3

26.6K 2.2K 10
                                    

Di sebuah toko bunga dengan dekorasi dominan berawana hijau, berdiri sosok wanita yang menjadi pemeran utama dari cerita ini

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Di sebuah toko bunga dengan dekorasi dominan berawana hijau, berdiri sosok wanita yang menjadi pemeran utama dari cerita ini. Wanita itu sedang merakit bunga yang sudah dipesan seseorang melalui akun official tokonya.

"Kakak, apa bunga krisan putihnya masih? Ada seorang pelanggan di depan yang ingin membeli 20 tangkai." Azlyn menoleh, mendapati Sarah tengah mencondongkan setengah tubuhnya di ambang pintu.

"Masih, ada di showcase belakang." Sahutnya.

"Bisa kakak yang lihatkan? Aku sedang melayani pelanggan yang lain." Azlyn membuang nafas pelan, apa karena sebentar lagi Valentine membuat semua orang berburu bunga? Hari ini saja sudah sangat ramai, bagaimana saat Valentine nanti. Sepertinya dia akan menutup sesi booking untuk para pelanggan hari ini, mengingat dirinya hanya bekerja berdua dengan Sarah, pasti tidak akan memungkinkan untuk merakit bunga dengan jumlah banyak di hari H.

"Okay." Sahutnya.

Ia pun mengecek showcase yang berada di belakang ruang dekor. Matanya menjelajahi pintu demi pintu, begitu banyak bunga segar di dalam sana. Tidak sedikit pula ia menggeser beberapa vas untuk mengintip di bagian paling ujung. Dan benar saja, di sana lah sang krisan berada, di belakang vas bunga yang berisi beberapa tangkai bunga Lily berwarna pink pucat.

Azlyn tersenyum penuh arti melihat bunga itu, mengingatkan dia akan siapa dirinya dulu.

Azlyn membuang nafas pelan, mengenyahkan pikirannya.

Ia menarik keluar vas kaca itu dan menghitung sisa krisannya.

"19." Monolognya pelan. Merasa bunganya kurang, ia pun melangkah keluar untuk menanyakan keputusan pelanggan.

Di luar terlihat ada beberapa pelanggan yang sedang melihat-lihat bouquet bunga yang sudah di rakit yang di pajang di beberapa meja. Sarah juga sedang merakit bunga yang menjadi pesanan khusus dari pelanggan yang mengantri.

"Hari ini sangat sibuk." Sarah mendengar suara Azlyn dan tertawa lemah. "Ini belum seberapa kak, kita akan lembur saat Valentine." Sahutnya.

Ia belum pernah merasakan moment itu memang, namun kesibukan hingga tidak tidur dua hari dua malam, dia sering mengalaminya. Dan hal itu tidak membuatnya mengeluh, justru ia senang. Karena setengah hidupnya ia jalani hanya dengan bekerja. Jadi fisik dan batinnya sudah siap menerima segala kesibukan yang ia jalani, kecuali tubuh ini. Tubuh yang sekarang ia tempati cepat merasa lelah dengan engap, tidak jarang ia beristirahat untuk mengumpulkan tenaga hingga 10 menit kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.

Sebenarnya apa yang Azlyn asli lakukan selama ini? Masa olah raga saja tidak pernah sampai mengangkat vas bunga saja dia lelah. Batinnya.

"Siapa yang memesan krisan?" Sarah menunjuk sosok dengan setelan jas rapi di ujung ruangan yang sedang duduk menunggu antrian. "Yang itu kak."

Azlyn pun menghampiri sosok itu dengan ramah.

"Permisi tuan, apa anda yang memesan 20 tangkai bunga krisan?" Seseorang itu menoleh, memperlihatkan wajahnya yang terlihat gagah di usia yang tidak terbilang muda. Seseorang itupun melayangkan tatapan kosong pada sosok Azlyn, seperti berpikir, wajah itu terlihat familier.

Who Am I?Kde žijí příběhy. Začni objevovat