Bab 7

34 24 6
                                    

Tok!! Tok!!...

Terdengar suara ketukan pintu, Sea yang baru saja selesai menceritakan segala keluh kesah nya setelah melaksanakan solat subuh, lantas langsung membukakan pintu, untuk mengetahui siapa yang telah mengetuk pintu kamar nya subuh subuh seperti ini.

"Perkenalan saya adalah kepala pelayan di sini, saya di tugas kan untuk membim-bing ada hari ini, tentang apa yang harus anda kerjakan dan lakukan sebagai pelayan pribadi tuan"

Terang laki laki itu, sesaat setelah ia memperkenal kan diri nya.

Sea yang langsung memahami hal itu pun dengan cepat ia megiya kan. "Ya, baik lah"

.
.
.
.

di depan pintu sebuah kamar.
"Pertama tama anda bisa mengantar kan ini ke kamar tuan, lalu memberes kan kekacauan yang ada, dan ingat untuk tidak bertanya sedikitpun" kira kira begitu lah ucapan kepala pelayan yang sedikit mengangu fikiran Sea.

"Permisi tuan saya membawakan sesuatu yang anda minta..." ucap Sea dengan sopan, sesaat sebelum kedua mata nya terbelalak melihat sebuah pemandangan yang menurut nya itu begituu....

Kaiden yang sedang menelpon, membahas perihal bisnis di balkon kamar, menoleh dan melihat siapa yang telah memasuki kamar nya sekilas. lalu kembali fokus dengan apa yang sedang ia bahas.

Sea terdiam, memandangi semua, yang ada di kamar itu. " Kekacauan yah? Tidak heran sih..."

Seperti nya itu di akibat kan karena adegan malam yang begitu panas tadi malam, terlihat banyak pakaian berserakan di lantai, tentu nya botol botol alkohol juga tidak terkecuali.

"Itu wanita yang berbeda?" batin Sea saat melihat seorang wanita yang sedang tertidur begitu lelap nya di ranjang oversize yang terlihat sudah begitu kacau, dengan kondisi yang sangat mengenas kan menurut Sea.

Bandan yang di penuhi bintik kemerahan, dan bekas gigitan, tidak hanya itu bekas cekkikan dan cengkraman yang terlihat jelas di leher dan di kedua tangan nya hinga terlihat seperti lebam yang membiru, sangat jelas terlihat.

Perlahan, satu persatu Sea mencoba memberes kan semua kekacauan itu, di mulain dengan mengurus yang ada di lantai, setelah selesai Sea berpindah berniat ingin membersih kan sesuatu di atas nakas yang terlihat seperti sampah.

Tapi sepertinya jika lebih di amati itu bukan sampah biasa, terdapat sekitar sembilan sampah pembungkus...

Tapi sepertinya jika lebih di amati itu bukan sampah biasa, terdapat sekitar sembilan sampah pembungkus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Hayo loh, gua tebak pasti kalian ngitungin kan?😂*

Melihat itu tentu saja ia merasa begitu terkejut, bahkan ia sempat tidak mempercayai hal itu. "Seperti nya dia benar benar seorang maniak seks" batin Sea kesal yang dengan cepat bergegas membuang nya.

Setelah itu ia kembali berpindah berjalan mendekati tempat tidur berniat untuk sedikit merapikan spray dan selimut yang terlihat sunguh berantakan.

Perlahan ia menarik kembali ujung ujung spray dan merapikan nya, terlihat ada cukup banyak bercak darah di spray itu, "tidak heran sih" fikir Sea yang membuat nya meringis ngilu.

lalu dengan cepat ia mengambil selimut yang terlihat mengumpal di satu tempat untuk menutupi tubuh wanita itu dan beberapa bercak darah yang ada di tempat tidur.

Setelah menyelesaikan apa yang harus ia selesaikan, Sea beranjak dari tempat nya berdiri berniat ingin meningal kan tempat itu, namun tiba tiba saja terdengar suara teriakan amarah seseorang yang membuat langkah nya seketika tiba tiba berhenti.

Sea membalik kan badan nya melihat dari mana asal suara yang baru saja ia dengar.

"Tidak mungkin!!!
Jika kau mengingin kan bayi buat lah sendiri!!!....
Teriak Kaiden kesal, yang dengan cepat mematikan pangilan, terdengar suara geraman dari mulut laki laki itu.

