Jatuh Dengan Cinta

717 53 13
                                    

Udah pada tau kan kalo akun aku bisa di follow sambil nunggu up.

Cuman ngingetin kok😁

Happy reading

***

"Terus, terus..!" Ucap Arum antusias mendengar cerita Zarina.

"Aku selau bareng-bareng sama dia waktu dikampus, bahkan Yarisa sering ngajakin aku jalan-jalan kalo misalkan waktu kita luang Rum."

"Terus video yang di buat Yarisa bareng kamu, itu karena kamu minta atau dia yang nawarin?" Tanya Arum yang seketika membuat tatapan Zarina menjadi memelas.

"Ya dia yang nawarin lah Rum! Bahkan Yarisa sampe tiga hari bujuk aku supaya mau buat Video itu."

"Oooohhh. Tapi selama ini kamu pernah nggak liat dia deket sama cowo?" Tanya Yarisa lagi. Zarina sedikit mengingat-ingat, namun sepertinya tidak.

"Enggak deh kayaknya. Setau aku dia paling anti kalo deket sama cowok-cowok yang ada di kampus." Jelas Zarina sambil mengayun-ayunkan kakinya dari atas gazebo yang ia duduki bersama Arum.

"Kalo sama Zizan. Dia pernah ngobrol?" Tanya Arum lagi. Yang langsung di angguki Zarina.

"Ngobrol apa?"

"Cuma ngobrol-ngobrol biasa. Itu pun cuma sebentar." Ucap Zarina santai.

"Terus perasaan kamu waktu liat Dia ngobrol sama Zizan gimana?" Tanya Arum sambil menatapa Zarina serius.

"Biasa aja. Kan cuma ngobrol, itu pun ada kak Haikal yang nemenin." Jawab Zarina dengan jujur. "Intinya Yarisa itu nggak seburuk yang kamu fikirin Rum! Semua tanggapan-tanggapan buruk kamu ke dia, Itu salah. Dia orangnya baik banget." Lanjut Zarina dengan senyuman lembutnya.

"Maklum lah Zar, kan nggak pernah ketemu langsung sama dia." Balas Arum disertai dengan kekehan kecilnya.

Sebenarnya Arum suka-suka saja dengan Yarisa, bahkan Arum juga mengikuti akun medias sosial Yarisa. Cuma, Arum kurang suka saja dengan gaya hidup Yarisa yang terkesan berlebihan dan sering dipamer-pamerkan pada akun media sosialnya.

"Oh iya Zar. Yarisa tau kalo kamu udah nikah sama Zizan?" Tanya Arum kembali dengan santai.

Zarina menghela nafasnya kasar. "Enggak lah Rum. Dia taunya, kalo aku lulusan pesantren Azzidniyah. Itu aja." Arum pun hanya mengagguk-angguk mendengar ucapan Zarina.

Namun setelah itu, Arum tidak sengaja melihat seseorang peria yang baru saja keluar dari masjid. Nampak peria dengan thobe berwarna biru tua itu berjalan dengan santai tanpa melirik ke arah sekitarnya.

"ZIZAN!" Panggil Arum dengan berteriak. Zarina pun ikut menoleh kearah peria yang baru saja di panggil Arum.

"ZiZAN SINI!" Teriak Arum lagi sambil melambaikan tangannya ke arah Zizan.

Zizan sedikit menyipitkan matanya untuk bisa melihat siapakah orang yang memanggilnya. Dan ternyata orang itu adalah Arum. Zizan menghela nafasnya kasar, saat melihat gadis yang duduk disebelah Arum ternyata adalah Zarina. Bukannya istirahat karena kondisinya yang belum sepenuhnya pulih gadis itu malah dengan santai terduduk diatas gazebo bersama Arum. Tidak tau saja kalau Zizan khawatir.

Akhirnya Zizan memilih untuk menghampiri dua gadis itu.

"Zizan kamu tau nggak apa yang barusan Zarina lakuin?" Tanya Arum cepat.

Baru saja Zizan akan angkat bicara untuk mengomeli Zarina, tapi sudah keduluan dengan pertanyaan Arum yang justru membuatnya penasaran.

"Aaarum." Tegur Zarina dengan tangan yang mencubit lengan Arum pelan. Zarina tau kemana arah pembicaraan Arum saat ini, pasti mengenai dirinya dan Syifa saat di masjid tadi. Dan Arum tidak menggubris perlakuan Zarina, ia malah melihat Zizan dengan serius.

AzizanМесто, где живут истории. Откройте их для себя