19

631 83 78
                                    

Yapsss, saya up lagi!!
Semoga kalian gak bosen sama cerita absurd ini ya!
Jangan lupa buat tekan bintangnya juga~
And don't forget for Comment!^^

See you~






































~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~




























































"Aku tidak tahu... Kakak hiks aku tidak mengerti... Rasanya, dadaku sakit... Sakit sekali... Hiks..." isak Nezuko, gadis itu makin erat memeluk Kakak laki-lakinya.

"Ssstt.... Semuanya baik-baik saja, tenanglah..." penuh kesabaran Tanjirou mengelus kepala sang adik, mencoba menenangkan.

.
.
.

Srakkk....

"Kau sudah merasa lebih baik Nezuko?" sapa Tanjirou pada sang adik yang baru turun, "ya, Kakak... Kapan kita berangkat?"

"Hhh, apa sebaiknya kau istirahat saja hari ini?" cemas Tanjirou sedangkan Nezuko menggeleng. Gadis itu mengangkat wajahnya lantas tersenyum.

"Aku baik-baik saja, Kakak tidak perlu khawatir!"

Tanjirou kembali menghela nafas, dia hanya bisa mengangguk. Adiknya benar-benar keras kepala.

"Ayo makan ini," Tanjirou memilih mengalah dan meletakkan sepiring nasi goreng di depan sang adik, diterima baik oleh Nezuko.

"Oh ya, mereka akan pulang minggu depan. Semalam tou-sama menelfon," Nezuko hanya mengangguk sebagai respon, terlihat sekali dia banyak beban fikiran.

"Nezuko, kau sungguh baik-baik saja kan?"

"Umm, aku hanya sedang mengingat masa lalu," jawab Nezuko, kerutan bingung mampir di dahi Tanjirou. "Apa itu?"

"Bukan apa-apa, cuma teringat sesuatu, tentang sarapan yang biasa ku siapkan untuk Zenfuji, haha, anak itu sangat suka dengan nasi goreng di pagi hari," Tanjirou sedikit kebingungan dengan apa yang Nezuko bicarakan, dalam benaknya Tanjirou bertanya, siapa itu Zenfuji?

.
.

Kali ini keduanya menggunakan motor besar milik Tanjirou, biasanya pria itu tidak mau membawa kendaraan sendiri. Hanya saja, melihat kondisi sang adik membuat Tanjirou berpikir ulang untuk naik kendaraan umum.

"Ayo ikut Kakak, bell masih lama jadi kita punya waktu ke kantin," Nezuko hanya menurut,

Dan begitu sampai di kantin, ternyata kelompok Tanjirou sudah ada di sana, sepertinya tengah sarapan. Kali ini mereka mempunyai tambahan anggota, yaitu Yuki.

"Kalian baru sarapan?" sapa Tanjirou begitu sampai, "yah begitulah," sahut Aoi malas.

"Aku sudah sarapan di rumah, tapi saat kesini perutku kembali bunyi," ujar Inosuke seadanya, mendengar itu Tanjirou tertawa kecil.

Nezuko menatap Zenitsu dan kursi kosong di samping, sudah pasti ia duduk disana karena hanya itu tempat kosong lainnya.

Dada Nezuko terasa sesak serta matanya memanas, "Nezuko, cepat duduk," tegur Tanjirou.

Zenitsu menoleh ke samping, dan dia terkejut melihat Nezuko yang sudah akan menangis. Tanpa sadar Zenitsu berdiri. Tentu hal tersebut menarik perhatian yang lain.

Pengulangan | KNYحيث تعيش القصص. اكتشف الآن