Bab 1

69 31 0
                                    

"Kak!... Kak Sea!!

Teriak Akira wanita dengan baju syar'i coklat polos.

Sembari berlari kecil ke arah dapur, memangil sang kakak yang terlihat sedang sibuk dengan kegiatan dapur

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


Sembari berlari kecil ke arah dapur, memangil sang kakak yang terlihat sedang sibuk dengan kegiatan dapur.

"Kenapa sih? Sampe teriak teriak gitu... Ada apa?

Tanya Sea santai, tampa menoleh kan pendangan nya, dan terlihat masih sibuk dengan apa yang ia kerjakan.

"Itu kak! Itu di luar! Coba deh kak liat sendiri, cepetan ayok keluar!!" Panik Akira sembari menarik tangan Sea untuk segera bergegas keluar.

"Ada apa sih? Kok sampe panik banget gitu?" Tanya Sea sembari berlari kecil karena tangan nya yang di tarik.

Baru saja Sea mempertanya kan hal itu, tiba tiba saja mata nya membulat sempurna karena begitu terkejut melihat ada beberapa laki laki berbaju serba hitam yang seperti menghadang nya.

Melihat itu tiba tiba saja kepala nya terasa agak sedikit berdenyut, kerena teringat akan suatu kenangan buruk yang sudah susah payah untuk ia lupakan.

Sea melirik ke sekaliling, mencoba menganalisis sitwasi tak terduga yang sedang ia alami saat ini, lalu tak lama Sea berkata.

"Bawa anak anak masuk, tutup pintu nya dan jangan ada yang keluar sebelum aku menyuruh kalian keluar"

Titah Sea kepada sang adik, yang langsung di anguki oleh Akira, lalu dengan cepat Akira mengumpul kan dan membawa anak anak panti asuhan itu, yang masih berada di luar untuk segera memasuki rumah, dan menutup pintu.

Dengan rasa bingung dan heran, Sea mencoba Bertanya denga Sopan ke pada salah satu dari mereka.

"Mohon Maaf, ada perlu apa kalian datang ke sini?

Kaiden yang merupakan pemimpin dari organisasi, itu sedikit tertawa meremehkan, sembari berkata.

"Saya datang untuk mengambil alih tempat ini"

Sea sedikit mengerut kan kening nya, mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar, sebelum beberapa saat ia kembali bersuara.

"Bagai mana bisa? Panti asuhan ini milik ku, apa hak mu untuk melakukan itu?" Balas Sea dengan suara lantang nya sesaat setelah ia memahami apa yang sedang di maksud laki laki itu.

Melihat itu Kaiden merasa sedikit terkejut, berani sekali wanita ini menaik kan nada suara nya begitu saja, dengan sedikit tertawa ia lantas berkata.

"Pfttt... Haha, kau bertanya apa hak ku?
Tentu saja karena tempat ini adalah jaminan yang telah di tawar kan oleh kakak mu atas semua hutang hutang nya yang tidak bisa ia bayar" ucap Kaiden sembari memperlihat kan bukti sebuah sertifikat yang ada di tangan nya.

"I-itu?... Jadi waktu itu kak Ariel datang berkunjung hanya untuk mencuri sertifikat itu dari ku? Sial ternyata aku lengah!!" Batin Sea yang terlihat begitu terkejut, tetapi sebisa mungkin ia mencoba untuk terlihat biasa biasa saja.

"Apa sekarang kau sudah mengerti?" Tanya nya yang perlahan berjan maju mendekati Sea yang terlihat sedang begitu waspada.

"Heh! Jangan coba coba mendekati kak ku!!" Teriak Akira yang tiba tiba saja berlari mendekati sang kakak, sembari memegangi sebuah tongkat panjang, sebagai bentuk pertahanan.

karena bagai mana mungkin ia membiar kan kakak nya itu menghadapi mereka semua sendirian, fikir Akira.

"Akira!! Kenapa kamu keluar?
Kan tadi sudah kakak bilang jangan keluar dulu!!"

