CH.32 Surat Izin Menganu

3.2K 246 105
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU S2E32

IBRAHIM P.O.V

Setelah konfrontasi Asad kepadaku kemarin, hatiku meresa lebih tenang, ternyata Asad tidak mengetahui tentang apa yang aku dan Emir lakukan saat kami berduaan, dia ternyata iri karena tidak diberi oleh-oleh dariku, jadi di siang hari ini aku mengumpulkan beberapa coklat dan permen yang tersisa ditasku, mengumpulkanya dalam sebuah mangkuk kecil lalu membawanya ke kamar Asad.

Emir sudah pulang kemarin malam, Abuya memaksanya untuk menginap tetapi ia tetap bersikukuh untuk pulang, Emir berjanji untuk akan lebih sering mengunjungi rumah Abuya, tapi padaku lain lagi bilangnya, ia janji akan lebih ring mengunjungiku, memang lelaki, selalu saja punya banyak alasan.

Saat aku masuk kedalam kamar Asad, terlihat Asad sedang berada didepan cermin, bertelanjang dada, hanya mengenakan handuk saja, habis mandi sepertinya, ia asyik sendiri didepan cermin, aku memandanginya dari belakang, bahunya lebar, biceps dan tricepsnya terlihat lebih firm ketimbang saat ia sedang sakit, dan kakinya yang kemarin patah tulang, kini bergerak kesana kemari, ia sembuh total.

“Tuan!?.” Ucapku, Asad terlihat sedikit terkejut, ia menatapku dengan tatapan sinis dan alis yang bertaut.

“Kau, mengagetkan saja? Ada apa?.” Tanya Asad.

“Ini coklat yang anda minta kemarin.” Aku berjalan mendekatinya sambil menyerahkan semangkuk coklat, wajahnya yang sinis langsung berubah lembut, senyum lebar terbentuk.

“Ahhh, bagus bagus, simpan saja disana!.” Tujuk Asad keatas meja disamping kasurnya.

“Sudah tuan?.” tanyaku, Asad kembali berbalik menatapku.

“Ya?? Memangnya kau ada perlu apa lagi?.” Tanya Asad, sialan, tidak ada kata terimakasih atau basa basi apa gitu?.

“Eh terimakasih?.” Tanyaku, kembali alisnya bertaut.

“Hah? Terimakasih untuk apa? Tapi sama-sama Ibrahim.” Ucapnya sambil menaikan kedua bahunya, what? Aku benar benar tidak percaya akan apa yang aku dengar saat ini.

“Anda tidak salah? Bukanya anda ya yang harus berterimakasih? Kenapa jadi anda yang bilang sama-sama?.” 

“Terimakasih untuk apa?.” Aku kembali mengambil mangkuk berisi coklat.

“Ini untuk ini!, Terimakasih untuk coklat yang saya berikan untuk anda!.” Ucapku, Asad kembali menaikan kedua bahunya lalu menghiraukankan ku dan berbalik badan menghadap cermin.

“Ohhh, baiklah, saya bawa lagi coklat ini!.” Aku mengambil kembali mangkuk berisi coklat itu lalu berjalan cepat keluar kamar.

“Hei!hei!!!.” Teriak Asad, terdengar suara langkah cepatnya mengejarku, kurasakan tanganya menarik tanganku, aku membalikan badan menghadapnya, tangan Asad dengan cepat memegang mangkuk ditanganku, aku menahan peganganku dimangkuk.

“Berikan itu!.” Ucap Asad sambil menarik mangkuk.

“Tidak! Ucapkan terimakasih dulu!.” Balasku sambil menarik kembali mangkuk.

“Ini hanyalah coklat Ibrahim, berikan kepadaku!.” Ucapnya sambil kembali menarik mangkuk.

“Yang saya minta juga hanya sebuah terimakasih!.” Kembali aku menarik mangkuk, terjadilah saling menarik mangkuk diantara kami, apa sih masalah orang ini??, Hanya sebuah ucapan terimakasih saja susahnya minta ampun.

“Berikan!.” 

“Tidak!.” 

“Berikan!.” 

PRIA ARAB MAJIKANKU (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang