14. Everything Is Free!

37 29 0
                                    

Twhack!!

"Ugh kebanyakan nich!!" Keluh Dicky yang berada di depan dan yang paling dulu menghadapi zombie, Mereka pun mulai bertarung melewati puluhan zombie yang kini tengah menyerang buas ke arah mereka "graaa!!" Geraman zombie terdengar.

Dan begitu kesempatan datang mereka langsung tancap gas dan lari secepat-cepat nya "kak berhenti di depan toko itu ya!!" Sahut Dionyz yang menunjuk sebuah ruko di depan persimpangan, Diego menyerngit.

"Toko handphone?" Tanya Diego dan Dionyz mengangguk "iya, hp aing kan kemarin rusak habis aing banting gegara dedek Sari putusin aing.." jelas Dionyz kepada Diego.

"Hahaha bener juga, mumpung yang mahal jadi gratis kan~" timpal Darian yang menyetujui Dionyz, sontak Diessel pun ngikut "aku juga butuh powerbank dan laptop nih!!" Sahut nya menyela Darian.

Tap..tap..tap..

"Kita masuk nih?" Tanya Damian yang memegang gagang pintu toko.

"Yaiyalah Dam.. kali cuma diem di luar nungguin kita di keroyok sama zombie.." sahut Dicky kepada Damian yang akhir nya membuka pintu toko.

Krieet..blam!!

Mereka sudah memasuki toko handphone yang ternyata tidak di kunci dan masih terang sekali, Dionyz pun langsung mencari merk-merk mahal bagus nan berkelas yang katanya sangat nyaman di gunakan.

"Eh hati-hati dan jangan turunkan pertahanan ya, siapa tau ada zombie juga di sini.." nasihat Darius kepada teman-teman nya, sedangkan dia cuma diam dan duduk di bangku panjang bersama Damian.

Cie kek bapak ama ibu semang aja :)

"Baik madam!!" Sahut Dionyz dan Dicky mengacungkan jempol.

"Eh Diego, hp lo merk apa sih?, Aku suka yang modelan gitu tuh.." sahut Daniel yang tengah mengambil powerbank dan cast baterai yang banyak, kebetulan Diego ngikut dan mencari chasing handphone.

"Luxury X100, yang warna abu-abu di sebelah sana tuh.." sahut Diego menunjuk sebuah rak yang di penuhi handphone merk Luxury X100, Daniel pun mengambil 1 buah "hihihi kalau ginikan mantap buat mabar!!" Seru Daniel bangga.

30 minute later...

"Udah belom?, Lama banget sih ah.." keluh Damian yang sedang duduk di kursi sambil jengah "belom lah masih banyak nih!!" Timpal Diessel.

"Huft.. dasar lemot.." gumam Damian yang mengeluh, Darius yang tampak agak gugup karena terus berdiaman tanpa suasana lantas memberanikan diri membuka mulut "ehm di tunggu aja, mungkin mereka nemu bagus kan buat kita juga.." cicit nya.

Ya kenyataan, yang lainnya sedang mengambil buat pribadi dan mereka berdua yang sedang duduk anteng.

"Begitukah?, oh iya kalau ngomong jangan kecil-kecil suara nya, aku agak gak kedengeran nanti.." balas Damian yang terkesan kayak cowok kul-kul di film romance, apalagi yang ada di sebelah nya adalah cowok yang kalau bicara sopan dan ramah kayak cewek.

"Ya ampun kenapa malah canggung ya tuhan.." batin Darius gugup.

"Oi bang tau cara nyalain hp baru gak bang?, Benerin dong aing nggak ngerti caranya.." sahut Dionyz kepada Damian yang sedang duduk anteng, Damian lantas menunjuk ke arah cast baterai dan powerbank "isi dulu gih, kalau nggak ada baterai nggak nyala".

"Oh yaudah berarti nanti pas pulang aja aing isi baterai nya.." sahut Dionyz sembari memasukkan ke dalam ransel handphone baru nya dan barang baru hasil colongan nya tadi.

"Kalau udah kita kemana guys?" Tanya Daniel yang baru dateng dengan tas bag penuh di tangan nya "bagian barang di sini biar di bawa ama Daniel, ntar kalau ke tempat lain barang nya di Darian nanti.." ucap Diego membagi tugas selanjut nya.

『Entering The Hell For Mission』Where stories live. Discover now