrel berjalan ke arah tangga menuju koridor kelas 11 IPS. Darrel menaiki tangga tersebut. Ia berjalan dengan santai menuju kelasnya.

Darrel menengokkan kepalanya ke segala arah. Dilihatnya ada seorang cewek berada di dekat ruang kelasnya.

Bukannya itu si Tiffany yang kemaren ya? Ngapain dia disitu? Batinnya bertanya. Darrel mengedikkan bahunya, ia melanjutkan langkahnya lagi menuju kelasnya.

"Kak Darrel!" Teriak Tiffany, teriakkannya membuat orang-orang menoleh kearah cewek polos itu. Termasuk Darrel.

Darrel menaikkan sebelah alisnya, Tiffany berlari kecil kearahnya.

"kenapa?" Tanya Darrel, ketika cewek itu sudah berada di hadapannya.

Tiffany mengembuskan nafas panjang. "Aku mau ngembaliin ini," Tiffany menyodorkan benda pipih berwarna hitam ke Darrel. Itu adalah handphone milik Darrel. "Kemarin ketinggalan di meja kantin, aku kemarin mau ngembaliin ke Kak Darrel. Tapi, banyak temen-temen Kak Darrel, jadi aku ngembaliinnya sekarang." Jelas Tiffany.

Darrel mengangguk kemudian ia mengambil handphonenya yang berada di tangan Tiffany. "Pantesan, gue cari ga ketemu-ketemu. Thanks ya!"

Tiffany mengangguk. "kalau gitu, aku balik lagi ke kelas ya Kak, soalnya bentar lagi bel."

Tiffany yang tadinya akan memutar tubuhnya, di interupsi oleh pertanyaan Darrel. "By the way. Kelas lo dimana?" Tanya Darrel.

Lucu juga modusin ni cewek. Batin Darrel.

"10 IPS - 1. Kenapa emang, Kak?" Tanya Tiffany.

Darrel mengibaskan tangannya. "Engga kok engga."

Tiffany mengangguk lagi. "Aku ke kelas dulu ya kak." Tiffany melambaikan tangannya.

Darrel membalas lambaian tangan Tiffany, tak lama Tiffany pergi bel sekolah berbunyi. Namun, Darrel tetap tak beranjak dari tempatnya.

Tapi, saat ini yang ia rasakan adalah sakit di sebelah telinga kirinya, Darrel menengokkan kepalanya kearah si pelaku tersebut.

ComparableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang