Kode Biru

1 0 0
                                    

Jangan sampai kau menyesal setelah semuanya tiada. Maka sayangilah selagi masih ada. 

-- pesan untukku, untukmu, untuk kalian

Part sedih yang aku tulis sambil nangis bayanginnya :'(

Happy Reading^^


***


Menandakan tak semua baik-baik saja

Kadang kala perlu air mata menghadapi dunia

Punggung yang diharap kuat seperti tempurung kura-kura

Atau kelelawar yang bisa berjaga semalaman

Kuharap semua orang tetap kuat, apapun yang menimpa


***


Memeluk yang ada membuat hidup dalam damai dan tenang. Memang benar, tak akan selesai hati jika hanya melihat yang lain. Tak akan pernah damai hidup jika ukurannya bukan dirimu. Dulu aku dalam resah, karena orang lain menjadi takaran. 

Ingin memiliki pasangan seperti mereka yang sudah berpasangan. Ingin keliling dunia, seperti mereka yang tak habisnya jalan-jalan. Bahkan ingin diberi kasih sayang seperti orang tua mereka berikan. Cukup. Tak ada habisnya membandingkan yang tidak kita punya. Dan karenanya hidup tak ada damai-damainya.

Darinya aku belajar. Sebuah rasa yang tak bisa sembarang orang punya untuk mencapai indahnya hidup dalam damai. Syukur. Bersyukur. Menikmati setiap hal yang terjadi dalam hidup, tiap detiknya dan hanya untuk saat ini.

Masih tentang dulu yang terlalu memikiran masa depan hingga kepala pusing kepayang. Namun untuk apa jika masa depan belum tentu milikku. Dulu kupikirkan masa lalu yang penuh mengumpulkan dosa. Masa lalu yang buruk sepertinya. Namun setelah kutahu masa lalu itu kini bukan milikku. Aku hanya punya masa ini yang harus aku jalani tanpa ada penyesalan nanti. Masa yang tak boleh aku sia-sia.

Percayalah. Allah tak akan pernah membebanimu dengan segala susah. Yakinlah, jika kau tak memiliki itu, Allah akan berikan ini untukmu. Tak akan semua Ia renggut kecuali ada yang Dia beri. Tak ada manusia di mana pun, kepan pun, dalam zaman apa pun yang memiliki susah melebihi Nabi. Jadi jangan terus mengeluh karena kamu masih punya segala yang orang lain tak miliki.

Jika saat ini pekerjaan atau harta belum menjadi ada, ingatlah keluarga yang harmonis masih terjaga. Jika saat ini pasangan belum tersedia, masih ada orang tua yang perlu dibahagiakan untuk indahnya surga. Jika saat ini keluargamu rumpang, ingat dan terus ingat masih ada orang-orang yang sayang padamu dengan setulus-tulus cinta. Lihatlah masih banyak orang yang lebih menderita darimu. Tengoklah banyak orang yang telah menyesal melewatkan masa ini dengan tak melakukan sebaik-baik perbuatan. Maka bersyukurlah kamu masih ada, diberi cinta dan raga.

***

Aku pernah kecewa ketika yang terjadi tak sesuai rencana. Aku pernah menangis karena harapan tak menjadi kenyataan. Memang akulah yang salah terlalu memaksa diri dan berharap pada makhluk terutama manusia. Tak ada habisnya aku lelah karena berharap pada manusia yang hanya memberikan luka.

Benar memang semakin banyak kau terluka maka seharusnya semakin banyak pula pengalaman dan tidak mengulanginya. Aku yang terbiasa dengan kecewa kini mulai paham bahwa menyandarkan pada manusia hanyalah sia-sia. Mereka tak bisa apa-apa kecuali ikut tertawa atau mencela.

Setiap rencana yang aku punya, semua target dunia, sungguh tak berbekas apa-apa. Mungkin aku kecewa tapi dengan mengenal-Nya aku tahu, bahwa ini yang terbaik untukku. Segala harap tak tentu menjadi nyata. Bersyukurlah apa yang telah dipunya karena itu rezekimu dari-Nya.

Dua Sayap MenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang