05. Aura positif

3.6K 335 21
                                    

Happy reading...


Keesokan harinya keluarga Gerald sudah bersiap siap untuk pergi menuju kota A.

"Nitip peternakan ya Gus kalo ada apa-apa tolong telpon saya".

" Siap Kang Roni, nanti uang nya saya transfer ke rekening, makasih udah percayain Agus".

Ayah Gerald mengangguk, kemudian berpamitan kepada tetangga mereka yang  lain, setelah itu masuk ke dalam mobil Gerald. Gerald menurunkan kaca jendela mobil nya, mengklakson mobilnya sebagai pengganti salam.

"Ya hati hati kang/pak" Ucap Agus dan tetangga yang lain.

"Enak ya jadi Pak Roni, Naik mobil mewah terus anaknya juga punya rumah di kotaA".

"Kata anak saya tadi mobil yang di naikin si Gerald teh namanya Porsche mobil mewah harganya miliaran".

" Nah dan lagi rumah di kota A mahal mahal kan"

"Saya denger juga katanya anaknya pak Roni dapet kerja di bengkel khusus mobil mewah dan gajinya per bulan puluhan juta".

" Kalo aja anak kita kaya gitu ya, bisa enak hidup mewah ".

"Halah jangan ketipu ibuk ibuk paling uang buat beli rumah sama mobil dapet dari hasil nipu orang, kalo nggak ngerampok bank setara si Gerald kan preman pasar tukang bikin onar".

" Bener kalo nggak nipu ya paling pinjem ke rentenir terus kabur karena nggak bisa ngelunasin".

"Sudah ibuk-ibuk jangan nyebar fitnah, seharusnya kita senang Gerald yang dulunya masa depan suram, sudah berubah ke arah yang baik, bukannya malah nge gosip".

" Apasi koe ke gus nggak di ajak juga ikut nimbrung wae".

"Ya gimana nggak nimbrung kalo yang kalian omongin itu ponakan saya".

Ibuk-ibuk yang bergosip tadi langsung malu kemudian pergi dari halaman rumah keluarga Gerald. Agus yang melihat kepergianmu ibuk-ibuk itu hanya menggelengkan kepalanya heran.

" Kalo nggak denger cerita nya dari Kang Roni saya juga bakal kirannya si Gerald teh ngepet" Monolog Agus.

Di sisi Gerald. Akhirnya mereka sampai di pelabuhan. Tadinya Gerald mau naik pesawat aja tapi ayahnya bilang dia ingin naik kapal, nostalgia seperti saat bepergian dengan ibunya dulu. Dan akhirnya mereka naik kapal.

1 hari perjalanan ke kota A menaiki kapal, akhirnya Gerald dan keluarga sampai di depan gerbang kompleks alamat yang di berikan oleh sekertaris Gerald.

"Kayanya kita nyasar deh mas"

"Iya keliatan nya kita nyasar Gerald"

"Tapi ini alamat yang di kasih sekertaris Ferdian, bentar yah Gerald telepon sekertaris nya Ferdian dulu".

Gerald mengambil ponsel nya kemudian mendial nomer sarah sekertaris Ferdian. Setelah dering kedua akhirnya telepon tersambung

"Hallo tuan Gerald, apa anda sudah sampai?".

" Hallo sarah, ini saya sudah sampai ngikutin alamat nya tapi alamat nya kayanya salah deh kenapa malah nyampe nya ke kompleks villa elite ya?"

Tidak ada jawaban dan hanya Terdengar suara grusak grusuk di sana.

"Halo bro ini Ferdian".

" Eh yan, gue mau nanya ini kenapa alamat yang di kasih sekertaris lo salah, jangan jangan lo kerjain gue ya".

"Tenang bro, gue nggak ngerjain lo dan lagi alamat nya bener kok, liat ke depan gue ada di pos depan mobil lo".

Gerald melihat ke arah yang Ferdian beritahu tadi dan melihat Ferdian tengah melambaikan tangan ke arahnya.

Return Life Evil Husband's [Bl]Where stories live. Discover now