Rahang nya nampak jelas mengeras hinga nembuat otot wajah nya menegang dan memperjelas bentuk urat di rahang nya.

Menatap tajam Sea yang terlihat sedang mematung dengan bodoh nya di dekat pintu, Kaiden lantas dengan cepat menghampiri nya, mendorong Sea kearah pintu hinga terdengar suara benturan yang cukup keras, lalu dengan cepat ia mencekik wanita itu hinga membuat Sea sedikit terangkat.

"Akhh!!!.... Le-lepas!!!"

Sea yang baru saja tersadar, dengan nafas yang tercegat ia lantas memberontak memukul mukul lengan laki laki yang kini sedang mencekik nya dengan kuat.

"Gara gara kau! Dasar wanita sialan!!
Kalian berdua benar benar sangat pandai membuat ku kesal!!!"

Geram nya, dengan nada suara meningi, yang tampa sengaja membuat Mina terbangun dari tidur nya dengan banyak rasa sakit yang ia rasa kan di sekujur tubuh nya.

Melihat hal itu Mina hanya bisa terdiam sembari menutup mulut nya merasa begitu terkejut dengan apa yang sedang ia lihat saat ini.

"Sial! Tadi aku lengah, karena tiba tiba fikiran ku kacau, dan tidak bisa ku kendalikan" batin Sea yang menutup kedua mata nya, berusaha keras untuk mengambil nafas dan menjaga kesadaran nya untuk tetap utuh.

"Le-lepas!!!... Akhh!!!
Ti-tdak bisa kah... K-kau bicara... Ba-baik baik!!!

Sea yang terlihat mau mencapai batas kemampuan nya untuk menahan nafas, tiba tiba saja ia mempunyai upaya terakhir nya, dengan cepat ia berpura pura hilang kesadaran nya, berharap Kaiden bisa bergegas melepas kan cekikan nya.

Masih dengan emosi nya yang begitu mengebu, Kaiden dengan sangat terpaksa melepas kan cengkraman tangan nya dari wanita itu, yang terlihat seperti telah menutup mata dan kehilang kehilangan kesadaran nya.

"Uhuk!!! Uhuk!!"
Sea terjatuh dan terduduk di lantai, dengan kepala menunduk ia terbatuk batuk beberapa kali sembari memegangi leher nya yang terasa sakit.

"Aku akan memaaf kan mu jika kau bisa membujuk kakek..." tawar Kaiden yang tiba tiba saja terpikir kan sebuah ide gila di benak nya.

"Untuk apa? Lagi pula aku sama sekali tidak salah" balas Sea tampa mendongak kan kepala dan masih menunduk, ia sama sekali tidak mengerti salah nya ada di mana.

Kaiden tersenyum kesal, berjongkok menatap Sea denga tajam, sembari berkata dengan nada suara meningi. "Tidak tau? Gara gara kau mencari masalah dengan Runa kakek jadi semakin mempercepat rencana pernikahan nya!!"

Terdiam beberapa saat mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar.
"Oh, waktu itu? Pantas saja kau hanya diam saja saat wanita itu dengan sengaja membuat masalah" batin Sea yang baru saja mengetahui ada hal semacam itu.

"Memang nya kenapa kau tidak mau menikahi nya?!" tanya Sea, yang mulai mendongak kan kepala, menatap laki laki itu dengan heran, karena menurut nya mereka adahalah pasangan yang serasi.

"Kau tidak perlu tau itu!!
Dan kau tidak punya pilihan, kau tau?!" Kaiden mengangkat tangan kanan nya, lalu menempel kan nya tepat di pundak Sea sembari memberikan tekanan cukup kuat di pundak wanita itu.

"Baik lah, tapi jika aku berhasil apa yang akan ku dapat kan?" tanya Sea yang perlahan menyingkir kan tangan laki laki itu dari pundak nya.

"Lagian bukan kah itu tidak ada pilihan lagi?" Fikir Sea, yang berniat ingin memanfaat kan hal itu sebaik baik nya.

"Akan ku beri kau satu permintaan apa saja... Itu pun jika kau berhasil, jika kau gagal akan ku pastikan kau bernasip sama bahkan lebih buruk dari dia" ancam Kaiden sembari menoleh kan pandangan nya ke arah Mina yang sedari tadi hanya bungkam, tampa bisa bersuara sedikit pun.

Jangan lupa untuk komen dan vote yaa... Terimakasih><.

pondering the dark pastWhere stories live. Discover now