26. Pindah?

810 105 18
                                    

" Arkha! Naura di culik!! "
-
-
-
-

Pagi ini mereka berangkat beraams di satu mobil, sesampainya di sekolah Naura Senja, dan Mute turun lebih dulu.

Terlihat di mading sekolah sangat banyak tulisan mengenai hubungan Arkha dan Naura.

" Ini bukannya foto nikah Naura sama Arkha! " Panik Mute.

" Duhh! Arkha mana sih! " Takut Naura.

Seluruh siswa dan siswi di sana terus terusan melihat Naura, tampak ramai orang yang sudah mengetahui hal ini.

" Nauraaaaa! " Teriak Senja dan Mute, Naura di bekap dan di bawah lari oleh mobil jep berwarna hitam.

Senja dan Mute berlari ke parkiran ," Arkha! Naura di culik!! " Teriak Senja dan Mute.

" Yang nyulik mobil jep itu! cepetan kejar! " Ucap Senja.

" Galaksi! lo harus bantuin gue sama Mute! " Ucap Senja lagi.

Kini Senja, Galaksi, dan Mute mencabut berita berita di mading, mereka mengecek cctv ," Varo?! " Kaget mereka.

" Anj! gue baru ingat Abigail deket sama Varo! jangan jangan ini ulah mereka. " Marah Galaksi.

Untung saja Arkha dan Elang bisa menghentikan mobil jep itu ," Turun anjing! " Teriak Arkha.

" Akhirnyaa! lo harus pilih! gue potong leher dia di depan lo sekarang atau lepasin Abigail dari penjara! "

" Varo!? " Kaget Elang.

" Shh! kha.. " Naura melemah, rasa takut terlukis di wajahnya.

" Naura bertahan! " Teriak Arkha pembuluh darah tampak tegang di lehernya.

Siulan Arkha berbunyi, terlihat banyak yang keluar dari semak semak, padangan Varo terkecoh.

*Bruk

Arkha menendang Varo hingga tersungkur pisau terlepas, dan kini berada di tangan Arkha. Naura di amankan Elang.

" Mau mati sekarang atau lima menit lagi bangsat!? " Marah Arkha.

Varo melemah, penjaga milik Arkha menahan Varo. Saat Arkha ingin menyerang Varo ," Khaaaaa! jangann! " Teriak Naura berlari memeluk Arkha dari belakang.

" A-ayo pulang.. " Naura tamapk ketakutan, tubuhnya bergetar saat memeluk Arkha.

Karena merasa takut Naura akan trauma, ia dengan cepat menggendong Naura masuk kedalam mobil, dan menaruh Naura ke pangkuannya.

" K-kha.., a-ayo pulang. " Tangis Naura tak berhenti.

Arkha memeluk Naura sambil sedikit mengusap usap punggung Naura. Naura sudah tertidur sekaranb.

" Buang Abigail dan Varo jauh jauh, jangan sampai kejadian inu terjadi lagi " Ucap Arkha ke penjaganya melalui telepon.

...

Sebulan setelah kejadian kemarin, mereka berlima menjalani kegiatan seperti biasa, berita kemarin di anggap hoax oleh para siswa siswi.

Ponsel Arkha berdering sang Ayah menelepon. Arkha pamit lebih dulu untuk pergi ke kantor sang ayah, Galaksi dan Elang pun ikut.

" Kenapa yah? " Tanya Arkha.

" Kamu harus menangani perusahaan Ayah di kampung, ini penting. Surat pindahan kamu dan Naura sudah di uruskan. Rumah juga sudah siap kalian hanya perlu pergi kesana. " Ucap Daniswara.

" Untuk Elang, Galaksi, Senja, dan Mute di titipman ke Ayah dan Bunda. Kami lupa memberi tahu, jadi mereka juga ikut ke kampung. Ayah dan Bunda masih harus tetap di kota. " Ucap Daniswara lagi.

" Yah! tapi— " Ucap Arkha.

" Ayah mohon Arkha. Kamu disana juga bersama teman teman kamu " Ucap Daniswara.

Tak bisa membantah Arkha pun terpaksa menyetujui permintaan sang Ayah. Elang dan Galaksi sudah tak kaget karena mereka juga sudah seperti keluarga sendiri.

...

Sepulang sekolah mereka ber enam kumpul di ruang tamu, Arkha membuka topik lebih dulu, setelah menjelaskan semuanya Naura, Senja, dan Mute tampak kaget.

" Sekolah baru? " Ucap Naura.

" Kita juga udah di sediain rumah " Ucap Elang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Kita juga udah di sediain rumah " Ucap Elang.

" Berangkatnya lusa jadi siap siap ya semuanya " Ucap Galaksi.

" Hah! bentar gue masih ngelek " Ucap Senja.

" Yahh! temen baru dong! " Ucap Mute.

Malam ini mereka sudah packing packing, besok hari hanya perlu mengurus pindahan.

...

Pagi ini tepat saat waktunya mereka berangkat ke kampung, penjaga milik Arkha masih tetap harus menemani mereka jadi mobil yang berangjat kesana tidak hanya satu saja tapi lebih sepuluh mobil.

Sesampainya di kampung mereka turun, rumah milik mereka tampak mewah dari rumah rumah warga yang lain.

" Kha ada bebek! " Ucap Naura berlari menghampiri bebek bebek kecil.

" Naura! hati hati itu kotor! " Ucap Arkha.

" Enak ya udaranya sejuk gak kayak di kota " Ucap Mute.

" Mau jalan sekitar sini gak? " Tanya Galaksi ke Mute.

" Boleh! " Jawab Mute.

" Aku ngantuk gendong! " Ucap Senja.

" Yaudah ayo.. " Elang pun masuk lebih dulu bersama Senja.

" Naura ayo masuk dulu.. " Ucap Arkha, ia tampak tak nyaman berada disana. Kebetulan Arkha cukup jarang di ajarkan hidup seperti ini, makan di pinggir jalan aja jarang.

" Kha, aku mau beli bebek! " Ucap Naura.

" Ck! itu kotor! cari yang bersih " Ucap Arkha.

" Aku boleh pegang gak pak.. " Tanya Naura ke penjuak bebek itu.

" Naura.. " Ucap Arkha menghampiri Naura lalu menepis pelan tangan Naura.

" Pak saya beli semua, tapi boleh tolong bersih kan? " Tanya Arkha, bapak itu mengangguk.

Kini Naura berada di gendongan Arkha, Arkha tepaksa harus menggendong Naura ala Bridal Style karena Naura tak bisa di atur. Arkha takut Naura akan sakit.

"  Hatchi! " Naura bersin. Arkha tampak sangat panik.

" Karena perubahan suhu aku gak sakitt! bebeknya jangan lupa " Ucap Naura.

" Ck! iya iya.. " Ucap Arkha pasrah.

Saat Naura turun dari gendongan Arkha tak sengaja ia menginjak genangan air depan rumah.

" ... "

---

Marahin kha marahin

bakal seru nih guys

jangan lupa ramein dan vote yaa

terima kasih

Antara Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang