"Kaa-san.... Kaa-san... Aku takut... Aku lelah... Aku lelah Kaa-san... Semuanya menakutkan... Takuri takut..."

Fiashi serta Asahi melihat sendiri bagaimana tubuh nenek buyut mereka bergetar hebat dan terisak-isak, wanita dengan umur tua itu tak berhenti menangis dan merengek seperti anak kecil.

Ia menumpahkan segala keluh kesah dan ketakutannya bagai anak yang kehilangan permen pada sang ibu. Takuri terlihat semakin rapuh dalam pelukan Kanao.

Tentu saja, Takuri berusaha hidup sendiri dan bekerja sejak kecil untuk memenuhi kehidupan dirinya serta sang adik. Apalagi insiden kematian Nezuko serta Zenfuji di depan matanya waktu itu, menambah trauma hebat pada jiwa Takuri.

Ia menangis keras pada pelukan sang ibu, menyiratkan banyaknya rasa sakit serta perjuangan yang telah dilewati hingga sekarang.

Aoi memalingkan wajah, tidak tahan dengan suasana sedih yang menyelimuti ruangan. Apa yang sebenarnya terjadi sudahlah tidak penting, Aoi tidak ingin merusak suasana dengan bertanya.

.
.

Distrik Kazawa-Otami.

"Lihat, siapa yang datang? Hahaha, kau akhirnya ikut berkumpul juga." Ucap seorang pria dengan kanji pertama di mata kanan riang, dia terkekeh senang pada pria yang memakai kimono.

"CK, diamlah! Aku tidak suka diganggu!" bentak pria pemilik kanji ke enam di mata kanan, pria yang pertama tergelak. "Hahahaha senang sekali mengganggumu, Genta-kun~"

"Asta-san, seperti biasa anda sangat bersemangat ya?" iblis yang disebut menoleh dengan cengiran, langkahnya mendekat lantas mengaleng rekan yang memanggilnya barusan.

"Kazuha-kun aku senang melihatmu, kau kemarin memakan 70 manusia yang jadi korban kecelakaan mall itu ya?" Asta terkekeh dan Kazuha Akira sang Iblis Bulan Atas Empat itu hanya tersenyum. "Benar, mereka semua lumayan lezat."

"Oh aku sangat iri! Kau bisa mendapatkan banyak dalam waktu singkat karena otakmu pintar, ditambah lagi karena darah spesial mu semua itu menjadi terlipat ganda." Asta menyuarakan keiriannya, namun bukannya kesal tetapi Kazuha tertawa lucu.

"Meski begitu, saya belum seberapa di bandingkan anda, Asta-san." Balas Kazuha dan Asta hanya menganggukkan kepala.

"Zenfuji! Zenfuji! Kau dengar aku?" Namian, sang Iblis Bulan Atas Lima terus merengek pada Zenfuji, karena mereka memiliki persamaan yaitu tubuh anak-anak, keduanya menjadi sedikit dekat.

"Apa?" Zenfuji menoleh dan Namian tersenyum senang.

"Aku punya mahkota baru, ayo coba kau pakai juga!" Zenfuji menghela nafas, ia sudah mulai lancar berkomunikasi di banding dulu karena Namian terus mengajaknya berbicara. Setiap hari.

"Aku tidak tertarik," ucap Zenfuji membuat Namian merenggut kesal. "Kenapa tidak kau coba terlebih dahulu?!"

"Nah... Nah... Zenfuji-kun, Namian-kun, kenapa tidak kita mulai saja rapatnya? Kalian bisa bermain nanti setelah selesai." Iblis Bulan Atas Tiga yang waktu itu menyamar masuk ke corp Iblis berbicara melerai, Kisaki namanya. Iblis berbentuk laki-laki dewasa itu tersenyum menangahi dan Namian cemberut. "Baiklah."

"Ya, ayo mulai rapatnya sebelum Genta-kun ingin pergi ke Bar lagi~" Asta kembali menggoda sang Iblis peringkat Enam, Genta hanya mendengus kesal.

"Cepatlah mulai rapatnya, sebelum aku menendang kepalamu masuk got!" bentak Genta yang kesal karena terus digoda oleh Asta.

"Hahaha baiklah, mari kita mulai, para Hashira terdahulu itu sudah mulai bangkit sesuai dengan yang tuan katakan." Asta terlihat mulai serius dengan pembahasan yang berat, Zenfuji diam merenung.

Pengulangan | KNYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora