03. Where We Go?

89 64 4
                                    

Kini Daniel dan Diego sudah berada di kamar Diego di lantai 5, mereka juga sudah berganti pakaian dan tiduran di kasur king size di kamar Diego "oh iya, lu ada snack gak bung?" Tanya si Daniel kepada Diego.

"Coba cari sendiri di kulkas sana..." Balas Diego sambil membalikkan badan dan mencoba tidur.

"Lah si anying... Malah tidur!!" Seru Daniel kesal.

"Bangun gak lo!!"

"..."

"Dahlah dasar kebo sialan..." Kesal Daniel yang akhir nya beranjak dan pergi ke dapur untuk mencari snack, sedari dulu Diego selalu mengatakan segala sesuatu secara tidak jelas makanya Daniel agak meragukan anak bernama Diego ini.

Tap..tap..tap...

Daniel sedikit terheran dengan kamar apartemen milik Diego, kalau di lihat lagi seperti nya kamar Diego cukup luas dan tidak lupa dengan ukiran VIP di depan pintu kamar apartemen ini "sekaya apa sih nih bocah?" Pikir nya.

Ia mengambil cangkir dan mengisi nya dengan air keran, ya awal nya dia protes namun Diego menjelaskan bahwa air nya sudah bisa langsung di minun dan juga dunia sedang sulit jadi dia hanya pasrah dengan air.

Klik.

Daniel membuka kulkas Diego dan mata berseri-seri, banyak snack dan daging serta makanan kaleng.

"Waw disaat yang lain susah pun dia masih saja kaya raya!!" Kagum Daniel yang melihat beberapa makanan mahal juga tersedia banyak sekali di kulkas besar 4 pintu ini.

"Woy Niel...kuda nill di hemat ya!!" Teriak Diego dari kamar, namun menggelegar sampai ke dapur tempat di mana Daniel berada, "iya...iya dasar indigo!!" Sahut Daniel balik membalas teman lucknut nya yang berani memberi panggilan kuda nil padanya.

Ya Daniel sering di panggil *Niel tetapi cuma teman nya yang biadab ini yang memanggil nya kuda nil dan itu cukup membuat harga diri nya tertohok, tenang saja Daniel juga punya panggilan buat Diego yang sering di panggil *Go jadi di berikan panggilan indigo untuk Diego.

Setelah mengambil jajan, Daniel pun pergi ke kamar lagi dan makan di kasur tempat Diego masih tiduran dan belum tidur-tidur juga.

"Nyam...bocah lucknut, lu insomnia kagak usah pura-pura tidur juga.." ejek Daniel yang duduk di sebelah Diego yang masih mencoba tidur, ya apa yang di katakan Daniel itu benar jika Diego memiliki insomnia karena itu mencoba pun tetap gitu-gitu aja.

"Diam!!, Dasar bisikan iblis!!" Ketus Diego kepada Daniel, bagaimana pun dia manusia yang lelah dan juga butuh tidur kenapa coba si biru ini tidak mengerti juga "iya iya..".

###

Pukul jam 17:08 mereka mulai bersiap lagi, tujuan mereka belum pasti tapi yang pasti misi mereka adalah menemukan anggota yang hebat dalam bertahan hidup di keadaan seperti ini...

"Oii Diego, tas lu udah ready kan!?" Panggil Daniel yang sudah bersiap untuk bertempur dan menempuh perjalanan keliling neraka, Diego cuma mengangguk dan memutar kunci pintu bersiap untuk bertempur.

Ceklek...

"Grrrrraaaaa..!!!"

Twaachk!

"Sial, ada fans yang udah nungguin elo tuh~" goda Diego kepada Daniel yang berada di belakang nya, baru buka pintu sudah ada aja zombie nya.

"Hahhaaha... Sekarang kita ngapain?" Tanya Daniel yang tiba-tiba memasang tampang orang bego, Diego pun merenggut melihat ekspresi Daniel, tolol nya nggak sembuh-sembuh padahal kan ketua nya Daniel kok malah nggak tau.

『Entering The Hell For Mission』Where stories live. Discover now