14. Masalalu Hanan

1.4K 168 6
                                    






Happy reading.....













Di saat dirinya panik Gerald malah di buat kesal oleh Dega yang malah menghalangi jalan nya.

Klakson mobil terus di tekan oleh sopir Gerald, tetapi Dega masih tidak mau minggir.

Gerald keluar dari mobil Bertukar posisi dengan Ayah nya dan kini pak Roni yang memangku kepala Hanan.

Gerald berlari ke depan mobil menarik kerah baju Dega, kemudian menonjok wajah Dega dengan kencang beberapa kali, hingga membuat pemuda itu tersungkur dan berdarah di sudut mulut nya.

Tidak ingin membuang banyak waktu dia langsung masuk ke mobil dan duduk di co-pilot. Karena menurut nya terlalu lama jika harus kembali bertukar posisi dengan ayahnya kembali.

Dengan keahlian sopir milik Gerald yang baik mereka sampai di rumah sakit dengan cepat.
Gerald memanggil perawatan segera untuk meminta tandu. Mengambil Istrinya di kursi belakang dengan hati-hati membopong nya ke ranjang dorong.

Perawatan itu dengan cepat langsung mendorong Hanan ke ruang UGD.
Gerald dan ayahnya yang tidak di perbolehkan masuk hanya bisa menunggu di luar.

Gerald melihat tangan nya yang masih gemetar kemudian melihat ke arah ruang UGD yang tertutup.

Gerald Merosot kan badan nya yang Gemetar dan lemas ke lantai. Kemudian Membenamkan kepalanya di kedua lututnya.

Dia benar-benar takut kali ini Hanan benar-benar meninggalkan nya. Pasalnya tadi saat dia membopong tubuh istrinya, Hanan terlihat sangat pucat dan tubuhnya dingin.

Jika sampai terjadi apa-apa dengan istrinya Gerald tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri.

Roni yang melihat anaknya terlihat sangat terpuruk mendekati Gerald kemudian menepuk punggung nya beberapa kali

"Anan pasti baik-baik aja Ger".

"Ini salah Gerald yah Kalo aja Gerald nggak sibuk ama kerjaan dan salalu temenin Hanan pasti nggak bakal kaya gini yah, seharusnya Gerald selalu dampingi Hanan nggak malah sibuk ngejar materi. Kalo aja tadi Gerald langsung masuk dan nggak ngeladenin Bajingan satu itu pasti kita bisa nyegah Hanan lakuin semua itu".

"Ini semua udah takdir Gerald. Kita cuman bisa berdoa yang terbaik buat Hanan"

"Kalo ampe Hanan kenapa napa Gerald nggak bakal bisa maafin diri Gerald".

"Di mana pergi nya Preman anak Ayah yang selalu berpikir positif dan percaya diri?".

" Gerald nggak bisa hidup tanpa Hanan, dan lagi dia lagi ngandung Anak Gerald, cucu pertama Ayah".

"Jangan selalu salahin diri kamu sendiri Gerald. Semua yang terjadi udah di atur sama yang di atas. Ayah beliin kamu minum dulu".

Gerald tidak menjawab dan masih membenamkan kepalanya di kedua lututnya.

5 menit kemudian Ayahnya kembali dan memberikan Air mineral kepadanya untuk di minum.

"Belum keluar?"

Gerald hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab.

Ayah Gerald duduk di kursi tunggu mengepalkan kedua tangan nya kemudian berdoa menurut kepercayaan nya agar menantunya diberikan keselamatan.

30 menit kemudian ruang UGD terbuka. Para perawat mendorong tubuh Hanan yang masih tidak sadarkan diri di atas ranjang, ke dalam ruang rawat.

Dokter mengatakan Hanan dan bayinya baik-baik saja tetapi dia tetap memanggil Gerald kedalam ruangan nya. Untuk menjelang penanganan seperti apa agar Kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Return Life Evil Husband's [Bl]Where stories live. Discover now