02. tanggung jawab

3.7K 350 5
                                    


Nggak di revisi dan Banyak typo
Happy reading all..

.

.



Setelah lama menunggu, Gerald memilih untuk mengetuk pintu meminta izin untuk masuk. Karena tidak ada jawaban dari orang yang terkait Gerald yang merasa khawatir langsung masuk ke dalam.

Pertama kali yang ia lihat ketika ia masuk adalah darah yang berceceran, dan tubuh pemuda itu yang terbaring dengan lemah di lantai. Pemuda tadi belum pingsan dia masih sadar dan menatap Gerald dengan tatapan lemahnya dengan air mata yang masih mengalir dari matanya yang indah.

Gerald yang panik langsung menyobek bajunya. Mengikat kan kain itu ke tangan pemuda tadi kemudian langsung membopong pemuda tadi keluar dari kontrakan nya.

Gerald berlari dengan kencang ke arah rumah sakit. Sangking paniknya dia bahkan tidak mengenakan alas kaki apapun. Beruntung ada rumah sakit yang dekat dengan lingkungan nya tinggal. Jadi Gerald bisa dengan cepat membawa pemuda tadi ke ruang UGD.

"Mohon maaf Tuan tidak bisa masuk, mohon tunggu di sini sebentar". Kata perawat tadi sambil menutup pintu ruang UGD.

Gerald yang masih cemas tidak bisa menunggu dengan diam. Dia bolak-balik seperti setrika di depan ruang UGD sambil berdoa yang terbaik untuk istrinya.

Setelah beberapa waktu kemudian akhirnya pintu ruangan itu terbuka, sebuah ranjang rumah sakit dengan pemuda manis di atasnya di dorong keluar.

"Maaf dok bagaimana kondisi nya".

" Karena luka di tangan nya cukup dalam, kami sedikit kesulitan untuk menghentikan pendarahan nya tadi, di tambah dengan maaf luka di anusnya yang sangat buruk serta kondisi pisikis pasien yang sedang terguncang membuat pasien semakin lemah. Kami sarankan agar pasien Di rawat inap selama beberapa hari untuk melihat kondisinya lebih lanjut".

Gerald yang mendengar kondisi dari pemuda itu sangat tercengang. Lagi-lagi karena ulahnya. Kenapa dia harus melakukan hal bejat itu kepada pemuda itu yang membuat nya sampai depresi dan ingin mengakhiri hidup nya seperti ini.

"Tuan maaf ini biaya yang harus di lunasi. Pasien akan di tempat kan di ruang Anggrek. Silahkan untuk melunasi nya di depan".

" Baik Sus terimakasih "
Gerald mengambil sebuah kertas yang di berikan oleh seorang perawat. Kemudian berjalan ke arah lobi pendaftaran.

Setelah sampai di lobi pendaftaran Gerald Melihat biaya yang tertera di sana membuat Gerald tercengang. 3 juta untuk 2 hari menginap?. Jika itu dulu 3juta hanya gerimis untuk Gerald. Tapi jika sekarang uang yang dia miliki di saldo nya bahkan tidak ada setengah juta.

"Maaf Sus bisa saya bayar 300 ribu dulu?, untuk sisanya saya usahakan akan saya lunasi nanti malam".

" Bisa tapi tolong usahakan lebih cepat untuk untuk melunasi tagihan pasien".

"Baik Sus"

"Maaf dengan tuan siapa? Dan pasien atas nama siapa".

" Saya Gerald dan em pasien atas nama Arya" Gerald mengarang nama Arya untuk Pemuda tadi.

"Baik pasien sudah terdaftar"

"Terimakasih Sus".

Gerald keluar dari rumah sakit dengan bingung. Dia melihat kakinya yang kotor tanpa alas kaki, dan bajunya yang robek, kemudian mendongak menatap langit yang cerah. Karena langit yang cerah Gerald tiba-tiba teringat akan sesuatu. Mengambil handphone nya di saku kemudian melihat tanggal yang tertera di sana.

Return Life Evil Husband's [Bl]Where stories live. Discover now