24. Ganara (Lion Drag)

12 0 0
                                    

⋋⁠✿⁠ ⁠⁰⁠ Happy Reading ⁠⁰⁠ ⁠✿⁠⋌

24. Perdebatan lagi.

Suara sorakan dari atas gedung, membuat Meysa dan Anara saling pandang di bawah sana.

"Apaan tuh?" tanya Meysa ke Anara.

Anara mengangkat bahunya menatap Meysa. " Lo, enggak apa-apa kan kalo gue tinggal sebentar? Gue mau ke atas liat mereka." Ucap Anara.

Meysa menggeleng, menggenggam tangan Anara, "are you crazy?! Bagaimana kalo suara tadi dari geng motor jahat itu?! Lo mau di apa-apain sama mereka, hah?!" marah Meysa menatap Anara kesal.

Anara mendengus kesal. "Mey, gue percaya, Rio enggak bakalan kalah sama mereka." Anara melepas tangan Meysa dari lengannya. "Lo tenang aja. Gue bisa jaga diri, sementara itu, lo fokus jagain Victor, kalo dia udah bangun, kalian duluan aja, pergi dari sini." Ucap Anara.

Lalu gadis itu berlari masuk mengabaikan teriakan Meysa di belakang sana.

****

Anara dengan nafas ngos-ngosan, bertumpu pada kedua lututnya, karena ia berlari menaiki tangga.

Dengan nafas yang tidak teratur dan juga dengan jantung yang berdetak tidak stabil, karena takut Lidrag dan Rio kalah.

Gadis itu mengintip dari balik tembok, mencari Gara dan Rio. Ia bernafas legah ketika melihat jaket Lidrag yang melekat di tubuh anak-anak cowok yang berdiri di sana.

Ia masuk ke dalam sana, membuat Rean dan Farhan menyambut gadis itu, dengan rangkulan di pundak gadis itu.

"Ini nih, supergirl kita." Farhan menepuk pundak Anara. "Temen lo mana Nar? Kok enggak naik?" tanya Farhan.

"Lagi jagain temen gue." Ucap Anara membuat Farhan ber'oh' ria saja.

Gara berbalik menatap Anara, lalu tersenyum ke arah gadis itu. "Thanks ya, udah mau kerja sama."

Anara menatap Gara, lalu menatap yang lain, yang menyoraki Anara dan Gara, tentunya kecuali Alex, Dirga, dan Rio.

Alex tidak suka dengan Anara.

Dirga dan Rio hanya menatap Anara dan Gara.

"Lo juga jangan goblok, goblok amat kalo mau nolongin orang." Ucap Anara menatap kesal ke arah Gara. Membuat yang lain diam seribu bahasa, karena mendengar ucapan gadis itu.

Rio tersenyum, ini lah Anara. Yang mulutnya tidak akan diam jika menyangkut nyawa orang lain. Cewek dengan julukan gadis bawel.

"Lo tau mereka dari satu orang, kenapa lo malah dateng sendirian? Lo mau mati lawan mereka?" tanya Anara membuat Gara mengangkat alisnya.

Farhan dan Rean yang merangkul Anara tadi, pelan-pelan menarik tangan mereka. Entahlah aura gadis itu seakan menguar di tempat itu.

"Tapi kan, cowok lo juga dateng." Jawab Gara, menunjuk Rio.

Anara menatap Rio bergantian dengan Gara. "Emangnya kalo kalian berdua, kalian bisa lawan mereka dari puluhan orang itu?!" tanya Anara sarkas.

Membuat Roland yang bersandar di dinding, menatap gadis itu. Ia semakin yakin, bahwa gadis itu adalah kekasih dari Gara, ketika melihat Gara sulit untuk berkutik, melawan perkataan Anara.

"Tapi gue ..." Gara menatap yang lain sebelum melanjutkan perkataannya. Ia bernafas pelan, lalu menatap Anara. "Keselamatan lo lebih penting, lo juga panik kan, waktu mereka tiba-tiba nyulik lo? Gue juga sama Nar, gue juga panik ngeliat lo di sekap dalam mobil."

GanaRa (Lion Drag)Where stories live. Discover now