Kesal Sea karena tidak mau melibat kan Akira sedikit pun kedalam masalah ini, di tambah lagi seperti nya masalah ini tidak sesederhana yang terlihat.

"Kuharap Akira tidak mendengar nya" Batin Sea.

"Tapi kan kak! gak mungkin aku biarin kakak sendirian!! Di tambah-

"Tungu! Seperti nya saya punya tawaran lain bagai ganti nya bagai mana?" Tawar Kaiden yang menyela pembicaraan secara tiba tiba dengan senyuman smirk yang tercetak jelas di bibir nya.

"Apa?" Tanya Sea dengan cepat.

"Adik mu akan ku bawa dan permasalahan kita selasai, jadi bagai mana?" Tanya Kaiden yang entah kenapa jadi berubah fikiran.

Mendengar itu sontak saja Sea menjadi sangat terkejut, dan semakin mengerut kan kening nya, lalu dengan cepat dan lantang ia menolak tawaran tidak masuk akal itu.

"Tidak! Tidak mukin, hal seperti itu tidak mungkin terjadi!!"

Kaiden tersenyum tipis, ia sudah menduga akan hal itu jadi ia dengan sengaja mengatakan nya.

"Hei!! jangan menatap ku seperti itu...

Ucap nya yang dengan cepat mendekat ke arah Sea, lalu mengangkat dagu wanita itu secara perlahan, sembari berkata.

"Bagai mana jika kau saja yang mengantikan adik mu?

Dengan cepat Sea menepis tangan laki laki itu dari dagu nya, terdiam beberapa saat, mencoba memikir kan cara lain selain itu.

"Kak jangan kak!!" Panik Akira dengan raut wajah sedih nya, yang seperti nya hanya di abaikan.

"jika tempat ini di ambil alih, anak anak panti harus tingal di mana?
Juga aku tidak mengkin membiar kan mereka membawa Akira.
Apa ini benar benar tidak ada pilihan lain?" fikir Sea yang mencoba mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi kedepan nya.

Hinga tak lama Sea kembali bersuara dengan lantang.

"Baik lah, aku akan ikut bersama mu tapi dengan tiga syarat" ucap Sea, sembari mengengam tangan sang adik yang terlihat begitu tidak percaya akan hal itu.

"Tapi kak!! Kakak gak serius kan kak!!" Tanya Akira

Kaiden tersenyum, sembari menyilang kan tangan nya di depan dada, lalu bertanya. "Apa syarat nya?!...

Sea menoleh kan pandangan nya menatap Akira yang terlihat masih begitu terkejut, mengusap kepala nya pelan sembari membisik kan sesuatu.

"Tidak apa, Semua akan baik baik saja, percaya pada kakak, kali ini saja. Oke? " bisik nya, yang dengan sangat terpaksa di anguki pelan oleh Akira.

Lalu tampa rasa ragu Sea menyebut kan tiga syarat yang ia ingin kan.

"Satu... Kau harus berjanji untuk tidak menyentuh tempat ini mau pun mereka yang ada di sini, sedikit pun.

"Dua... Kau harus mengizin kan ku untuk datang berkunjung ke sini setidak nya setiap satu bulan sekali....

"Yah itu mudah... Lalu syarat yang ke tiga apa?

"Lalu yang ke Tiga, Kau tidak boleh menyentuh ku, apa pun yang terjadi" Lanjut Sea dengan wajah serius nya.

Kaiden yang merasa sedikit terkejut itu lantas bertanya.

"Tetapi jika aku mengingin kan nya? Bagai mana? Bukan kah kau tidak mempunyai pilihan?" tanya Kaiden dengan senyum nakal yang tercetak jelas di bibir nya.

"Kau harus menikahi ku terlebih dahulu jika begitu..." Jawab Sea dengan cepat, sembari ikut menyilang kan tangan nya di depan dada, seolah olah sedang menantang.

Jangan lupa untuk komen dan vote yaa... Terimakasih><.

pondering the dark pastWhere stories live. Discover now