30

34.5K 3K 133
                                    

Jika dipikir-pikir, di mana kah letak salahnya selama ini? Padahal semua yang ia lakukan hanya untuk menjaga kesejahteraan putranya. Melindungi mereka dari orang-orang yang berpotensi menjatuhkan citra dan harga diri keluarganya, perusahaannya.

Setelah mendengar desas-desus ada terjalinnya asmara antara putranya dan sekertaris magang itu membuatnya tidak tenang, apalagi saat menggali informasi tentang latar belakang wanita itu. Hidup di sebuah apartemen sepetak yang berada di kawasan kumuh di pinggir kota, orang tua yang tercerai berai karena kasus kekerasan dalam rumah tangga, ayah yang pecandu alkohol dan obat-obatan, bahkan tak jarang hidupnya hanya seputar penjara dan kantor polisi. Apalagi sang ibu yang kerap berhutang dan menjadi incaran depkolektor, lengkap sudah semua keburukan itu pada hidupnya. Dan wanitu itu akan membawa keburukan itu masuk ke dalam pintu istananya? Wanita dengan latar belakang seperti itu yang akan mengisi status nyonya besar Martin? Jangan mimpi.

Buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya. Tidak ada yang tau bagaimana wanita itu kelak jika menikah dengan putra semata wayangnya.

Jadi, dia melakukan segala cara. Salah satunya adalah memerintahkan suaminya untuk mengabulkan semua keinginannya untuk memisahkan hubungan Theo dan Azlyn walaupun sebenarnya Bennedic pun menentang keinginannya. Namun, pria itu sangatlah cinta kepada istrinya, melebihi cintanya pada darah dagingnya sendiri hingga ia tidak bisa menolak dan ikut bermain dalam skenarionya.

Namun betapa terkejutnya dia ketika mengetahui wanita itu sedang mengandung. Mengingat sang putra terlihat seperti mayat hidup yang sepertinya tidak akan mudah membuka hati kembali, rasa egoisnya pun mulai melingkupi. Pikirnya, cepat atau lambat Theo akan mengetahui kebenarannya, dan ketika hal itu terjadi dia akan sulit untuk dikendalikan, akan sangat membenci keluarganya. Maka dari itu, dia membutuhkan anak itu untuk menjadi tamengnya.

Tidak akan ada yang tau apa yang akan Theo lakukan, dan jika pikiran terburuk itu terjadi, maka Cairo lah yang akan menjadi penerusnya. Dan lagi, dia tidak akan membiarkan keturunan murni dari Martin diasuh oleh gelandangan, memiliki mindset gold digger seperti ibunya. Sebisa mungkin Barbara ingin menjauhkan mereka, sebelum terlambat. Walaupun Theo belum bisa menerima Cairo, namun kedua orang kesayangannya akan tetap hidup aman dan nyaman setelah dia pergi menyusul suaminya.

Dia sangat mencintai putranya, namun bukan berarti dia akan menyerah dengan istana kebesarannya hanya karena seorang putra. Dan untung saja semua itu tidak terjadi, Theo benar-benar menjalankan kewajibannya sebagai pewaris dan itu membuatnya sangat bersyukur walaupun harus menerima kebencian dari putranya. Setidaknya keluarga kecilnya utuh tanpa parasit pengganggu yang datang dari tempat yang kumuh.

Apa yang membuatnya seambisius itu untuk menyingkirkan satu orang wanita miskin? Tentu saja karena trauma masa lalu. Di mana dia menyaksikan sendiri pujaan hatinya lebih memilik menikahi wanita gelandangan dengan latar belakang tidak jelas dan berpendidikan sangat rendah dibandingkan dirinya. Membuatnya sangat dendam dan menciptakan permusuhan bisnis turun temurun hingga sekarang.

Apapun itu, berapapun bayarannya, dengan cara apapun negosiasinya, dia tidak akan pernah rela ada wanita yang datang dari kerak bumi merangkak menikmati singgahsananya. Tidak akan pernah!

Tok!tok!

Srekk!

Seorang perawat masuk untuk melakukan pengecekan rutin. Barbara yang sudah hafal akan hal itu membuatnya tetap fokus menatap matahari terbenam di balik jendela kaca. Masih memikirkan dendam lama. Namun setidaknya saat ini dia merasa lega karena Theo tidak ada keinginan berkeluarga, lebih baik seperti ini dari pada putranya itu lagi-lagi jatuh cinta dengan wanita beda kasta.

Beberapa menit berlalu, ia belum juga mendengar ucapan ataupun merasakan adanya tindakan medis seperti biasanya, hal janggal itu membuatnya menoleh pelan.

Who Am I?Où les histoires vivent. Découvrez maintenant