Antara Aku dan Kamu

14. Hujan

" Kenapa Naura! " Panik Arkha.
-
-
-
-

T

ak lama hujan mulai turun, Naura berteduh di rumah kosong berdesain bata merah, tubuhnya juga sudah mulai melemah, di tambah suara gemuruh di atas awan.

" Gue haruss kesana! " Tegas Arkha mengambil jaketnya lalu menancapkan gas ke taman Bunga.

" Huft.. dingin.. " Ucap Naura menggosok gosok kedua tangannya, badannya juga sedikit mengigil, tak lama Arkha datang dengan motor besar miliknya, sorotan lampu motor membuat Naura merasakan silau.

" Naura! " Panik Arkha menghampiri Naura yang sudah pucat.

" Kha.. " Ucap Naura dengan suara pelan, Arkha menghampiri Naura.

" Maaf.. " Ucap Arkha memeluk Naura.

" Kha.., dingin.. " Ucap Naura, dengan cepat Arkha melepas jaket miliknya lalu memakaikan jaket itu ke Naura.

Arkha tak ingin Naura basah terkena air hujan, jadinya ia hanya membantu menghangatkan tubuh Naura dengan meniup kedua tangan Naura.

" Shh.. " Naura mendesis pelan karena ia merasakan kram di perutnya.

" Kenapa Naura! " Panik Arkha.

" Perut aku sakit.. " Jawab Naura, tiba tiba Arkha mengusap pelan perut Naura.

" Masih sakit? " Tanya Arkha, Naura menggeleng karena tiba tiba kram di perutnya hilang.

....

Saat hujan sudah berhenti, Arkha dan Naura pulang ke rumah.

" Hatchi! Hatchi! " Bersin Naura yang tak berhenti membuat Arkha semakin khawatir.

" Gue ambilin kompresan dulu! " Ucap Senja.

" Gue sama Galaksi hubungi dokter. " Ucap Elang menarik Galaksi.

Setelah Naura mengganti pakaiannya, ia naik ke atas tempat tidur lalu berbaring di samping Arkha " Hatchi! Hatchi! ".

" Sini.. " Ucap Arkha menggeser tubuh Naura masuk ke dalam dekapannya, Naura hanya menggeliat kecil karena rasanya hangat.

" Panas, Dokter sebentar lagi sampai, istirahat aja dulu.. " Ucap Arkha memeriksa kening Naura.

Naura tertidur pulas di dalam dekapan Arkha, tak lama Dokter datang namun karena Naura tak ingin lepas dari dekapan Arkha, terpaksa ia di periksa sambil memeluk tubuh Arkha.

" Ini hanya demam biasa, tetap jaga kesehatannya ya.. "

" Jangan sampai kecapean, kandungan Naura sedikit melemah.. "

" Baik, terima kasih Dokter.. " Ucap Arkha.

" Saya pergi dulu, permisi.. "

Naura masih tertidur pulas, karena tak tega membangunkan Naura Arkha juga ikut tidur.

Disisi lain Elang dan Senja asyik bermain alat musik bersama di teras rumah, sedangkan Galaksi sedang pergi menemui Mute yang baru saja pulang.

" Besok Aku mau beli gitar, kamu mau temenin? " Tanya Elang.

" Bolehh, Aku juga mau beli " Ucap Senja.

" Yaudah, ayo masuk " Ucap Elang menggenggam erat tangan Senja.

Galaksi dan Mute memutuskan untuk pergi ke cafe dekat rumah karena katanya Mute mau cerita banyak.

" Kamu tau gak!? " Ucap Mute.

" Kenapaa? " Tanya Galaksi.

" Aku juara satuu! " Senang Mute.

" Alhamdulilahh! kamu keren! " Ucap Galaksi.

" Teruss aku jalan jalan ke salah satu tempat teknologi disana " Ucap Mute.
...

Malam ini Naura sudah kembali pulih, jadinya Arkha memperbolehkan Naura untuk pergi ke sekolah besok.

" Mau makan apa? " Tanya Arkha, Naura hanya menggeleng.

" Kalau gak makan, besok gak sekolah. " Tegas Arkha.

" Yaudahh deh! Aku mauu cumi goreng kayak kemarinn!! " Ucap Naura.

Sambil menunggu makanan siap, Naura duduk berdua dengan Senja sambil scroling handphone, mereka berlima berkumpul di meja makan.

" Makanan siap... "

Merekapun mulai menyantap makanan yang disiapkan, karena Naura merasa kenyang ia langsung meminta Arkha menggendongnya naik ke atas.

" Kenapa hm? " Tanya Arkha.

" Ngantuk.. " Jawab Naura.

Setelah Arkha menaruh Naura di tempat tidur, ia pergi berkumpul dengan Elang dan Galaksi.

" Udah hilang rekamannya dari Abigail? " Tanya Arkha.

" Udah, aman " Ucap Galaksi.

...

penasarankan sama lanjutannya?

yuk staytune teruss

jangan lupa vote dan ramein terus yaa

terima kasih