Bab 11

12 6 0
                                    

***

Hinga tak lama karena tidak menemukan orang yang di cari, Runa kembali menuruni tanga dengan raut kesal seraya merogoh pensel di dalam tas nya dengan kasar, dan mencoba menelfon seseorang.

"Kakek... Ini Runa udah ada di mansion tapi Kai nya gak adaaa..."ucap nya sesaat setelah pangilan telpon itu masuk, dengan raut wajah yang semula kesal secara tiba tiba menjadi sedih memelas.

"Kek?..." pangil Runa kembali karena tidak di respons oleh lawan bicara nya.

"Kau tungu di sana!" ucap Tuan Marquis singkat yang terdengar seperti sedang kesal seraya dengan cepat mematikan pangilan telpon tersebut secara sepihak.

Mendapat kan pangilan telpon yang tiba tiba terputus secara sepihak, sesaat Runa sempat merasal kesal akan hal itu, sebelum tak lama ia kembali tersenyum senang karena memikirkan rencana nya yang sudah hampir berhasil.

.

.

.

.

.

Setelah kurang lebih setengah jam lama nya Runa menungu sembari bersantai di sebuah sofa panjang, berlagak seperti nyonya rumah, memerintah dan memarahi para pelayan yang ada di mansion itu sesuka hati nya.

Tidak ada satupun dari mmereka yang berani membantah atau pun melawan apa yang di katakan Runa mengingat setatus nya sebagai tunangan Kaiden.

"Kakek! Akhirnya kakek datang juga..." teriak Runa pelan saat mendapati Tuan Marquis memasuki ruang tamu tersebut yang di susul oleh Kaiden dan juga Liam dari arah belakang.

Tuan Marquis Berjalan menuju sofa tungal menduduki nya, tampa memeduli kan apa yang baru saja Di katakan Runa kepada nya, menatap tajam tampa mengatakan sepatah katapun.

Merasa di tatap dengan tajam Runa lantas terdiam. "apa kakek tua itu sedang marah?" fikir nya.

Melihat Kaiden yang sedang menduduki sofa panjang Runa lantas dengan cepat berpindah, duduk tepat di samping Kaiden seraya sedikit memangil nya sayang dan mengandeng tangan nya.

Kaiden yang tampak tidak peduli seperti biasa nya, lantas memberi kode kepada Liam untuk segera membuka leptop nya.

Memahami itu Liam dengan cepat membuka leptop yang ia bawa, memencet salah satu file, meletak kan nya di atas meja lalu mengarah kan nya tepat ke hadapan Runa.

"RUNA!! JELAS KAN APA INI!! " geram kesal Tuan Marquis secara tiba tiba, dengan nada suara meningi, merasa begitu kecewa dan kesal secara bersamaan.

Runa terdiam merasa begitu terkejut. "Mengapa mereka bisa menemukan ini!" batin Runa panik sesaat sebelum ia mencoba menyangkal hal itu.

"TI-TIDAK!! ITU BOHONG!!
Mana mungkin Runa ngelakuin hal hal seperti itu!!" teriak nya mencoba menyangkal, seraya memasang wajah memelas nya.

"Apa lagi yang ingin kau sangkal? Bukti nya sudah jelas sekarang!!" timpal kesal Kaiden yang dengan cepat melepas kan gandengan tangan wanita itu dengan kasar.

"TI-TIDAK!! RUNA PASTI DI JEBAK!!
I-itu pasti di rekayasa!!" sangkal nya lagi yang tetap kekeh dan merasa tidak bersalah.

Melihat itu Liam memutar bola mata nya malas, lalu dengan cepat ia kembali mengetik beberapa tobol leptop, membuka file lain nya yang memperlihat kan hal serupa, lalu dengan cepat ia kembali memperlihatkan nya ke hadapan Runa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

pondering the dark pastWhere stories live. Discover now